Advertisement

Kisah Para Perempuan Pekerja Seks, Ada yang Korban Pernikahan Dini

Newswire
Minggu, 06 Mei 2018 - 16:17 WIB
Kusnul Isti Qomah
Kisah Para Perempuan Pekerja Seks,  Ada yang Korban Pernikahan Dini Ilustrasi. - Ist/Okezone

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA-Usia NES mungkin baru menginjak 20 tahun. Namun, perempuan muda yang satu ini sudah terlihat berpengalaman sebagai mucikari di Kota Tangerang. NES punya akun medsos khusus berinisial CF.

Melalui akun ini, NES menjajakan perempuan penghibur dengan berbagai tarif. Mulai dari Rp800 hingga Rp400.000 dalam sekali kencan.

Advertisement

Cara menjalankan bisnisnya, calon pelanggan memesan jasa perempuan penghibur kepada NES. Setelah itu, calon pelanggan akan menerima foto perempuan dan tarif dalam sekali kencan. Jika cocok, pelanggan tinggal datang ke tempat yang sudah ditentukan.

Siang itu, di sebuah apartemen P di Kota Tangerang, banyak dihuni oleh muda-mudi usia 20 hingga 35 tahun. Beberapa terlihat warga negara asing (WNA). Perempuan bertato dengan rambut dicat merah melempar senyum ramah.

Tak lama, NES menemui tim BantenNews-jaringan Suara.com, jaringan Harianjogja.com bersama satu orang perempuan yang masih seusia dengannya. Setelah bersalaman, mereka langsung mengajak memasuki apartemen dan langsung menuju lantai enam.

Dalam apartemen dua kamar itu, satu kamar digunakan NES bersama kekasihnya. Sementara kamar lain khusus untuk pelanggan yang datang.

Perempuan yang mengaku berinisial CF mengaku sudah dua bulan “bekerja” bersama NES. Perempuan yang hanya lulus SMP itu mengaku sudah bercerai dengan suami. Pernikahan dini di usia 17 tahun tak mampu ia pertahankan.

“Sudah cerai dengan suami. Sekarang usia saya 20 tahun. Punya anak satu, sekarang tinggal dengan neneknya,” kata CF sambil tertunduk.

 

SOP Khusus

Terpisah, ND, langsung sibuk dengan ponselnya. Terapis di salah satu tempat pijat di kawasan Tangerang ini melayani obrolan pria yang janji datang ke tempatnya bekerja. Jam kerja ND mulai pukul 10.00 hingga 22.00 WIB malam.

“Sering juga dapat yang cuma PHP [pemberi harapan palsu]. Tapi ada juga yang serius datang ke sini,” kata ND.

Dalam melayani tamu, ND punya standar operasional prosedur (SOP) sendiri. Tidak semua tamu yang datang untuk pijat bisa mendapatkan pelayanan plus-plus layaknya suami istri dengannya. Untuk jasa plus-plus, ia memasang tarif Rp400.000 untuk sekali kencan.

Untuk pembayaran jasa plus-plus itu, menurut ND langsung diberikan pelanggan kepadanya.  “Kalau yang bayar jasa pijatnya ke [kasir] depan,” jelas ND.

ND mengaku jengkel kalau orang yang menghubunginya hanya iseng, apalagi minta dikirimkan foto-foto vulgar, tapi ujung-ujungnya tidak datang ke tempatnya. Untuk yang kerap iseng seperti itu, ND memilih langsung memutuskan pertemanan.

 

Pelacur Berkelas

Lain halnya dengan AM dan NTS. Di kalangan perempuan penghibur keduanya pasang tarif yang cukup tinggi. Mereka hanya melayani tarif kencan rata-rata Rp1,5 juta per kencan. Selain mengandalkan paras yang cantik keduanya menjanjikan surga dunia untuk lelaki hidung belang.

Untuk melayani pelanggan, AM dan NTS biasanya mengirim daftar harga kencan dan durasinya. Jika cocok, pelanggan bisa langsung mendatangi hotel berbintang yang sudah ditentukan. AM biasanya melayani pelanggan di hotel I, sedangkan NTS menggunakan hotel A.

AM tidak hanya menerima tamu di hotel kawasan Serpong, Tangerang Selatan. Setelah calon tamu membuat janji melalui aplikasi medsos dan cocok dengan tarif yang ditawarkan, mereka bertemu di hotel yang dimaksud.

Sedangkan NTS sudah menentukan hotel A sebagai lokasi tetap kencan. Selain dianggap dekat dengan rumah, rata-rata pelanggannya sudah biasa mendapatkan pelayanan di hotel A.

Jika sedang banyak tamu, NTS maupun AM bisa mendapat uang di atas lima juta per malam. “Cuma tidak setiap malam juga saya diboking,” kata AM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Alert! Stok Darah di DIY Menipis, PMI Dorong Instansi Gelar Donor Darah

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement