Advertisement
AS Jatuhkan Sanksi ke Dua Perusahaan Minyak Rusia
Donald Trump / Antara
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap dua raksasa minyak Rusia, Rosneft dan Lukoil, dalam upaya mempercepat pengakhiran perang di Ukraina. Kebijakan yang diumumkan Rabu (29/10/2025) waktu setempat ini menjadi langkah sanksi pertama AS terhadap Rusia sejak Donald Trump kembali memimpin Gedung Putih.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent menegaskan sanksi ini menyasar langsung sumber pendapatan utama Rusia dari ekspor minyak yang membiayai operasi militer Kremlin.
Advertisement
"Sekarang adalah saatnya menghentikan pertumpahan darah dan memberlakukan gencatan senjata segera," tegas Bessent seperti dikutip The Guardian.
Langkah AS ini sejalan dengan kebijakan serupa dari Inggris yang telah lebih dulu memberikan sanksi terhadap kedua perusahaan tersebut. Sementara Uni Eropa masih menahan sanksi terhadap Lukoil karena pengecualian bagi Hongaria dan Slovakia yang masih mengimpor minyak Rusia.
BACA JUGA
Dalam perkembangan terpisah, Trump membatalkan rencana pertemuan puncak dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. "Kami membatalkan pertemuan dengan Presiden Putin. Rasanya tidak tepat untuk dilakukan sekarang," ujarnya didampingi Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte.
Para analis menilai sanksi terhadap Rosneft dan Lukoil sebagai upaya paling signifikan untuk memangkas pendapatan minyak Rusia.
"Rosneft adalah perusahaan terpenting Rusia yang belum sepenuhnya masuk daftar sanksi AS," ujar Edward Fishman, mantan pejabat senior Departemen Luar Negeri AS.
Kebijakan Washington ini disambut positif oleh Ukraina dan sekutu Eropa. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyebut sanksi tersebut sebagai "sinyal kuat dari kedua sisi Atlantik."
Sementara Uni Eropa dikabarkan tengah mempersiapkan paket sanksi ke-19 yang mencakup larangan impor gas alam cair (LNG) dari Rusia, pembatasan operasi kapal tanker, larangan transaksi keuangan dengan Rosneft dan Gazprom Neft dan pembatasan mobilitas diplomat Rusia di kawasan Schengen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bulan Perlahan Menjauhi Bumi, Ini Dampaknya bagi Kehidupan
- Hunian Korban Bencana Sumatera Bakal Dibangun di Lahan Negara
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Menteri LH Temukan Hulu Sungai Aceh Terdegradasi Parah
- Kebakaran di Pasar Induk Kramat Jati Diduga Korsleting
- Honda Siapkan 10 Peluncuran Baru di India 2026 Sampai 2030
- Penembakan di Pantai Bondi: Ayah dan Anak Jadi Pelaku
- HUT ke-9, Komunitas Pelajar Peduli Yogyakarta Gelar Super Peduli
- Warga Sipil Thailand Tewas Akibat Serangan Roket Kamboja
- Penyelenggara Tur Messi Ditahan 14 Hari Pasca Kekacauan
Advertisement
Advertisement





