Advertisement
Korsel Protes Pesawat China-Rusia Masuk KADIZ
Jet tempur F/16V buatan Amerika Serikat (AS). / Istimewarnrn
Advertisement
Harianjogja.com, SEOUL—Pemerintah Korea Selatan melayangkan protes keras kepada atase pertahanan China dan Rusia di Seoul usai pesawat militer kedua negara masuk ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korea (KADIZ) pada Selasa (9/12/2025). Insiden ini kembali memicu ketegangan di kawasan.
Menurut Kemhan Korsel, dua pesawat China dan tujuh pesawat Rusia terdeteksi keluar-masuk KADIZ di wilayah timur dan selatan. Angkatan Udara Korsel langsung mengerahkan jet tempur untuk mengantisipasi potensi situasi yang tidak disengaja.
Advertisement
Meski tidak terjadi pelanggaran wilayah udara, Korsel menegaskan akan merespons aktif setiap aktivitas udara yang dianggap mengganggu stabilitas regional. Rusia sendiri menyebut tidak mengakui KADIZ karena dianggap tidak berlandaskan hukum internasional, sementara China kerap bersinggungan dengan Korsel akibat tumpang tindih zona udara di sekitar Ieodo.
Sehari sebelumnya, dua pesawat militer China dan tujuh pesawat Rusia sempat masuk dan keluar dari KADIZ di atas perairan timur dan selatan Korea Selatan (Korsel). Jet-tempur tempur Angkatan Udara Korsel kemudian dikerahkan mengantisipasi kemungkinan situasi yang tidak disengaja.
Direktur Jenderal Biro Kebijakan Internasional Kementerian Pertahanan (Kemhan) Korsel, Lee Kwang-suk, memprotes "keras" masuknya pesawat-pesawat itu ke zona pertahanan udara mereka, menurut pernyataan kementerian itu.
"Militer kami akan merespons secara aktif terhadap aktivitas pesawat dari negara-negara tetangga di KADIZ sesuai hukum internasional," kata Kemhan Korsel.
Kendati demikian, Kepala Staf Gabungan (JCS) mengatakan bahwa pesawat-pesawat China dan Rusia itu tidak melanggar wilayah udara Korsel.
Rusia menegaskan pihaknya tidak mengakui zona pertahanan udara yang ditetapkan Korsel karena dianggap tidak berlandaskan hukum internasional.
Ruang udara di atas Ieodo — sebuah batu karang yang terendam di selatan Pulau Jeju — yang menjadi lokasi masuknya pesawat China menjadi titik sengketa antara Korsel dan China karena zona pertahanan udara mereka saling tumpang tindih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bareskrim Temukan Bukti Unsur Pidana Ilegal Logging Garoga Sumut
- Gubernur Jabar Ingatkan Bandung Raya Rawan Tenggelam
- PBNU: Rapat Pleno Hotel Sultan Tak Sah dan Langgar AD/ART
- Gunung Anak Krakatau Waspada, Polda Banten Minta Warga Siaga
- Bulog Pastikan Pengalihan Beras untuk Bencana Tak Ganggu Stok Nataru
Advertisement
Jalur Wisata Breksi dan Kaliurang Dipantau Ketat Saat Nataru
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Rakor Akhir GTRA 2025 Digelar
- Menteri Nusron Salurkan Bantuan dan Dengar Jeritan Warga
- Jadwal SIM Keliling Polda DIY, Rabu 10 Desember 2025
- DPR Dorong Penguatan Sistem Pengawasan dan Transparansi Data
- Manfaat Antrian Online Sentuh Tanahku, Layanan Pertanahan Jadi Efisien
- Kementerian ATR/BPN Gelar Rakor Pencegahan dan Penyelesaian
- Jadwal KA Prameks Terbaru, Rabu 10 Desember 2025
Advertisement
Advertisement




