Advertisement
KURIKULUM 2013 : SMPN 5 Buku Ajar Berlebih, di SD Kekurangan

Advertisement
[caption id="attachment_427754" align="alignleft" width="301"]http://www.harianjogja.com/?attachment_id=427754" rel="attachment wp-att-427754">http://images.harianjogja.com/2013/07/buku-ILUSTRASI-REUTERS.jpg" alt="" width="301" height="168" /> Foto Ilustrasi
JIBI/Harian Jogja/Reuters[/caption]
Harianjogja.com, JOGJA-http://www.harianjogja.com/baca/2013/07/18/kurikulum-2013-di-jogja-satu-buku-ajar-untuk-dua-siswa-427735" target="_blank">Distribusi buku ajar untuk Kurikulum 2013 di wilayah Kota Jogja masih banyak masalah. Di tingkat SMP, sebagian sekolah kekurangan buku, sebagian lain kelebihan. Sedang di SD kekurangan buku hingga 30 eksemplar.
Advertisement
Humas SMPN 5 Abdurrahman, setelah proses perhitungan selesai hasilnya buku ajar yang diterima berlebih. Jumlah siswa sebanyak 320 orang, buku ajar yang diterima sebanyak 357 eksemplar untuk masing-masing mapel.
"Untuk mapel PAI, siswa kami sebanyak 285 orang tetapi diberi buku sebanyak 332 eksemplar. Syukurlah tidak ada kekurangan," ungkap Abdurrahman, Kamis (18/7/2013).
Sementara, Kepala Bagian Kurikulum SD Muhammadiyah Sapen, Novia Nuryany mengakui, masih terdapat kekurangan buku ajar bagi untuk kelas 1 dan kelas 4 masing-masing 30 eksemplar.
Pihak sekolah sudah menyiasati dengan membagi buku ajar sesuai jumlah siswa dulu di masing-masing sekolah di bawah yayasan. Pihaknya akan menutupi kekurangan buku sementara dengan cara menggandakan buku ajar yang sudah diterima atau dengan mendownload melalui internet.
"Yang jelas siswa kami tetap mendapat buku ajar. Cuma, karena buku-buku ini menjadi kewenangan Kemendikbud kami juga sudah melaporkan kekurangan buku tersebut ke pusat," ujar Novia.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan Kota (Disdik) Kota Jogja, Sugeng M Subono menghimbau agar sekolah-sekolah yang kekurangan buku ajar segera melaporkan masalah tersebut ke Kemendikbud. Pasalnya, Disdik Kota juga tidak memiliki kewenangan untuk memberikan solusi terkait hal itu.
"Sejak awal memang, kami tidak dilibatkan dalam proses distribusi buku ajar. Jadi, kalau ada kekurangan buku langsung laporkan ke Pusat dan tembusan surat bisa ke Dinas," kata Sugeng belum lama ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
- Tunjangan Guru Non ASN pada RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Segini Besarannya
Advertisement

Hasil Investigasi Kebocoran Soal ASPD, Guru SMPN 10 Jogja Tidak Terbukti Membocorkan Soal
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Puluhan Preman di Serang Diringkus Polisi, Paling Banyak Anggota Ormas
- Jawa Barat dan Riau Jadi Pilot Project Zero ODOL
- Pegadaian Edukasi Pegawai Istana Kepresidenan soal Investasi Emas
- Kemensos Sebut 66 Sekolah Rakyat Siap Berdiri Tahun Ini
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
- PPATK Sebut Perputaran Dana Judi Online Bisa Tembus Rp150,36 Triliun Selama 2025
- Akhirnya, Paus ke-267 Gereja Katolik Terpilih
Advertisement