Advertisement
Iran Klaim Mampu Melumpuhkan Pertahanan Udara Israel, Ini Rahasianya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Gelombang serangan rudal terbaru Iran ke Israel diklaim sukses. Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) mengaku menggunakan "metode baru" untuk memaksa sistem pertahanan udara Israel saling menyerang.
Selama operasi balasan, Iran menggunakan metode baru untuk menjebol pertahanan udara Israel. "Berkat penggunaan metode dan kemampuan baru dalam intelijen dan peralatan, sistem komando dan kontrol pertahanan multi-level musuh gagal dan mulai saling menyerang," kata IRGC, seperti dikutip kantor berita Tasnim.
Advertisement
BACA JUGA: Trump Nyatakan Ada Kemungkinan AS Bisa Terlibat Dalam Konflik Israel-Iran
Sebelumnya pada malam 13 Juni, angkatan bersenjata Israel (IDF) meluncurkan operasi skala besar yang dijuluki Rising Lion, di mana Angkatan Udara Negeri Zionis itu menyerang sejumlah target dan fasilitas militer program nuklir yang dimiliki Iran.
Angkatan Udara Israel melakukan beberapa gelombang serangan di berbagai bagian Iran, termasuk Teheran, di mana beberapa pejabat militer senior Iran tewas, termasuk kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran dan komandan IRGC, serta beberapa ilmuwan nuklir.
Beberapa fasilitas nuklir, termasuk Natanz dan Fordow, dan posisi militer Iran di berbagai bagian negara itu juga terkena serangan.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dalam pidato kepada para warga negaranya, menyebut bahwa serangan terhadap Iran sebagai bentuk kejahatan, seraya mengatakan bahwa Israel akan menghadapi "nasib yang pahit dan mengerikan."
IRGC menyatakan Republik Islam Iran telah meluncurkan Operasi True Promise III terhadap target militer di Israel sebagai tanggapan atas serangan pasukan Zionis tersebut.
Sebelumnya, Kementerian Intelijen Iran pada Selasa (10/6) menyatakan telah memperoleh akses ke program rudal Israel dan berencana untuk berbagi beberapa data tersebut dengan kelompok-kelompok anti-Israel.
Menteri Intelijen Iran, Esmaeil Khatib menggambarkan dokumen-dokumen tersebut sebagai "harta karun informasi intelijen" yang akan memperkuat potensi daya serang Negeri Para Mullah itu.
"Bagian lain dari dokumen yang diterima terkait dengan program militer dan rudal (Israel), serta dokumentasi teknis yang terkait dengan proyek-proyek ilmiah dan teknis penggunaan ganda," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Kementerian itu mengatakan pula bahwa sebagian besar dokumen tersebut akan digunakan oleh angkatan bersenjata Iran.
Sementara bagian lainnya akan dibagikan dengan negara-negara sahabat atau akan diberikan kepada organisasi-organisasi dan kelompok-kelompok anti-Israel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Rumah Bersubsidi Khusus Gen Z Bakal Dibangun di Wilayah Perkotaan
- Indonesia Berharap Dukungan Belanda untuk Proyek Tanggul Laut Raksasa
- BPS Sebut Harga Beras Terus Naik di Beberapa Kabupaten/Kota pada Minggu Kedua Juni 2025
- Novel Baswedan Jadi Wakil Ketua Satgas Penerimaan Negara
- Fasilitas Migas Iran Kena Serangan Rudal Israel, Picu Kekhawatiran Pasar
Advertisement

Koperasi Desa Merah Putih Bisa Jadi Solusi Praktik Perdagangan Tidak Adil di Sleman
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Sayung Tetap Alami Rob, Wakil Gubernur Jateng Minta Maaf
- Donald Trump Tegaskan Tak Terlibat dalam Serangan Israel ke Iran
- Jenazah Ditemukan di Rel KA Semarang, Diduga Korban Tawuran
- Mantan Penasihat Pentagon: Perang dengan Iran Berpotensi Menyeret AS ke perang Dunia III
- Iran Bantah Kirim Pesan ke Israel Lewat Pihak Ketiga
- Tiba di Singapura, Presiden Prabowo Disambut Pelajar dan Mahasiswa
- Konflik dengan Israel Kian Memanas, Presiden Iran Jalin Komunikasi dengan Erdogen dan Macron
Advertisement
Advertisement