Advertisement
PUNGUTAN UANG SEKOLAH : Sekolah Ditengarai Kerap Melegalkan Pungutan

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL- Forum Pemantau Independen (Forpi) kini tengah mendalami keterlibatan otoritas sejumlah sekolah di Bantul dalam melegalkan pungutan dana pendidikan yang kini
banyak dikeluhkan wali murid. Lembaga bentukan Bupati Bantul itu kini menerima banyak laporan dari masyarakat mengenai penarikan berbagai dana pendidikan di sekolah yang sejatinya telah dibiayai oleh Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Advertisement
Anggota Forpi Bantul Suwandi mengatakan, sejak lembaganya dilantik Januri 2014 lalu, lembaga ini sudah menerima lebih dari tiga laporan masyarakat yang mengeluhkan adanya berbagai dana sumbangan pendidikan yang ditujukan kepada wali murid. Pungutan tersebut misalnya dana sumbangan pembangunan sekolah atau sumbangan untuk siswa tidak mampu. Penarikan dana itu sesuai prosedur diputuskan oleh dewan sekolah yang terdiri dari unsur perwakilan wali murid dan sejumlah guru.
"Tapi penarikan dana tersebut juga harus disetujui kepala sekolah yang merupakan PNS tidak hanya dewan sekolah," ujar mantan dewan sekolah tersebut, Rabu (16/7/2014).
Suara sumbang yang beredar di masyarakat kata dia, berbagai penarikan sumbangan itu sejatinya telah diskenario oleh otoritas sekolah dan dewan sekolah sehingga seolah-olah disetujui oleh seluruh wali murid dan menjadi legal. Forpi kata dia berwenang untuk mengetahui apakah kepala sekolah yang merupakan PNS tersebut terlibat kongkalikong dengan dewan sekolah dalam melegalisasi berbagai pungutan tersebut.
"Karena kami dibentuk untuk mencegah adanya penyalahgunaan wewenang di kalangan aparat negara, misalnya korupsi, kolusi, nepotisme atau tindakan melawan hukum lainnya. Hasilnya akan kami sampaikan ke Bupati karena kami tidak punya kewenangan penindakan," ungkapnya.
Ihwal kabar legalisasi pungutan dana pendidikan yang disampaikan Forpi dibantah Ketua Dewan Sekolah SMPN 1 Bantul Untoro Hariadi. Menurutnya, iuran pendidikan itu diadakan karena aspirasi dari siswa dan wali murid. Keberadaan Dewan Sekolah menurutnya selama ini bermanfaat untuk meningkatkan pendidikan di sekolah.
"Sumbangan itu bukan pungutan. Kami kan harus menindaklanjuti aspirasi siswa atau wali murid kalau mereka butuh peningkatan fasilitas sekolah. Karena tanggungjawab pendidikan itu harus ditanggung bersama. Enggak mungkin diserahkan begitu saja ke sekolah," paparnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Debat Capres-Cawapres Pemilu 2024, Ini Format Lengkapnya
- Kasus Covid-19 Melonjak di Beberapa Negara, Kementerian Kesehatan: Akibat Varian Baru
- Google Doodle Menampilkan Kapal Pinisi Indonesia, Ini Asal Sejarahnya
- Jumlah Perokok Anak di Indonesia Makin Banyak, IDAI Sebut Akibat Tuyul Nikotin
- Empat Anak Tewas di Jagakarsa, Polisi Temukan Pesan Bertuliskan "Puas Bunda, tx for All" di TKP
Advertisement

Hadapi Lonjakan Wisatawan saat Libur Akhir Tahun, Begini Persiapan Pemkab Gunungkidul
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Kabar Gembira! Daop Surabaya Beri Diskon Tiket 20%
- Seorang Pembalap asal Jakarta Meninggal saat Latihan di Sirkuit Boyolali
- Kayan Calon PLTA Terbesar di Asia Tenggara Akan Pasok Listrik IKN, Bahkan se Kalimantan
- ASDP Kerja Sama OTA, Beli Tiket Ferry Kini Semakin Mudah dari Ponsel Pintar
- Hari HAM jadi Pengingat Pentingnya Rasa Saling Menghormati di Atas Keberagaman
- Indonesia dan Korea Bersepakat Tinggalkan Dolar Mulai 2024
- Bulog Disarankan Dapat Kuota Impor Gula untuk Menekan Harga
Advertisement
Advertisement