Advertisement
Wapres Gibran Tekankan Kemitraan Global Tanpa Dikte di KTT G20
Wakil Presiden Gibran Rakabuming memberikan keterangan pers usai menyampaikan pidato sesi ketiga pada KTT G20 di Johannesburg Expo Center, Afrika Selatan, Minggu (23/11/2025). ANTARA - Mentari Dwi Gayati.
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, menegaskan bahwa masa depan tatanan global harus dibangun di atas prinsip kemitraan yang adil dan saling memberdayakan. Menurutnya, kerja sama internasional tidak boleh berubah menjadi instrumen untuk mendikte ataupun menciptakan ketergantungan baru.
Pernyataan itu disampaikan Gibran dalam sesi wawancara cegat seusai menyampaikan pidato pada sesi ketiga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Johannesburg Expo Center, Afrika Selatan, Minggu.
Advertisement
"Setiap negara berhak menentukan arah pembangunannya. Yang namanya kerja sama, partnership, harus menyejahterakan, harus memberdayakan," ujarnya saat dimintai penjelasan mengenai pesan yang ingin dibawa Indonesia dalam rangkaian KTT G20 pada 22–23 November 2025.
Gibran hadir mewakili Presiden RI Prabowo Subianto. Ia menekankan bahwa Indonesia secara konsisten memperjuangkan posisi Global South, termasuk isu keadilan ekonomi serta hak menentukan arah pembangunan nasional.
BACA JUGA
"Mempertegas posisi Global South di tatanan global, mempertegas apa yang sudah didorong dan diinisiasi Indonesia dari empat tahun yang lalu, bahwa keadilan ekonomi global ini yang secara konsisten Indonesia sampaikan terus," kata Gibran.
Ia kembali mengingatkan bahwa model kerja sama internasional yang mendikte atau menciptakan ketergantungan sudah tidak relevan.
"Seperti yang saya sampaikan kemarin, tidak boleh mendikte dan tidak boleh membuat ketergantungan," tegasnya.
Menurut Sekretariat Wakil Presiden, forum bersejarah yang untuk pertama kali digelar di Benua Afrika itu menyoroti solidaritas, kesetaraan, keberlanjutan, sekaligus menutup estafet kepemimpinan negara-negara Global South.
Gibran mengikuti dua sesi utama G20 yang membahas ekonomi inklusif, pembiayaan pembangunan, perubahan iklim, transisi energi, serta penguatan sistem pangan. Dalam pidatonya, ia menekankan perlunya akses pembiayaan global yang adil, termasuk lewat penghapusan utang dan inovasi skema pembiayaan.
Gibran juga menyoroti keberhasilan Indonesia mengembangkan sistem pembayaran digital berbiaya rendah seperti QRIS, sekaligus mendorong G20 memulai dialog mengenai ekonomi kecerdasan atau artificial intelligence.
Pada isu ketahanan pangan, ia mengingatkan masih adanya ratusan juta penduduk dunia yang rentan kelaparan, dengan mencontohkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai model yang mampu memberdayakan petani serta pelaku usaha lokal.
Tak hanya itu, Gibran mengangkat isu kemanusiaan di Gaza, Ukraina, Sudan, dan Sahel, seraya menyerukan pentingnya menempatkan nilai-nilai kemanusiaan sebagai pusat tata kelola global.
Di sela forum, Wapres juga menghadiri pertemuan MIKTA serta melakukan sejumlah pertemuan bilateral dengan pemimpin Ethiopia, Vietnam, Angola, Finlandia, WTO, dan UNCTAD untuk memperkuat kolaborasi internasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Komisi VIII DPR RI Dorong Embarkasi Haji Kulonprogo Mulai 2026
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Koper Misterius di Denpasar Diperiksa Tim Jibom Polda Bali
- Putri KW ke Final Australia Open Seusai Kalahkan Michelle Li
- Al-Azhar Kairo Buka S1 Bahasa Indonesia, 350 Mahasiswa Daftar
- Operasi Pencarian Longsor Cilacap Resmi Ditutup
- Rekomendasi Tanaman Indoor Pembersih Udara untuk Ruang Redup
- Warga Berburu Tiket Kereta Jelang Natal dan Tahun Baru
- UMKM Mantrijeron Jogja Didukung Naik Kelas lewat Bazar Digital
Advertisement
Advertisement




