Advertisement

KAMPUS JOGJA : Ini Kata Mahasiswa Asing tentang Jogja

Mediani Dyah Natalia
Kamis, 19 Februari 2015 - 18:20 WIB
Mediani Dyah Natalia
KAMPUS JOGJA : Ini Kata Mahasiswa Asing tentang Jogja Mahasiswa asing di UGM (JIBI/Harian Jogja - dok. Humas UGM)

Advertisement

Kampus Jogja setiap tahun menerima mahasiswa asing dari berbagai negara sehingga 'melahirkan' berbagai pengalaman.

Harianjogja.com, JOGJA-Predikat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai kota pendidikan, kebudayaan dan beragam ternyata tidak hanya dikenal masyarakat Indonesia. Warga negara asing (WNA) utamanya mahasiswa asing pun memiliki perspektif yang sama.

Advertisement

Miriama Ditikau Ketedromo, mahasiswa asal Republik Fiji berbagi pengalamannya pada peserta orientasi mahasiswa internasional UGM ini. Miriama bercerita dirinya tinggal di Jogja selama tiga tahun dan kini menempuh pendidikan master di prodi ekonomi pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM). Bagi Miriama, kampus UGM adalah miniaturnya Indonesia karena terdapat mahasiswa dari berbagai daerah mulai dari Aceh hingga Papua.

“Mahasiswa UGM itu sangat banyak, apalagi lulusannya. Kalo kamu tahu, Pak Jokowi itu adalah adalah alumnus dari kampus ini,” kata Miriama menerangkan nama Presiden Jokowi Widodo yang alumni Fakultas Kehutanan tersebut, Rabu (18/2/2015) seperti rilis yang Harianjogja.com terima.

Sebagai universitas terbesar di Indonesia, kata Miriama, UGM berada di DIY, sebuah daerah yang dikenal memiliki biaya hidup paling rendah se- Indonesia sehingga membantu mengurangi beban keuangan mahasiswa.

“Untuk kuliner, sewa rumah sampai wisata saya rasa termasuk paling murah,” katanya.

Seraya menyebutkan daerah destinasi wisata seperti Pantai Parangtritis, Candi Prambanan, Candi Borobudur dan Gunung Merapi. Perempuan yang berumur 26 tahun mengatakan setiap pendatang yang menetap dan tinggal di Yogyakarta harus terbiasa bersikap ramah pada orang

Namun demikian, Miriama memberikan pesan khusus pada peserta apabila mereka hendak menyebrang jalan di zebra cross hendaklah memberi tanda dengan cara mengangkat tangan pada kendaraan yang akan lewat.

“Tidak seperti di negara anda, di sini kendaraan tidak akan berhenti kalau tidak seperti itu,” kata dia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pemkab Gunungkidul: Pembangunan Jalan Bantu Mengentaskan Kemiskinan

Gunungkidul
| Kamis, 07 Desember 2023, 22:27 WIB

Advertisement

alt

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul

Wisata
| Rabu, 06 Desember 2023, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement