Advertisement
4.271 Warga Dievakuasi, Basarnas Masih Cari 62 Korban Aceh
Foto udara pengendara melintasi jalan nasional Medan-Banda Aceh yang terendam banjir di Desa Peuribu, Arongan Lambalek, Aceh Barat, Aceh, Kamis (27/11/2025). Antara - Syifa Yulinnas
Advertisement
Harianjogja.com, BANDA ACEH—Basarnas mencatat 4.271 warga berhasil dievakuasi dalam operasi SAR bencana banjir dan longsor Aceh, sementara 62 orang masih dinyatakan hilang hingga Senin (8/12/2025) siang.
Kepala Basarnas Banda Aceh Ibnu Harris Al Hussain menyampaikan tim gabungan yang terdiri atas Basarnas, TNI, Polri, relawan, dan masyarakat terus menyisir wilayah terdampak untuk memastikan seluruh korban dapat ditemukan. Upaya pencarian memasuki hari ke-14 dengan fokus pada wilayah yang masih terisolasi.
Advertisement
Peralatan SAR dari drone thermal hingga pesawat bantuan BNPB telah dikerahkan untuk menjangkau daerah yang tak dapat diakses jalur darat, termasuk Aceh Tengah dan Bener Meriah. Operasi lanjutan juga berlangsung di Bireuen, Aceh Utara, dan Aceh Tamiang untuk memastikan tidak ada warga selamat yang terlewat.
“Sejak bencana melanda, Basarnas bersama tim gabungan telah bergerak untuk menyisir daerah bencana guna mengevakuasi dan penyelamatan korban, baik yang terjebak dalam rumah maupun lainnya,” kata Kepala Basarnas Banda Aceh Ibnu Harris Al Hussain di Banda Aceh, Senin.
Pernyataan itu disampaikan kepada awak media dalam konferensi pers di Posko Media Center Kantor Gubernur Aceh di Banda Aceh, terkait evakuasi dan penyelamatan yang telah dilakukan oleh Basarnas bersama tim gabungan hingga hari ke-14.
Ia menyebutkan tim gabungan Basarnas dibantu TNI, Polri, relawan, masyarakat, dan semua komponen hingga saat ini telah mengevakuasi sebanyak 4.271 jiwa dengan selamat, 389 korban meninggal dunia.
“Saat ini kita juga terus menyisir daerah-daerah bencana untuk mencari 62 orang yang dilaporkan hilang,” katanya yang didampingi Juru Bicara Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh Murthalamuddin.
Ia mengatakan dalam evakuasi dan penanganan bencana ada 400 personel yang melekat dan sekitar dua ribuan personel TNI dan Polri di lapangan yang juga terus bekerja maksimal dalam melakukan evakuasi dan penanggulangan bencana.
Pihaknya juga terus melakukan pemantauan dan penyisiran di seluruh daerah terdampak bencana yang ada di provinsi ujung paling barat Indonesia itu, sehingga semua korban dapat dievakuasi.
Basarnas mengerahkan seluruh peralatan untuk mengoptimalkan proses evakuasi, termasuk juga di daerah terisolasi seperti di Aceh Tengah.
“Kami juga sudah mengirim personel ke daerah Tengah, yakni ke Bener Meriah dan Aceh Tengah, sebab jalur darat belum bisa diakses, karena terputus akibat bencana dengan menggunakan pesawat BNPB,” katanya.
Dalam pencarian korban bencana alam Aceh tersebut, Basarnas juga menggunakan drone thermal guna mempercepat pencarian korban.
Saat ini operasi SAR yang masih berlangsung dilaksanakan di Kabupaten Bireuen dengan lokasi Peusangan dan Peudada, Aceh Utara di Jambo Ayee dan Aceh Tamiang dengan menyisir sungai guna memastikan tidak ada lagi warga selamat yang belum dievakuasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bangunan Semipermanen Menjamur di Barat Jembatan Kabanaran
Advertisement
Wisata Petik Melon Gaden Diserbu Pengunjung saat Panen Perdana
Advertisement
Berita Populer
- Dua Peserta Siksorogo Lawu Ultra Tewas di Jalur Gunung Lawu
- Nasib Karyawan PT SAK Kulonprogo Tergantung Keputusan Bupati
- Hasto: PDIP Pertimbangkan Manfaat Kepala Daerah Dipilih DPRD
- Ketersediaan BBM Shell Mulai Pulih Setelah Kesepakatan Pertamina
- Rusia Blokir FaceTime dan Snapchat, Pengawasan Digital Meluas
- Timnas Putri Indonesia Taklukkan Singapura 3-1 di SEA Games
- Drama Juara F1 2025 Memanas, Verstappen Raih Pole di Abu Dhabi
Advertisement
Advertisement



