Advertisement
Atasi Kerusuhan di Los Angeles dengan Kekuatan Militer, Gubenur California Gugat Presiden Trump

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Gubernur California Gavin Newsom mengajukan gugatan hukum terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat menangani peningkatan ketegangan di Los Angeles (LA) akibat aksi protes yang berujung pada kerusuhan.
Protes dilancarkan warga kota itu untuk menolak penggerebekan imigran oleh otoritas federal. "Kami menggugat Donald Trump. Ini krisis yang dibesar-besarkan. Dia menciptakan ketakutan dan teror untuk mengambil alih militer negara bagian dan melanggar konstitusi AS," kata Newsom di platform X, Selasa (10/5/2025)
Advertisement
BACA JUGA: Bentrok Pengunjuk Rasa di Los Angeles Meluas, Polisi Tembakan Gas Air Mata
Pada Sabtu, Trump menandatangani memo untuk mengerahkan sedikitnya 2.000 tentara Garda Nasional ke Los Angeles County menyusul terjadinya bentrok antara petugas imigrasi dan pengunjuk rasa. Namun, Newsom berpendapat tindakan itu mengancam kedaulatan negara bagian California.
"Perintah ilegal yang ditandatanganinya bisa membuat dia mengerahkan militer ke NEGARA BAGIAN MANA PUN YANG DIINGINKANNYA," kata sang gubernur.
"Setiap gubernur — merah atau biru — harus menolak tindakan keterlaluan ini," kata Newsom, merujuk pada para pemimpin negara bagian yang dikuasai Partai Republik (merah/Trump) atau Partai Demokrat (biru/Newsom).
Dia menambahkan bahwa banyak orang sering melebih-lebihkan sesuatu, dan peristiwa di LA "bukan seperti itu." “Ini adalah langkah yang jelas menuju otoritarianisme yang mengancam fondasi republik kita. Kita tidak boleh membiarkannya terjadi,” kata Newsom.
Kerahkan Militer
Sementara itu, Militer Amerika Serikat memastikan pengerahan 700 personel Marinir ke wilayah Kabupaten Los Angeles di tengah gelombang protes terhadap kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump.
“Sekitar 700 Marinir dari Batalion ke-2, Resimen Marinir ke-7, Divisi Marinir ke-1 akan bergabung secara terpadu dengan pasukan Title 10 di bawah Komando Gugus Tugas 51 di wilayah Los Angeles,” ujar Komando Utara AS dalam sebuah pernyataan resmi.
Aksi protes di LA bermula pada Jumat setelah Badan Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) menahan ratusan orang yang dituduh tinggal di kota itu secara ilegal.
Meski ditentang, pemerintah federal AS mengatakan akan terus melakukan razia terhadap para imigran gelap sebagai bagian dari tindakan tegas Trump.
Para pengkritik tindakan itu menuding Trump mengincar imigran gelap yang taat hukum — bagian penting dari masyarakat dan ekonomi lokal — ketimbang para penjahat. Saat berkampanye dalam pemilihan presiden tahun lalu, Trump berjanji untuk mendeportasi para kriminal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Izin Tambang di Raja Ampat Bukan Sejak Era Presiden Jokowi, Prabowo Beri Perhatian Khusus
- Tambang Nikel di Raja Ampat Disarankan untuk Ditutup Permanen
- Buntut Kasus Tahanan Kasus Pencabulan Tewas Dikeroyok, 3 Polisi Denpasar Dihukum
- Wakil Mendikdasmen Sebut Implementasi Pendidikan Gratis Kemungkinan Tahun Depan
- Cegah Tawuran Pelajar, Ketua DPRD Jateng Usulkan Kompetisi Bela Diri
Advertisement

Manajamen PSIM Sowan Sultan Jogja, Minta Wejangan Agar Lebih Lama Bertahan di Liga 1
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Komisi III: Mahasiswa Akan Diundang untuk Serap Aspirasi RUU KUHAP di DPR RI
- Dokter Perkosa Pasien, Ini Hasil Pemeriksaan Psikologis Pelaku
- 25 Ribu Jemaah Haji Bergerak dari Mina ke Makkah Hari Ini Senin 9 Juni 2025
- DPR RI Setujui Kebijakan Murid Tanpa PR di Jawa Barat, Ini Catatannya
- Wamendikdasmen: Pemberian PR Bagi Siswa itu Ranahnya Pendidik
- Pengusaha Ungkap Penyebab Anjloknya Ekspor RI di 2025
- Cegah Tawuran Pelajar, Ketua DPRD Jateng Usulkan Kompetisi Bela Diri
Advertisement
Advertisement