Advertisement
Perkenalkan, Ini Gedung Bertingkat Tahan Gempa Megathrust di Jakarta dari BMKG
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dan Kepala Basarnas Mohammad Syafii meresmikan gedung INA-MHEWS di kompleks perkantoran pusat BMKG, Kemayoran, Jakarta, Senin (27/7/2025) ANTARA - M Riezko Bima Elko Prasetyo
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA–Gedung yang dirancang khusus agar mampu bertahan dari guncangan gempa zona megathrust hingga magnitudo 8,8 yang berpotensi terjadi di wilayah selatan Jawa dikenalkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
“Gedung ini menggunakan teknologi isolasi seismik dari Italia yang dirakit dan dikembangkan di Indonesia. Kami pasang 24 isolator di fondasi gedung sebagai peredam guncangan,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat ditemui di Jakarta, Senin (22/7/2025)
Advertisement
BACA JUGA: Gempa Dahsyat M 7,4 Guncang Rusia, Peringatan Tsunami Meraung
Gedung tersebut merupakan bangunan untuk pusat komando peringatan dini multi-bencana atau Indonesia Multi Hazard Early Warning System/INA-MHEWS yang berlokasi di kompleks perkantoran pusat BMKG Kemayoran, Jakarta.
Menurut dia, gedung tersebut menjadi yang pertama di Indonesia yang menggunakan sistem peredam gempa generasi terbaru. Teknologi ini memungkinkan bangunan bertingkat tetap stabil saat terjadi gempa besar.
Selain itu, teknologi peredam gempa juga telah diuji coba dalam skala kecil di gedung kembar BMKG di Denpasar, Bali, yang memiliki empat lantai. Pada bangunan tersebut, isolator diproduksi secara lokal di Cirebon, Jawa Barat.
Dia menjelaskan untuk bangunan bertingkat lebih dari empat lantai, seperti gedung INA-MHEWS ini yang memiliki sembilan lantai, teknologi harus disesuaikan dengan jumlah pilar dan ukuran struktur. Artinya, penerapan teknologi ini sangat fleksibel sesuai kebutuhan.
BMKG tidak memiliki wewenang dalam konstruksi gedung-gedung umum, namun Dwikorita berharap pendekatan mitigasi bencana seperti ini bisa menjadi referensi pembangunan infrastruktur di kawasan rawan gempa.
Ia menambahkan bahwa kolaborasi dengan para ahli dari institusi seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) dan konsultan geoteknik menjadi bagian penting dalam penerapan teknologi konstruksi tangguh gempa di masa depan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gempa 7,6 Hentikan Layanan Tohoku Shinkansen di Jepang
- Bareskrim Telusuri Penyelidikan Kayu Gelondongan Garoga di Sumut
- Prabowo Perintahkan Listrik Sumatera-Aceh Menyala dan Jalan Terhubung
- Forum Sesepuh NU Desak Penetapan Pj PBNU Ditunda Sesuai Aturan
- Edukasi Vaksin HPV Diperluas Lewat Gerakan Jaga Bersama
Advertisement
Wisata Perbukitan Kulonprogo Siaga Ancaman Hidrometeorologi
Advertisement
Treasure Bay Bintan Jadi Destinasi Wisata Terbaik di WIA 2025
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling di Jogja Hari Ini, Senin 8 Desember 2025
- Madrid Kalah 0-2 dari Celta Vigo, Dua Pemain Kena Kartu Merah
- Top Ten News Harianjogja.com, Senin 8 Desember 2025
- Ini Jadwal Bus Sinar Jaya ke Dua Pantai Populer di Jogja
- Hasil Bundesliga: Dortmund dan Hamburg Kompak Menang
- Jadwal Perjalanan DAMRI Jogja-Semarang Terbaru Hari Ini
- Hasil Liga Inggris Pekan Ini: Crystal Palace Tembus Empat Besar
Advertisement
Advertisement



