Advertisement
JAMINAN KESEHATAN : Ini Cara UGM Bantu Atasi Masalah JKN

Advertisement
Jaminan kesehatan, KPMAK FK UGM bekerjasama dengan VU University Amsterdam, Erasmus University Rotterdam, dan Amsterdam Institut for Global Health and Development melakukan melakukan sejumlah kegiatan untuk memperkuat asuransi dan pembiayaan.
Harianjogja.com, JOGJA-Setahun berjalan, kendala pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) masih diraskan penyelenggara BPJS Kesehatan, rumah sakit, tenaga kesehatan bahkan masyarakat. Diperlukan riset untuk memberikan masukan pembuatan kebijakan.
Advertisement
Guru Besar Fakultas Kedokteran UGM, Ali Ghufron Mukti, menyebutkan pelaksanaan program JKN banyak menemukan tantangan dari penyelenggara hingga penerima layanan. Karenanya berbagai terobosan dibutuhkan untuk menjawab persoalan seputar JKN. Salah satunya dengan riset berbasis bukti (evidence) yang diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam pembuatan kebijakan.
“Riset tentang JKN masih terbatas. Belum terlalu bisa menjawab berbagai persoalan yang sedemikian banyaknya. Untuk itu dibutuhkan banyak penelitian berbasis bukti yang salah satunya bisa dilakukan kalangan kampus,” katanya, Selasa (20/1/2015) di sela-sela acara kick off penguatan kapasitas asuransi dan pembiyaan kesehatan, pusat Kebijakan dan Pembiayaan Manajemen Asuransi Kesehatan (KPMAK) FK UGM di kampus setempat .
Selanjutnya KPMAK berupaya memperkuat kapasitas asuransi dan pembiayaan kesehatan guna mendukung program JKN. Bersama VU University Amsterdam, Erasmus University Rotterdam, dan Amsterdam Institut for Global Health and Development, KPMAK memperkuat riset sekaligus melakukan perbaikan kurikulum dan proses pembelajaran di kampus, penguatan komunitas profesional terkait dan masyarakat, penguatan sumber daya manusia, serta penguatan publikasi ilmiah tentang asuransi dan pembiayaan. Riset dilakukan selama empat tahun dan dibiayai Nuffic Belanda dengan anggaran riset Rp20 Miliar.
Sementara itu, Eddy K.A. Van Doorslaer selaku pakar kesehatan masyarakat VU University Amsterdam mengungkapkan selain memperkuat riset dalam kerjasama ini juga disediakan beasiswa untuk mahasiswa program pascasarjana. Pemberian beasiswa bertujuan meningkatkan jumlah master dan doktor dalam bidang asuransi dan pembiayaan.
“Hasil dari penelitian yang dilakukan harapannya bisa diterapkan dan memberikan dampak positif dalam implementasi asuransi kesehatan di Indonesia,”terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
- Akan Tenggelam, Ribuan Warga Tuvalu Ajukan Visa Iklim untuk Bermigrasi ke Australia
- Buntut Tragedi di Maluku Tenggara, UGM Evaluasi Sistem KKN
- Para Advokat Perekat Nusantara dan TPDI Somasi Gibran, Untuk Segera Mundur Sebagai Wapres
Advertisement

Keputusan MK 135 Belum Jadi Solusi Persoalan Demokrasi Elektoral
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Jumlah Jemaah Haji Meninggal Dunia Terus Bertambah, Capai 418 Orang
- Dirut Sritex Iwan Lukminto Klaim Uang Tunai Rp2 Miliar Disita Kejagung Adalah Tabungan Keluarga
- Viral Video Pria Pamer Senjata Api dan Mengaku dari Ring 1 Istana, Pelaku Diringkus Polisi
- KPK Cekal Mantan Wadirut BRI ke Luar Negeri Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan EDC
- Kejagung Periksa Pihak Google Terkait Penyidikan Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
- Kemenag Siapkan Regulasi Terkait Tata Kelola Rumah Doa
- Api Melahap RS Hermina Jakarta, Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran
Advertisement
Advertisement