Advertisement
Jogja Air Show, Parasut Utama Tak Mengembang

Advertisement
Jogja Air Show sempat diwarnai insien parasut utama tak mengembang.
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Pelaksanaan Jogja Air Show di Pantai Krakal, Tanjungsari, Gunungkidul, Sabtu (14/3/2015) diwarnai insiden parasut utama seorang penerjun tidak berkembang sempurna. Meski demikian, hal tersebut dapat diatasi dengan menggunakan parasut cadangan. (Baca Juga : http://jogja.solopos.com/baca/2015/03/14/jogja-air-show-di-parangtritis-sepi-584820">Jogja Air Show di Parangtritis Sepi)
Advertisement
Kemeriahan festival Jogja Air Show sudah terlihat sejak pagi hari. Ratusan pengunjung sudah bersiap untuk
menyaksikan agenda terjun payung yang digelar setiap tahun.
Meski terik namun tidak menghalangi semangat ratusan pasang mata. Kemeriahan makin terlihat saat para
penerjun mulai memperlihatkan kebolehan. Tepuk tangan dan sorak sorai penonton pun pecah di sekitar titik pendataran.
Di sesi pertama, terdapat sepuluh atlet yang memamerkan kebolehan. Sayangnya, dari sepuluh penerjun, ada seorang atlet yang harus menggunakan parasut cadangan, dikarenakan parasut utama tidak dapat berkembang sempurna.
“Tidak masalah, dan kondisi itu bisa diatasi penerjun. Meski sempat mengalami masalah, yang bersangkutan berhasil mendarat di titik yang ditentukan,” kata salah seorang Pengurus Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) DIY Timbul Krishartanto kepada Harianjogja.com, kemarin.
Menurut dia, kegagalan parasut utama berkembang termasuk kondisi yang lumrah dalam olahraga terjun payung. Oleh karena itu disediakan parasut cadangan, sebagai antisipasi ketika ada hal-hal yang tak diinginkan.
“Kalau memang sudah tidak bisa berkembang, si atlet akan langsung melepas parasut utama dan
mengembangkan parasut cadangan,” ujarnya.
Meski sempat diwarnai beberapa insiden kecil, namun Timbul menilai penyelenggaraan berjalan sukses. Para penerjun dapat mendarat dengan selamat.
“Memang tidak banyak penerjun yang berhasil mendarat di titik pendaratan, akan tetapi itu tidak masalah sebab kegiatan ini juga untuk bersenang-senang bagi atlet,” ungkap Timbul.
Lebih jauh dikatakan Timbul, kegiatan penerjunan di Pantai Krakal kemarin diikuti 33 atlet dari lima provinsi, yakni DIY, Sulawesi Utara, Jawa Barat, Kalimantan Barat dan DKI Jakarta.
Sementara itu, salah seorang penerjun Cyntia Dodoi mengakui, penerjunan di area pantai memiliki kesulitan
sendiri. Kondisi dan arah angin tidak bisa diprediksi, sehingga dibutuhkan kemampuan yang lebih agar bisa
mendarat dengan sempurna.
“Infonya angin dari laut, namun setelah di atas, kondisi angin lebih variabel, sehingga sulit dikendalikan. Untuk itu, timing yang dilakukan harus tepat, sehingga bisa mendarat dengan sempurna,” ungkap Tia, sapaan akrabnya.
Sekretaris Search and Rescue (SAR) Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Surisdiyanto mengatakan, untuk menjaga kelancaran kegiatan sejumlah personel diturunkan. Seorang petugas SAR dengan menggunakan jet ski disiapkan untuk berjaga-jaga ketika ada penerjun yang mendarat di laut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ulang Tahun ke-90, Dalai Lama Ingin Hidup hingga 130 Tahun
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Senin (7/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Nurmala Kartini Sjahrir, Adik Luhut yang Diunggulkan jadi Dubes Indonesia di Jepang, Berikut Profilnya
- Sekolah Rakyat Dibangun Mulai September 2025, Dilengkapi Dapur dan Asrama
- 29 Penumpang Belum Ditemukan, Manajemen KMP Tunu Pratama Jaya Minta Maaf
- DPR RI Bentuk Tim Supervisi Penulisan Ulang Sejarah
- Kemensos: Anak Jalanan Jadi Target Utama Ikuti Sekolah Rakyat
- Banjir di DKI Jakarta Rendam 51 RT
- Kementerian PKP Siapkan Rp43,6 Trilun untuk Merenovasi 2 Juta Rumah Tak Layak Huni
Advertisement
Advertisement