Advertisement
Sistem IT Rusak, 150 Penerbangan Alaska Airlines Dibatalkan
Pesawat jumbo jet Boeing / Ilustrasi Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Maskapai penerbangan Amerika Serikat (AS), Alaska Airlines memperingatkan adanya lebih banyak gangguan penerbangan akibat kegagalan tak terduga perangkat keras pentingnya pada Minggu malam (20/07/25).
BACA JUGA: Pesawat Latih AU Bangladesh Tabrak Sekolah
Advertisement
Maskapai yang berbasis di Seattle tersebut telah membatalkan 66 penerbangan terjadwalnya, dan ditambah 110 penerbangan lainnya, menurut data dari FlightAware.
“Seiring kami memposisikan ulang pesawat dan kru, kemungkinan besar akan ada dampak sisa pada penerbangan kami, dan butuh waktu untuk mengembalikan operasi secara keseluruhan ke keadaan normal,” kata Perusahaan tersebut terkait pembatalan penerbangan, dilansir Reuters, Selasa (22/07/25).
Alaska Airlines sudah mengalami lebih dari 150 pembatalan penerbangan akibat pemadaman sistem. Mereka meminta penghentian operasional untuk penerbangan Alaska Airlines, serta anak perusahaannya, Horizon Air, sekitar pukul 8 malam waktu setempat, hari Minggu.
Tiga jam kemudian, pukul 11 malam waktu setempat, operasional maskapai kembali dilanjutkan.
“Gangguan penerbangan tambahan kemungkinan akan terjadi karena kami sedang memindahkan pesawat dan kru di seluruh jaringan kami, jadi, ini tidak terkait masalah lainnya, bukan juga masalah keamanan siber,” kata Pihak Alaska Airlines dalam sebuah pernyataan.
Dalam pernyataan yang sama, mereka juga mengatakan bahwa hardware penting di pusat datanya, yang diproduksi pihak ketiga mengalami kegagalan tak terduga, dan berdampak pada beberapa sistem utamanya, sehingga mengharuskan mereka menjaga pesawat tetap pada posisinya di darat.
Hingga saat ini, Alaska Airlines bersama vendor masih terus bekerja untuk mengganti peralatan perangkat keras yang bermasalah tersebut.
Ini bukan pertama kalinya maskapai tersebut menghentikan operasional penerbangannya karena satu dan lain hal, pada April 2024, Mereka juga sempat melakukan hal yang sama akibat masalah pada penghitungan berat dan keseimbangan pesawat.
Juni lalu, Hawaiian Airlines, yang juga masih milik Alaska Airlines mengalami peretasan pada beberapa sistem TI-nya, yang mengakibatkan kerugian finansial.
Kejadian terbaru sempat dikaitkan dengan kasus peretasan bulan Juni itu, yang diperkuat dengan peringatan dari Google dan Palo Alto Networks tentang kelompok peretas “Scattered Spider” yang mengincar sektor penerbangan, namun dapat disimpulkan dari pernyataan yang ada, kegagalan hardware tersebut hanyalah sebuah masalah teknis, dan bukan sebuah akibat dari serangan siber.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Viral Telat Kembalikan Buku Mahasiswi Kena Denda Rp5 Juta, Ini Kata UGM
- Aksi Koboi Jaksa Todongkan Senjata Api di Pondok Aren, Begini Kata Kejagung
- Senin 18 Agustus 2025 Bukan Libur Nasional Tapi Cuti Bersama Nasional
- Negosiasi Buntu, Israel Siapkan Serangan Baru di Jalur Gaza
- Kasus Korupsi Masjid Agung Karanganyar, Kejari Sita Rp105 Juta
Advertisement
Ular Sanca Kembang Masuk Halaman Rumah Warga Condongcatur Sleman
Advertisement
Ladies Ini Rekomendasi Lumpia Enak Tanpa Rebung di Kota Jogja
Advertisement
Berita Populer
- KPK Tetapkan 2 Anggota DPR RI Tersangka CSR BI, Terima Suap Rp15,86 Miliar
- Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen Hasil Perencanaan Pembangunan
- Diperiksa Selama 9 Jam oleh Penyidik KPK, Nadiem: Alhamdulillah Lancar
- Tersangka Kasus CSR BI dan OJK Terima Suap Rp15,86 Miliar
- Bupati Kolaka Timur Abdul Azis Bantah Ditangkap KPK
- BPK: Pencegahan Korupsi Harus Terus Diperkuat
- OTT KPK di Sulteng Terkait Suap Proyek Pembangunan Rumah Sakit
Advertisement
Advertisement



