Advertisement

Desainer Terkesan di JIKFP 2025, Libatkan 800 Model Anak dan Remaja

Newswire
Sabtu, 11 Oktober 2025 - 21:52 WIB
Sunartono
Desainer Terkesan di JIKFP 2025, Libatkan 800 Model Anak dan Remaja Anak menampilkan busana di JIKFP 2025. - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Perhelatan unjuk karya fesyen bergengsi Jogja International Kids and Teens Fashion Parade (JIKFP) 2025 kembali digelar pada Sabtu (11/10/2025) hingga Minggu (12/10/2025) di Sleman City Hall. Event ini menampilkan karya dari 100 desainer tanah air dengan melibatkan sedikitnya 800 model usia anak dan remaja.

Show Director JIKFP 2025 Nyudi Dwijo Susilo mengatakan kegiatan ini memberikan ruang kepada usia anak dan remaja untuk bisa tampil baik sebagai model maupun desainer. Para peserta datang dari berbagai kota di Indonesua, bahkan ada desainer yang datang dari Timor Leste yaitu Lytha Maria yang membawa karya terbaiknya untuk tampilkan.

Advertisement

"Kami berusaha untuk terus memperluas jaringan dalam pelaksanaan JIKFP ini. Kami bekerja sama juga dengan Pemkab Sleman, sehingga menampilkan beberapa IKM fesyen dari Sleman di lokasi JIKFP 2025," kata Nyudi yang juga founder Asmat Pro.

Karya desainer ditampilkan dalam tiga sesi. Salah satunya pada sesi kedua antara lain karya Winda Stinee, Teressa Sophiea's by Cici Clara, Geliss by Nasrul, Purwakanthie.Co by Adi Sufrianto, Allhas Modiste X Basheela Attire, Shanum Stinee, Oma Modiste, Post Modeling X Skan1sa Fashion, Danny Dwa, Taufik Hidayat, Miu's by Ninuk Tari, Sheenaraya.

Sebagian besar desiner sangat berkesan dengan perhelatan tersebut. Karena banyak pengunjung yang datang ke lokasi untuk menyaksikan secara langsung. Desainer asal Sidoarjo Danny Dwa menilai JIKFP jelas memiliki daya tarik tersendiri bagi para perancang busana.

Hal ini tidak lepas dari status Jogja yang dikenal sebagai kota seni dan industri kreatif seperti fesyen berkembang pesat. Selain itu audiens dapat menerima beragam karya yg ditampilkan.

"Kualitas event menurut saya bagus JIKFP 2025 dibandingkan mohon maaf seperti di kota lain yang mungkin rate slotnya sama tetapi hanya biasa-biasa saja. Mungkin karena Jogja ini kota seni, fesyen kan berkembang pesat dan menariknya lebih terbuka dengan berbagai karya yang beragam," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Tersangka Korupsi Bandwidth Sleman Tetap Terima Gaji, Bahkan Naik

Tersangka Korupsi Bandwidth Sleman Tetap Terima Gaji, Bahkan Naik

Sleman
| Selasa, 14 Oktober 2025, 15:47 WIB

Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA

Wisata
| Senin, 13 Oktober 2025, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement