Advertisement
Majemuk: Sustainable Art for Living, Pameran Seni Rupa Merayakan Kemajemukan dan Keberlanjutan di Greenhost Boutique Hotel

Advertisement
Harianjogja.com, JOJA—Green Art Space, ruang seni kontemporer di Greenhost Boutique Hotel bersama dengan Alur Agency, dengan bangga mempersembahkan Majemuk: Sustainable Art for Living, sebuah pameran seni rupa yang berlangsung selama satu bulan, mulai dari tanggal 15 Mei hingga 15 Juni 2025. Pameran ini merupakan hasil kolaborasi dengan komunitas seni Patsijiwanta, yang terdiri dari empat seniman visual: Dwipo Hadi, Febrita Yustiani, Indira Bunyamin, dan Retno Aris.
Mengangkat tema Majemuk, pameran ini menggarisbawahi pentingnya merayakan keberagaman sebagai kekuatan, bukan ancaman. “Majemuk” dalam konteks ini tidak sekadar mengacu pada keberadaan unsur, melainkan pada upaya menemukan harmoni dalam keragaman – baik dalam konteks sosial, budaya, maupun artistik. Dalam karya-karya seniman, keberagaman dipahami sebagai pondasi kehidupan yang berkelanjutan dan inklusif.
Advertisement
BACA JUGA: SPMB SD dan SMP di Bantul Siap Digelar, Ini Jadwal dan Kuotanya
“Green Art Space di Greenhost Boutique Hotel adalah wujud nyata dari semangat Greenhost dalam mengintegrasikan seni, berkelanjutan, dan kehidupan sehari-hari. Melalui pameran bertajuk Majemuk, kami mengajak publik untuk merenungkan kembali arti kebersamaan dan toleransi di tengah dunia yang semakin kompleks. Seni menjadi medium yang kuat untuk menyuarakan nilai-nilai tersebut,” ujar General Manager Greenhost Boutique Hotel, Vivie Elizabeth.
Komunitas Patsijiwanta sendiri terbentuk dari semangat kebersamaan empat individu dengan latar belakang yang berbeda. Nama “Patsi” berasal dari filosofi Jawa Papat Siji (empat menjadi satu), sedangkan “Jiwanta” mencerminkan kehidupan batin yang damai dan tenteram yang tumbuh dari pemahaman dan penerimaan terhadap perbedaan. Melalui pameran ini, keempat seniman menghadirkan bentuk, rupa, warna, dan cerita yang mencerminkan gagasan tentang seni yang hidup, berkelanjutan, dan berpihak pada kemanusiaan.
Dalam konteks dunia yang kian kompleks dan penuh tantangan, Majemuk: Sustainable Art for Living menjadi ajakan untuk melihat seni bukan hanya sebagai ekspresi estetik, melainkan sebagai medium yang menumbuhkan kesadaran akan pentingnya toleransi, empati, dan keberlanjutan dalam kehidupan bersama.
“Kami percaya bahwa perbedaan adalah kekuatan. Dalam proses berkarya bersama, kami menemukan bahwa dialog, empati, dan kolaborasi adalah elemen penting dalam menciptakan karya yang bukan hanya estetik, tetapi juga bermakna secara sosial. Majemuk adalah cara kami memaknai dunia yang beragam dengan penuh kasih dan pengharapan,” tambah Perwakilan Patsijiwanta, Dwipo Hadi.
Salah satu karya unggulan dalam pameran ini adalah Peace Serenity (30 cm x 30 cm, 2025), karya Indira Bunyamin. Lewat lukisan ini, Indira menyampaikan refleksi personal tentang ketenangan batin yang lahir dari penerimaan terhadap kompleksitas dunia dan hubungan antarindividu. Dengan pendekatan visual yang lembut namun kuat, karya ini mengajak audiens untuk merasakan harmoni yang dapat tumbuh dari ketidaksamaan — sebuah pesan yang sejalan dengan semangat Majemuk itu sendiri.
Dalam konteks dunia yang kian kompleks dan penuh tantangan, Majemuk: Sustainable Art for Living menjadi ajakan untuk melihat seni bukan hanya sebagai ekspresi estetik, melainkan sebagai medium yang menumbuhkan kesadaran akan pentingnya toleransi, empati, dan keberlanjutan dalam kehidupan bersama.
Greenhost Boutique Hotel, melalui Alur Agency dan Green Art Space, terus berkomitmen mendukung praktik seni yang memperkaya ruang sosial, budaya, dan lingkungan secara berkelanjutan.
Pameran seni rupa Majemuk: Sustainable Art for Living ini terbuka untuk umum dan dapat dikunjungi setiap hari mulai tanggal 15 Mei – 15 Juni 2025, pukul 10.00 – 20.00 WIB di Green Art Space, Greenhost Boutique Hotel, Yogyakarta.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi akun Instagram @greenhosthotel, @alur_agency, atau website www.greenhosthotel.com.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ulang Tahun ke-90, Dalai Lama Ingin Hidup hingga 130 Tahun
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
Advertisement

Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Cek Layanan JKN di Gunungkidul
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Sekolah Rakyat Dibangun Mulai September 2025, Dilengkapi Dapur dan Asrama
- 29 Penumpang Belum Ditemukan, Manajemen KMP Tunu Pratama Jaya Minta Maaf
- DPR RI Bentuk Tim Supervisi Penulisan Ulang Sejarah
- Kemensos: Anak Jalanan Jadi Target Utama Ikuti Sekolah Rakyat
- Banjir di DKI Jakarta Rendam 51 RT
- Kementerian PKP Siapkan Rp43,6 Trilun untuk Merenovasi 2 Juta Rumah Tak Layak Huni
- Presiden Prabowo Suarakan Sikap dan Posisi Indonesia di KTT BRICS
Advertisement
Advertisement