Advertisement
70% Sekolah Muhammadiyah di DIY Belum Mandiri

Advertisement
Ada tiga klasifikasi yaitu kelas tinggi yang dianggap sudah mandiri atau dapat disebut sekolah menjadi pilihan masyarakat
Harianjogja.com, JOGJA-Persentase sekolah di bawah naungan yayasan Muhammadiyah yang belum mandiri masih cukup tinggi untuk wilayah DIY hingga mencapai 70%.
Advertisement
Sebanyak 30% sisanya dianggap sudah mapan didorong untuk dapat memberikan dukungan terhadap sekolah yang belum sepenuhnya mandiri. Wakil Ketua PWM DIY Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Tasman Hamami menjelaskan, PWM DIY melakukan pemeringkatan kategori sekolah di bawah naungan Muhammadiyah baik dari dasar hingga menengah.
Ada tiga klasifikasi yaitu kelas tinggi yang dianggap sudah mandiri atau dapat disebut sekolah menjadi pilihan masyarakat. Kedua, kelas menengah atau dalam keadaan berkembang dan ketiga, kelas bawah yang belum berkembang atau masih kekurangan siswa.
"Kategori atas kita anggap dia bisa mandiri bahkan bisa membantu yang lain. Termasuk SD Sapen, Muha [SMP Muhammadiyah 2 Jogja], Muhi [SMA Muhammadiyah 1 Jogja] kategorikan tingkatan pertama," terangnya kepada Harian Jogja, akhir pekan lalu.
Jumlah tingkat pertama atau mandiri tersebut, kata Tasman, mencapai 30% dari total 464 sekolah baik tingkat SD, SMP dan SMA. Adapun jumlah siswa Muhammadiyah di DIY mencapai 60.000 anak.
Kemudian, kategori menengah dan bawah totalnya mencapai 70% yang seluruhnya masih membutuhkan dukungan. Angka 30% itu paling banyak secara umum di Jogja, sedangkan sisa 70% didominasi berada di wilayah Gunungkidul dan Kulonprogo.
Pada kategori bawah, pemeringkatan dilakukan dengan melihat kekurangan sarana prasarana pendidikan yang masih terbatas kemudian berkaitan dengan lingkungan orangtua siswa dan masyarakat dalam mendukung proses pendidikan.
"Misalnya di Gunungkidul itu dari sisi sosial ekonomi berbeda dengan kota [Jogja]. Kami tidak bisa menafikan untuk kontribusi secara finansial berbeda kekuatannya," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- IKN Berpotensi Menyokong Pengembangan Obat Herbal, Guru Besar UGM: Kalau Benar-Benar Pindah
- Anies Sebut Pembangunan IKN Timbulkan Ketimpangan Baru, Jokowi: Justru Sebaliknya
- Berstatus Tersangka, Permohonan Perlindungan Syahrul Yasin Limpo Ditolak
- Diskusi dengan Netanyahu, Elon Musk Dukung Israel
- Nawawi Ditunjuk Jadi Ketua, Insan KPK Mendukung Penuh
Advertisement

Jumlah Penumpang KRL Jogja-Solo Terus Meningkat, Capai 27 Ribu Orang per Hari
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Kirim Kapal Bantu Rumah Sakit ke Gaza, Prabowo Dekati Menhan Mesir
- Gencatan Senjata Dihentikan Israel Kembali Serang Gaza, MERC: 21 Orang Tewas
- 15 Napi Minum Miras Oplosan Hand Sanitizer, 2 Tewas
- Indonesia Membutuhkan Investasi untuk Mewujudkan Emisi Nol Bersih 2060
- Alihkan Dana Pendidikan dan BLT untuk Danai Makan Siang Gratis, Prabowo Dikritik
- Sudirman Said Luncurkan Antologi Kedua "Bergerak dengan Kewajaran"
- Gandeng OJK, Kemendagri Terus Perkuat Perekonomian Daerah
Advertisement
Advertisement