Advertisement
Gandum dan Kedelai Jadi Fokus Rencana Impor Pertanian Senilai Rp73,4 Triliun dari AS

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebutkan rencana impor pertanian senilai 4,5 miliar dolar AS atau Rp73,44 triliun (kurs Rp16.322 per dolar AS) dari Amerika Serikat akan difokuskan pada dua komoditas yakni gandum dan kedelai.
BACA JUGA: Indonesia Akan Impor Gandum dari AS
Advertisement
"Itu fokus pada gandum, kemudian kedelai. Itu dua komoditas," kata Mentan ditemui seusai menghadiri Rapat Tindak Lanjut Arahan Presiden Terkait Manipulasi Harga Beras dan Beras Oplosan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan) Jakarta, Jumat (25/7/2025)
Namun, dia menegaskan keputusan impor tetap akan mempertimbangkan perlindungan terhadap petani dalam negeri, dengan tetap memastikan rekomendasi dari Kementerian Pertanian sebagai dasar utama pelaksanaan impor tersebut.
Selain gandum dan kedelai, Amran membuka kemungkinan impor komoditas lain seperti susu dan sapi dari Amerika Serikat, namun keputusan final menunggu hasil evaluasi kebutuhan nasional secara lebih komprehensif.
Peluang impor ini muncul karena perubahan tarif dagang yang diberlakukan Pemerintah AS, yang secara tidak langsung memberikan ruang strategis bagi Indonesia untuk memanfaatkan celah perdagangan global.
Meski terbuka pada kerja sama perdagangan internasional, Mentan menekankan impor hanya dilakukan jika pasokan dalam negeri tidak mencukupi, sehingga ketahanan pangan dan kesejahteraan petani tetap terjaga.
Pemerintah, menurut Amran, akan terus menyeimbangkan antara keterbukaan pasar global dengan upaya meningkatkan produksi dalam negeri agar petani lokal tetap terlindungi dalam dinamika perdagangan pertanian dunia.
"Susu juga bisa, (tapi) kita lihat saja nanti. Tetapi (fokus pada) kedelai dengan gandum. Petani kita harus bela. Jadi begini, kita impor kalau dalam negeri nggak cukup," ucap Mentan.
Presiden AS Donald Trump pada 16 Juli 2025 mengumumkan perundingan mengenai tarif telah rampung setelah dirinya berbicara langsung melalui sambungan telepon dengan Presiden Prabowo selama kurang lebih 17 menit.
Kesepakatan ini untuk pertama kalinya membuka seluruh pasar Indonesia untuk Amerika Serikat. Indonesia, sebagaimana isi kesepakatan itu, berkomitmen untuk membeli 15 miliar dolar AS energi dari Amerika, 4,5 miliar dolar AS produk-produk pertanian, dan 50 pesawat Boeing, yang sebagian besar seri 777, kata Trump.
Trump kemudian menyebut besaran tarif yang harus dibayar menjadi 19 persen untuk seluruh barang-barang yang diekspor oleh Indonesia ke AS.
Walaupun demikian, jika Indonesia mengirim barang yang asalnya dari negara-negara yang besaran tarifnya lebih besar dari Indonesia ke Amerika, AS akan menagih sisa tarif negara asal barang ke Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bali Kembali Banjir, Kini Sampai ke Canggu
- Hubungan Venezuela-AS Memanas, Ini Penyebabnya
- Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Maut Bus Rombongan Rumah Sakit Bina Sehat
- 7 Jenazah Korban Kecelakaan Bus RS Bina Sehat Dimakamkan di Jember
- Kematian Mahasiswa Unnes saat Demo di Semarang Sedang Diinvestigasi
Advertisement

Antisipasi Banjir, Pemkot Jogja Bangun Sumur Resapan di Tiga Ruas Jalan
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Selidiki Ledakan Tabung Gas di Jakarta Utara
- Purbaya Klaim Guyuran Rp200 Triliun ke 5 Bank Akan Kerek Penerimaan Pajak
- Kecelakaan di Bromo, 8 Karyawan RSBS Jember Meninggal Dunia
- Israel Menyerang, 350.000 Penduduk Gaza Terpaksa Mengungsi
- Kronologi Kecelakaan Bus di Lereng Gunung Bromo Tewaskan 8 Orang
- Belum Tetapkan Tersangka, KPK Dalami SK Kuota Haji Era Menaq Yaqut
- Waspada Gelombang Tinggi Samudra Hindia 15-17 September
Advertisement
Advertisement