Advertisement

Tol Jogja-Bawen Dikaji Ulang, Tol Kulonprogo-Solo Tetap Prioritas

Irene Agustine
Jum'at, 19 Oktober 2018 - 12:25 WIB
Budi Cahyana
Tol Jogja-Bawen Dikaji Ulang, Tol Kulonprogo-Solo Tetap Prioritas Ilustrasi jalan tol. - JIBI/M. Ferri Setiawan

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mengkaji lagi prioritas Tol Jogja-Bawen menyusul dihapusnya proyek tersebut dari Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Jawa Tengah.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto mengatakan penetapan trase atau proyeksi sumbu jalan Tol Jogja-Bawen belum diputuskan. Pembahasan trase akan mempertimbangkan alasan DPRD Jawa Tengah (Jateng) menolak proyek itu.

Advertisement

“Kami akan diskusikan dulu, karena usulan penlok [penetapan lokasi] belum diputuskan. Apakah akan dibangun di kiri atau kanan jalan existing [yang sudah ada saat ini], apakah melintasi daerah persawahan atau tidak, belum ada putusan,” kata Sugiyartanto kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Kamis (18/10/2018).

Bina Marga akan mengkaji prioritas tol yang diproyeksikan sepanjang 71 kilometer itu. Pembandingnya adalah Tol Semarang-Solo yang sebagian ruasnya masih dalam proses konstruksi, Tol Kulonprogo-Jogja-Solo yang baru akan dimulai, serta Tol Semarang—Demak yang masih dalam proses kualifikasi lelang.

Sugiyartanto mengatakan dengan banyaknya alternatif jalan bebas hambatan di sekitar Tol Jogja-Bawen, Bina Marga akan menelaah tingkat pengembalian investasi untuk mengetahui apakah proyek itu layak dilanjutkan atau tidak.

“Jika memang pemerintah setempat menilai itu tidak menjadi prioritas dan alternatif jalan tol yang ada sudah mencukupi, mungkin status PSN Tol-Jogja Bawen bisa ditarik. Namun ini harus dikomunikasikan dan dikaji dahulu,” ujar dia.

Tol Jogja-Bawen masuk dalam Proyek Strategis Nasional berdasarkan Peraturan Presiden No.58/2017. Nilai investasinya ditaksir Rp12,13 triliun. Proyek ini rencananya ditawarkan kepada investor tahun depan.

Namun, Panitia Khusus Pembahasan Rancangan Tata Ruang Wilayah (Pansus Raperda RTRW) DPRD Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menghapus Tol Bawen-Jogja. Alasannya, penghapusan proyek Tol Jogja-Bawen akan menyelamatkan lahan pertanian 350 hektare di provinsi tersebut. DPRD Jateng juga mengusulkan Pemerintah Pusat mengaktifkan kembali rel Jogja-Semarang karena biayanya lebih murah, hanya Rp2 triliun. Selain itu, sudah ada Tol Semarang-Solo dan tak lama lagi bakal ada Tol Kulonprogo-Jogja-Solo.

Menurut Sugiyartanto, prioritas utama di Jawa Tengah saat ini adalah Tol Semarang-Demak. Proyeknya jadi satu paket dengan pembangunan tanggul laut untuk mengatasi abrasi dan rob di sepanjang Pantai Utara Semarang.

Adapun untuk jalur penghubung Jawa Tengah dan DIY, Kementerian PUPR memprioritaskan Tol Kulonprogo-Jogja-Solo karena jalan itu akan menghubungkan Tol Semarang-Solo dengan New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kecamatan Temon, Kulonprogo.

Melunak

Sementara, Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi mengatakan Pansus Raperda RTRW sebenarnya tak menolak Tol Jogja-Bawen. Proyek itu tidak dicantumkan karena masukan yang diterima tidak cukup memadai untuk pengambilan keputusan.

“Karena input belum memadai, masukan yang diterima belum mencukupi, serta asas kerja legislatif yang harus mengedepankan prinsip kehati-hatian, proyek Tol Bawen-Jogja belum dicantumkan dalam Perda RTRW 2018,” kata Rukma.

Menurut dia, Dewan tidak boleh gegabah menyetujui dan menetapkan peraturan karena apa yang diputuskan akan berpengaruh langsung terhadap kehidupan masyarakat.

“Kami mengajak eksekutif untuk secara bersama mengkaji lebih mendalam proyek Tol Bawen–Jogja supaya diperoleh kesamaan persepsi dan visi yang akan menjadi dasar pertimbangan dalam penyediaan infrastruktur yang sesuai dengan harapan masyarakat dan kemampuan pembiayaannya,” ucap dia.

Rukma mengatakan penetrasi jaringan jalan tol di wilayah Jawa Tengah belum sebesar penetrasi jaringan jalan tol di Jawa Barat maupun Jawa Timur.

“Padahal letak Jawa Tengah yang berada di dua provinsi itu, sehingga bisa dibayangkan bagaimana kondisi jalan kalau ketersediaan infrastruktur Jawa Tengah tidak setara dengan Jawa Barat dan Jawa Timur.”

Jawa Barat dan Jawa Timur saat ini terus menginisiasi proyek-proyek tol baru secara ekspansif karena menilai jalan tol mampu mempercepat pertumbuhan pariwisata dan industri jasa lainnya.

Adapun Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan ada tiga poin yang dikemukakan DPRD Jateng mengenai proyek tersebut, yakni potensi kegempaan, lahan subur, dan pilihan moda transportasi lainnya berupa kereta api. Menurutnya, ketiga poin tersebut perlu didiskusikan lebih lanjut.

“Misalnya soal lahan subur, kami punya data berbeda. Kemudian kalau ada opsi kereta api, mari bicarakan benefitnya,” ucap Ganjar.

Ganjar menuturkan proyek Tol Jogja-Bawen bisa terus berlanjut apabila kebijakan Jateng dan DIY sudah sinkron.

“Jogja sudah setuju. Kalau di kami enggak setuju, akhirnya enggak jadi. Yang penting kami harus hati-hati karena ini Proyek Strategis Nasional [PSN].”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Ular Sanca Sepanjang 3,5 Meter Masuk ke Panti Asuhan di Gunungkidul, Berhasil Ditangkap Dinihari

Gunungkidul
| Rabu, 24 April 2024, 16:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement