Advertisement
BPOM Klaim Latih 100 Ribu Orang untuk Perkuat Keamanan Pangan
Website BB POM di Yogyakarta - Ist
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyebut telah melatih lebih dari 100 ribu orang guna memperkuat keamanan pangan nasional guna membantu mewujudkan visi pertumbuhan ekonomi 8 persen per tahun.
Kepala BPOM, Taruna Ikrar mengatakan orang-orang tersebut dilatih melalui inisiatif Pertemuan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Sadar Pangan Aman (Germas Sapa) selama periode 2020-2024, serta 30 ribu Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) dan 42 ribuan penjamah makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Advertisement
Keamanan pangan menjadi salah satu isu yang disoroti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), karena data menunjukkan bahwa pangan terkontaminasi menjadi penyebab 1 dari 10 orang sakit, dan tiap tahunnya ada 420 ribu kematian akibat pangan.
Taruna menyebutkan sejumlah indikator keberhasilan penanganan masalah keamanan pangan, seperti rendahnya persentase orang keracunan serta peningkatan status gizi pada anak-anak. "Sekitar 40 persennya kematian balita yang menanggung beban foodborne disease," katanya, Selasa (21/10/2025).
BACA JUGA
Oleh karena itu, kata Taruna, pangan yang aman penting bagi anak-anak, tidak hanya orang dewasa. Keamanan pangan berbeda dengan ketahanan pangan. Menurut regulasi, klasifikasi kejadian luar biasa keracunan adalah saat dua orang atau lebih keracunan akibat makanan yang sama di tempat yang sama, seperti di restoran atau dalam program seperti MBG.
"Kalau kita sudah jalankan tanggung jawab ini, semakin rendah persentase orang-orang yang mengalami masalah keracunan maka semakin tinggi kesuksesan kita," katanya.
Kedua, terkait peningkatan gizi. Mengutip data dari Kementerian Kesehatan, Taruna menyebutkan bahwa prevalensi balita stunting masih tinggi, yakni 19,8 persen, kemudian prevalensi wasting 7,4 persen, prevalensi kelebihan berat badan 9,3 persen, dan prevalensi obesitas 18,5 persen.
Dia menjelaskan selama 208 tahun berdiri, BPOM bertransformasi menjadi lembaga yang tidak hanya menangani keamanan obat-obatan dan kesehatan, namun juga pangan.
Melalui inisiatif Pertemuan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Sadar Pangan Aman (Germas Sapa), pada periode 2020-2024, pihaknya telah mengintervensi 1.106 desa dan kelurahan, 453 pasar, melatih 2.759 petugas pasar, 17.221 kader keamanan pangan di desa, menerapkan keamanan pangan di 17.318 sekolah, dan melatih 11.503 kader keamanan pangan sekolah.
"Nah kalau ini digabungkan semuanya, kader-kader yang kita telah jamah itu lebih dari 50.000 ditambah kita juga telah melatih SPPI 30 ribu orang," katanya.
Pihaknya juga sudah melatih sebanyak 42 ribu penjamah makanan, sehingga ada lebih dari 100 ribu orang yang akan memperkuat keamanan pangan. Taruna berharap dengan peningkatan keamanan pangan, pertumbuhan ekonomi 8 persen per tahun yang dikejar Presiden Prabowo Subianto dapat tercapai, contohnya dengan menarik investor tanpa menurunkan standar kualitas pangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Cakupan Imunisasi HPV Anak SD Baru Tercapai di 13 Provinsi
- Aturan Contra Flow CikampekBogor Selama Libur Nataru 2025
- Banjir dan Longsor Aceh: 326 Meninggal, 167 Belum Ditemukan
- BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah hingga 10 Desember
- Uji Klinis Vaksin Dengue Masuk Babak Baru dalam Riset Nasional
Advertisement
Jadwal KRL Solo Jogja Terlengkap Hari Ini, Sabtu 6 Desember 2025
Advertisement
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Advertisement
Berita Populer
- Cek Jadwal DAMRI di Jogja Beserta Tarifnya
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY, Jumat 5 Desember 2025
- Jadwal Terbaru KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 5 Desember 2025
- Jadwal SIM Keliling di Gunungkidul Hari Ini, Jumat 5 Desember 2025
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Jumat 5 Desember 2025
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Hari Ini Jumat 5 Desember 2025
- Perbaikan Jembatan Kewek di Jogja Telan Rp19 Miliar dari APBN 2026
Advertisement
Advertisement



