Advertisement
PERAMPOKAN BANTUL : Pembacok Mengaku sebagai Polisi

Advertisement
Perampokan Bantul disertai pembacokan terjadi akhir bulan lalu.
Harianjogja.com, BANTUL- Pelaku perampokan dan pembacokan di sejumlah kecamatan di Bantul diringkus aparat kepolisian. Pelaku beraksi dengan mengaku sebagai polisi.
Advertisement
Dua tersangka kasus pencurian dengan kekerasan (curas) itu diringkus polisi setelah beraksi ketiga kalinya. Keduanya yaitu Edi Kalang Jaya Saputra alias Penyok dan Danu Agung Bintoro, keduanya warga Mantrijeron dan Umbulharjo Kota Jogja.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Bantul AKP Muhamad Kosim Akbar Bantilan menyatakan, keduanya beraksi di stadion Sultan Agung Kec. Jetis, Kec. Sedayu dan Kec. Banguntapan. Aksi paling sadis terjadi saat tersangka beraksi di Stadion Sulltan Agung, 29 Juni lalu sekitar Pukul 04.30 WIB. Edi dan Danu beserta dua rekannya Heri dan Pleci yang kini masih buron merampok tiga orang pemuda dan pemudi yang tengah nongkrong di stadion.
Pelaku mengaku anggota satuan reserse kriminal. Ketiga korban diminta menghadap ke tembok stadion, sambil digledah. Pelaku mengambil dompet berisi uang tunai, surat-surat kendaraan bermotor, kalung emas serta tiga buah handphone. Total kerugian mencapai Rp6.200.000.
Tidak hanya merampok barang berharga, Danu juga memukul korban bernama Andre dan Septiani dengan stik. Sedangkan Edi Kalang membacok Andre dengan pedang. Keempat pelaku lalu kabur mengendarai sepeda motor. "Korban dilarikan ke rumas sakit, karena luka sabetan di bagain lengan," terang Akbar dalam jumpa pers, Rabu (8/7/2015).
Aksi pencurian dengan kekerasan itu terungkap setelah Edi Kalang dan Danu kembali beraksi membegal seorang pedagang angkringan esok harinya di daerah Ring Road Selatan, Banguntapan, Bantul. Lagi, pelaku mengaku sebagai polisi dengan memeriksa surat kendaraan dan menggeledah tubuh korban sebelum merampok uang korban. Kepolisian Sektor Banguntapan dan Polres Bantul yang menyelidiki kasus ini akhirnya meringkus pelaku pada Selasa (7/7/2015) dinihari.
"Setelah tertangkap akhirnya terungkap bahwa pelaku sudah sering melakukan kejahatan serupa termasuk di daerah Sedayu, jadi total ada tiga lokasi," lanjut Akbar.
Bahkan kata dia, tersangka Danu merupakan seorang residivis kasus serupa. Pedagang pecel lele itu terakhir keluar dari penjara Februari lalu.
Edi Kalang Jaya Saputra saat diwawancarai mengaku baru tiga kali beraksi. "Awalnya diajak teman, karena berhasil jadi keterusan," ungkap Edi. Sekali beraksi, pekerja serabutan itu berhasil menggondol uang minimal Rp1 juta. Uang itu menurut Edi digunakan untuk foya-foya seperti membeli rokok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Akhiri Penantian 18 Tahun, Tim Putri Petrokimia Juara Livoli Divisi Utama 2023
- Ratusan Off Roader Uji Adrenalin di Tanjakan Kapolda dan Kapolres di Sragen
- Pemkot Solo Larang Kampanye di Stadion Manahan, Ini Lapangan yang Diizinkan
- 16 Penyelam Diterjunkan Cari Pemancing Tenggelam di Waduk Cengklik Boyolali
Berita Pilihan
- Debat Capres-Cawapres Pemilu 2024, Ini Format Lengkapnya
- Kasus Covid-19 Melonjak di Beberapa Negara, Kementerian Kesehatan: Akibat Varian Baru
- Google Doodle Menampilkan Kapal Pinisi Indonesia, Ini Asal Sejarahnya
- Jumlah Perokok Anak di Indonesia Makin Banyak, IDAI Sebut Akibat Tuyul Nikotin
- Empat Anak Tewas di Jagakarsa, Polisi Temukan Pesan Bertuliskan "Puas Bunda, tx for All" di TKP
Advertisement

Identitas Korban Kecelakaan Maut Jalur Cinomati Bantul, Minibus Berisi Wisatawan Asal Surabaya Terjun ke Jurang
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Turki Ajak Masyarakat Dunia Tuntut Israel atas Kejahatan Perang di Gaza
- Gara-gara Dana Politik, Jabatan Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Bakal Dicopot
- Vladimir Putin Kembali Maju dalam Pemilu Presiden Rusia Maret 2024
- Tambang Freeport Disebut-sebut Baru Habis 1 Abad Lagi
- Polisi Masih Dalami Motif Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa
- Pemerintah Pusat Bahas Serius Pengungsi Rohingya, Menkopolhukam: Ada Dugaan TPPO
- Cegah Melonjaknya Kasus Covid-19, Pemeriksaan Kedatangan di Bandara Soekarno Hatta Diperketat
Advertisement
Advertisement