Advertisement
Rumah Rusak di Telemow Akibat Longsor Menjadi 27 Unit, Jumlah Bisa Kembali Bertambah

Advertisement
Harianjogja.com, PANAJAM-Jumlah rumah warga Desa Telemow, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, yang rusak akibat tanah longsor bertambah menjadi 27 rumah. Jumlah itu pun bisa bertambah kembali.
"Rumah warga RT 06 dan 07 Desa Telemow yang rusak bertambah menjadi 27 rumah yang sebelumnya 20 rumah akibat longsor," jelas Kepala Sub Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat, Samudri ketika dihubungi Antara di Penajam, Minggu (15/4/2018).
Advertisement
Jumlah rumah yang terdampak longsor menurut dia, kemungkinan akan terus bertambah karena ada 27 rumah di RT 06 dan 07 lainnya yang dihuni sebanyak 104 jiwa dari 42 kepala keluarga terancam jika terjadi longsor susulan.
"Sebanyak 104 warga Desa Telemow itu sudah kami ungsikan ke rumah keluarganya maupun tetangga yang aman dari bencana longsor. Mereka kami ungsikan sebab dikhawatirkan terjadi longsor susulan karena kedalaman retakan pada tanah terus bertambah," ujar dia.
Sebelum terjadi bencana longsor di Desa Telemow, Kecamatan Sepaku, Rabu (11/4/2018) pagi, terjadi keretakan di sisi permukaan tanah di permukiman warga mencapai sekitar 60 sampai 70 meter dengan lebar retakan 4-6 sentimeter, dan kedalaman retakan sekitar 15 sentimeter pada Selasa (10/4/2017) malam.
"Kedalaman retakan pada tanah sudah mencapai sekitar 20 sentimeter sehingga dikhawatirkan ada longsor susulan," ungkap Samudri.
Sementara lebar jalan utama warga Desa Telemow yang awalnya 12 meter, kini tersisa enam meter karena longsor.
Selain Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Tagana (Taruna Siaga Bencana) Kabupaten Penajam Paser Utara, Tagana Provinsi Kalimantan Timur juga telah menurunkan personel di lokasi bencana tanah longsor untuk membantu korban bencana.
Tagana Provinsi Kalimantan Timur mendirikan dapur umum, posko dan tenda pengungsian, serta kelengkapan bantuan lainnya berjarak 50 meter dari titik longsor.
"Kami sesuaikan dengan kondisi yang ada, bisa diperpanjang dari masa tanggap darurat selama 14 hari, dan bisa dipercepat," ujar Achamd Rasyidi Pembina Tagana yang juga Kepala Seksi Jaminan Sosial Korban Bencana Alam Dinas Sosial Kalimantan Timur, ketika dihubungi terpisah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Jalan Trisik Penghubung Jembatan Pandansimo di Kulonprogo Rusak Berat Akibat Truk Tambang
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement