Advertisement
Shutdown AS Usai, Demokrat Dituding Kalah dalam Strategi Politik
Donald Trump / Antara
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Shutdown AS berakhir tanpa kemenangan berarti bagi Demokrat. Trump justru memanfaatkan situasi untuk memperkuat citra politiknya menjelang negosiasi anggaran.
BBC melaporkan, fakta di lapangan menunjukkan bahwa Demokrat hanya mendapatkan janji kosong—sebuah pemungutan suara di Senat mengenai subsidi kesehatan, tanpa jaminan apa pun dari Partai Republik. Hasil ini memicu kemarahan internal, terutama dari sayap kiri partai yang menyuarakan kekecewaan terbuka.
Advertisement
Gubernur California Gavin Newsom—sosok yang selama ini dikenal sebagai pendukung setia Biden—tidak ragu menyebut kesepakatan ini "menyedihkan" dan bentuk "penyerahan diri".
"Saya tidak datang untuk meninju wajah siapa pun," ujar Newsom kepada Associated Press.
BACA JUGA
"Tetapi saya tidak senang bahwa dalam menghadapi Donald Trump yang telah mengubah aturan permainan, kita masih bermain dengan aturan lama."
Sebaliknya, Donald Trump justru tampil sebagai pemenang. Setelah melalui momen-momen keraguan di tengah jalan, ia akhirnya merayakan keputusan pembukaan kembali pemerintah sebagai "kemenangan sangat besar".
Dengan cerdik, Trump ikut memanfaatkan kemarahan internal Demokrat dengan menyindir pemimpin Senat Chuck Schumer: "Dia pikir bisa menghancurkan Partai Republik, tapi justru Partai Republik yang menghancurkannya."
Dampak terbesar justru mengancam rakyat biasa. Subsidi kesehatan bagi puluhan juta warga Amerika berpenghasilan rendah tetap terancam—sebuah isu yang bisa berubah menjadi bumerang politik bagi Republik dalam pemilu mendatang.
Skenario politik juga diperumit dengan kembalinya kasus Jeffrey Epstein yang mengalihkan perhatian publik dari kemenangan Trump. Dalam keluhannya di Truth Social, Trump menuding Demokrat sengaja membangkitkan "hoax Epstein" untuk mengalihkan perhatian dari kekalahan mereka.
Episode ini mengajarkan pelajaran berharga tentang dinamika politik Washington: strategi yang tampak sempurna di atas kertas bisa berantakan di lapangan. Bagi Demokrat, mereka pulang dengan tangan kosong. Bagi Republik, kemenangan ini datang dengan peringatan—bahaya selalu mengintai di tikungan berikutnya.
Pertarungan sesungguhnya baru akan dimulai ketika Kongres harus kembali bernegosiasi tentang anggaran pemerintah pada akhir Januari—babak baru dalam pertarungan politik yang tak pernah benar-benar berakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pasangan Mahasiswa Pembuang Bayi di Ngemplak Ditangkap Polisi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Laba Kuartal III 2025 Solusi Bangun Indonesia Naik 12,3%
- Kemenkes Gandeng Psikolog Bantu Pulihkan Trauma Siswa SMA 72
- Zaki Ubaidillah Tersingkir di Babak 32 Besar Kumamoto Masters
- Operasi Rokok Ilegal Sleman, 10 Penjual Didenda Rp48,7 Juta
- Eks Bintang Chelsea Oscar Dilarikan ke ICU Usai Kolaps Saat Latihan
- PSS Sleman Taklukkan Persiba 2-1, Kembali ke Puncak Klasemen
- Korban Topan di Filipina Tembus 259 Orang, 114 Masih Hilang
Advertisement
Advertisement




