Advertisement
Sekeluarga Tertimbun Tebing Longsor di Samarinda, Dua Meninggal Dunia, 2 Masih dalam Pencarian
Tanah Longsor / Ilustrasi Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, SAMARINDA—Empat orang yang masih keluarga tertimbun tebing yang longsor di kawasan Belimau, Kelurahan Lempake, Samarinda.
Koordinator Tim SAR Samarinda Mardi Sianturi di Samarinda, Senin, mengungkapkan proses evakuasi berlangsung sulit akibat kondisi tanah yang labil dan pergerakan tanah yang masih terjadi usai diguyur hujan lebat.
Advertisement
"Tadi sudah dilakukan penanganan untuk tanah longsor. Semua tim bekerja bahu membahu," ujarnya.
Mardi menjelaskan, tim SAR menerapkan strategi khusus dengan menurunkan alat berat bertonase (ekskavator) rendah terlebih dahulu untuk membuka akses jalan dan memadatkan tanah. Setelah kondisi dinilai lebih aman, alat berat yang lebih besar kemudian diterjunkan untuk mempercepat proses evakuasi.
BACA JUGA: Ledakan di Pantai Garut, TNI Buka Suara dan Benarkan 13 Orang Meninggal Dunia
Upaya pencarian awal difokuskan di bagian belakang rumah yang tertimbun, di mana tim berhasil menemukan korban pertama, seorang ibu bernama Hamdana, berusia sekitar 50 tahun. Korban ditemukan di dalam kamar bagian belakang dalam kondisi meninggal dunia.
Selanjutnya, tim SAR bergerak ke bagian depan rumah dan kembali menemukan satu korban lagi, seorang anak laki-laki bernama Nasrul, diperkirakan berusia 24 tahun. Nasrul juga ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
"Saat kami hendak melakukan pencarian korban ketiga dan keempat, terkendala oleh waktu yang semakin gelap. Kami mempertimbangkan risiko keselamatan tim jika melanjutkan pencarian dalam kondisi minim penerangan," kata Mardi.
Dia menambahkan, area yang belum sepenuhnya dieksplorasi meliputi bagian kamar depan, ruang tamu, dan teras rumah.
Kepala Pelaksana BPBD Samarinda Suwarso mengatakan operasi pencarian dan evakuasi akan dilanjutkan pada keesokan harinya.
"Besok kita lanjutkan kembali. Faktor medan yang cukup berat dan masih hancur menjadi pertimbangan utama. Risiko tinggi memerlukan keselamatan baik tim terpadu pencarian maupun peralatan yang kita miliki," kata Suwarso.
Dia menuturkan, alat berat yang digunakan dalam proses evakuasi sementara digeser ke area yang lebih rendah untuk keamanan, namun akan kembali disiagakan di lokasi pada pagi hari berikutnya.
Pihaknya menginformasikan bahwa berdasarkan laporan, terdapat empat anggota keluarga yang tertimbun longsor. Selain Hamdana dan Nasrul yang telah ditemukan meninggal dunia, dua anggota keluarga lainnya yang masih dalam pencarian adalah Nurul Sakira (17) dan Fitri (14).
"Beberapa korban yang berhasil dievakuasi langsung dibawa ke RSUD AW Sjahranie untuk proses identifikasi lebih lanjut," ungkap Suwarso.
Sebagian proses evakuasi dilakukan secara manual menggunakan cangkul dan sekop, serta memerlukan kehati-hatian ekstra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bayi Korban Kecelakaan KA Bangunkarta di Prambanan Meninggal
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Penataan Pantai Sepanjang Gunungkidul Dilakukan Bertahap
- Penetapan UMK Gunungkidul 2026 Masih Tunggu Juknis Pusat
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo-Stasiun Tugu Jogja Hari Ini
- Jadwal SIM Keliling di Sleman Hari Ini, Kamis 13 November 2025
- Jadwal KA Prameks Hari Ini, Kamis 13 Nov 2025, dari Kutoarjo ke Jogja
- Jadwal SIM Keliling di Jogja Hari Ini, Kamis 13 November 2025
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Kamis 13 November 2025
Advertisement
Advertisement




