Advertisement
Damardjati Supadjar Berpulang
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA – Guru besar Filsafat Universitas Gadjah Mada, Profesor Damardjati Supadjar meninggal dunia pada usia 72 tahun karena sakit.
Kalangan akademisi Indonesia berduka dengan berpulangnya Damardjati. Informasi meninggalnya Damar, demikian dia lebih akrab disapa diterima pada Senin (17/2) pukul 17.05 WIB.
Advertisement
Kepala Bidang Humas UGM Wiwik Wijayanti menjelaskan, pemakaman akan dilakukan di Losari, Grabag, Magelang tempat kelahiran Damar. Sebelumnya penghormatan terakhir dilakukan di Balairung Bulaksumur UGM pada Selasa (18/2) pukul 10.00 WIB. Senin malam jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka Jl. Sembada No 6, Kancilan, Sinduarjo, Ngaglik, Sleman.
Menurut Wiwik, sang guru besar yang dikenal sederhana dan kalem ini telah menjalani perawatan medis sejak beberapa waktu lalu.
“Saya mendapat informasi jika beliau sakit stroke, dan sudah dirawat di RSUP Sardjito, tapi apakah penyebab meninggalnya itu karena itu atau faktor lain saya belum mendapatkan kejelasan,” kata Wiwik memberikan keterangan, Senin (17/2).
Damardjati lahir di Magelang tahun 1941. Dari beberapa catatan, sebelum menjadi dosen, Damar muda menjadi seorang supir angkot dan nyambi kuliah jurusan filsafat. Damr merupakan mahasiswa pertama di jurusan tersebut.
Sosok Damardjati dikenal sebagai seorang yang santun. Publik mengenalnya sebagai penasehat spiritual Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, penceramah di berbagai forum, budayawan, narasumber diskusi majlis taklim keagamaan, guru besar UGM serta penulis dan nara sumber di radio maupun koran. (aya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Akademisi UGM Minta Iklan Rokok Dilarang di Kulonprogo, Ini Alasannya
- NGUDARASA: Emang Enak Jika Produk Eskpor Ditolak?
- WA Eks Kadisdik Boyolali Diduga Diretas, Sebar APK Penipuan
- Washington Siapkan Opsi Pengasingan bagi Maduro
- Semarak Milad Muhammadiyah ke-113, Aisyiyah Trirenggo Gelar Gowes
- Rencana Whoosh hingga Banyuwangi Dikritik: Risiko Proyek Elitis
- Resital Dalang Anak, Tumbuhkan Kreativitas dan Kepedulian Lingkungan
Advertisement
Advertisement





