Advertisement
PJJ Challenge Jangkau 985 Peserta Seluruh Indonesia
PJJ Challenge FTI UII libatkan 985 peserta lintas profesi dari 33 provinsi, dorong inovasi pembelajaran jarak jauh dan pemanfaatan teknologi. - Istimewa.
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kompetisi bertajuk Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) Challenge berhasil menjangkau 985 peserta dari seluruh Indonesia. Kompetisi yang digelar FTI UII ini digelar untuk mendorong pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran jarak jauh.
Menariknya para peserta tidak hanya dari kalangan pelajar maupun mahasiswa, namun juga ibu rumah tangga hingga guru sekolah. Adapun kategori lomba antara lain Brain Challenge Week diikuti 292 peserta yang menguji pemahaman keinformatikaan melalui serangkaian pertanyaan logika dan konsep. Kemudian Lomba Esai diikuti 467 peserta dan Lomba Poster diikuti 226 peserta.
Advertisement
"Kompetisi ini mengusung tema Produktif dengan Dukungan AI. Lomba ini menantang peserta mengembangkan karya orisinal tentang pengalaman belajar, solusi digital, atau pesan inspiratif. Para peserta ini berasal dari 33 provinsi di Indonesia," katanya.
Kompetisi ini menhadirkan juri Farida Z. Pane (penulis 6 novel, pemenang 23 lomba blog), Avie Andriyani (penulis 35 buku), Iwan J.P. (penulis profesional) dan Vbi Djenggotten (desainer interior, penulis 22 komik), yang diperkuat oleh dosen dan peneliti dari PJJ Informatika UII.
BACA JUGA
"Platform digital terbukti menghapus batas wilayah 20-25 persen peserta berasal dari luar Jawa, dengan Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, bahkan wilayah timur seperti NTT dan Maluku," katanya.
Ia menambahkan kompetisi itu ternyata diikuti beragam latar belakang peserta. Data menunjukkan 84,2% adalah mahasiswa dan pelajar, namun sisanya adalah narasi yang jarang terdengar dalam kompetisi teknologi, seperti buruh, petani, ibu rumah tangga, hingga digital nomad ikut.
"Bahkan 43 guru turun arena bersama siswa-siswa mereka, membuktikan semangat lifelong learning yang melampaui hierarki tradisional pendidikan," ujarnya.
Kegiatan itu dirancang untuk memberikan akses pendidikan berkualitas bagi mahasiswa di berbagai wilayah Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi pembelajaran daring terkini, program ini menekankan fleksibilitas, interaktivitas, serta capaian kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri.
Juri memilih karya-karya terbaik. Kategori esai, Ubaidillah Al-Achrory sebagai juara pertama dengan karya berjudul Entitas AI Sebagai Rival dan Partner Diskusi, diikuti David Veda Septiawan (Algoritma Penjaga Peradaban: AI sebagai Akselerator Pelestarian Data Kebudayaan) juara kedua, dan Pablo Dwipa Ananta Siregar (Produktif yang Tepat Menggunakan AI) di posisi ketiga.
Kategori poster dimenangkan oleh M. Eugine Rahmadani, dengan Tenri Abeng dan Annisa Dwi Fajriyah di posisi runner-up. Karya juara pertama poster dinilai memiliki ide visual yang segar dan pesan yang mudah dipahami, mengangkat semangat belajar mandiri dengan keunggulan pada estetika dan kejelasan pesan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Festival WASH Dorong Akses Air Bersih di Pesantren Sleman
Advertisement
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Advertisement
Berita Populer
- Aplikasi AI Dominasi Penghargaan Terbaik Apple 2025
- Progres Cedera Donny Warmerdam Positif, Siap Latihan Minggu Depan
- Honda Hangout Spot: Mini Launching New Honda Scoopy Hadir Lebih Stylis
- Undian Piala Dunia 2026: Bocelli dan Robbie Williams Tampil
- Komisi Eropa Selidiki Larangan AI Pihak Ketiga WhatsApp
- UGM Pertimbangkan Keringanan UKT Mahasiswa Terdampak Bencana
- Meta Nonaktifkan 500.000 Akun Anak di Bawah 16 Tahun di Australia
Advertisement
Advertisement



