Advertisement
Viral Banyak Siswa SMP Tidak Bisa Membaca, Pemerintah Diminta Berkolaborasi dengan Pihak Kompeten

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Viral di media sosial siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) tidak bisa membaca dengan baik. Dewan Pengawas Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Hipnoterapi Indonesia menyarankan pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dengan pihak yang kompeten.
Dewan Pengawas Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Hipnoterapi Indonesia I Dewa Gede Sayang Adi Yadnya menyebutkan pihaknya setuju dengan pernyataan Ketua DPR RI Puan Maharani mengenai anak SMP belum bisa membaca, sehingga mengalami tantangan secara sosial dan emosional
Advertisement
“Dampak lingkungan dan permasalahan keluarga seperti kecanduan main game atau gadget, trauma masa kecil, kekerasan rumah tangga, korban perundungan dapat menjadi pemicu rendahnya motivasi belajar,” ujar Dewa dalam keterangan tertulis, Minggu (20/4/2025).
Oleh karena itu, Dewa menyarankan agar pemangku pendidikan baik itu pemerintah daerah ataupun dewan pendidikan dapat menggandeng masyarakat yang kompeten untuk berkolaborasi. Dia mencontohkan dengan mengajak puluhan ribu anggota komunitas hipnotis yang telah lulus uji kompetensi.
Menurutnya, mereka disebut kompeten oleh negara karena telah melalui ujian di LSP mitra Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Ada pula melalui uji kompetensi di LSK Hipnoterapi Indonesia mitra Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKLK) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
BACA JUGA: Muncul Kasus Gaji Karyawan Dipotong karena Salat Jumat, MPR Minta Pemerintah Mengusut
“Menanamkan motivasi belajar pada anak didik ibarat mengecat ulang tembok dapur yang kusam, kotoran-kotoran dan minyak yang menempel harus dibersihkan dulu supaya cat barunya awet nampak bersih sesuai aslinya,” katanya.
Dewa menambahkan yang diumpamakan kotoran dan minyak yang menempel pada tembok adalah luka batin, kecanduan gadget, dan berbagai perilaku buruk anak. Menurutnya, terapi berbasis olah pikir atau hipnoterapi terbukti secara ilmiah dapat membantu mengatasinya.
“Kini hipnoterapis kompeten mudah ditemukan, mereka tergabung dalam organisasi profesi yang kepengurusannya telah eksis di seluruh provinsi di Indonesia,” kata dia menambahkan.
Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan rasa prihatin atas adanya 363 orang Siswa SMP di Buleleng Bali yang tidak lancar membaca, namun mereka lancar main medsos. Lebih mengejutkan lagi, 155 di antaranya tidak bisa membaca.
Puan menyebut laporan tersebut sebagai alarm adanya kesenjangan dalam pemenuhan hak dasar pendidikan di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kondisi Medan Tak Stabil, Pencarian Korban di Gunung Kuda Cirebon Dihentikan
- Main Proyek dan Salah Gunakan Wewenang, Dua Pejabat di Kementerian Pertanian Dipecat
- Empat Korban yang Diduga Tertimbun di Gunung Kuda Cirebon Belum Ditemukan
- Kedapatan Berjudi 13 Orang Dihukum Cambuk di Depan Umum oleh Kejaksaan Negeri Bireuen Aceh
- Tahun Ajaran Baru Ada Jam Malam di Jawa Barat, Guru Dilarang Kasih PR
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Barang Bawaan Jemaah Haji Reguler Tahun Ini Bebas Pajak dan Bea Masuk
- Mantan Camat Gajahmungkur Semarang Ungkap Soal Setoran ke Polisi dan Kejaksaan
- 69 Ribu Tanah Wakaf di Jateng Telah Bersertifikat, Taj Yasin Minta Sisanya Dipercepat
- Sohibul Imam Jadi Ketua Majelis Syuro dan Muzammil Jadi Presiden PKS
- Maman Suparman Jelajahi Separuh Indonesia dengan Motor Listrik: Bukti Ketangguhan Inovasi Anak Bangsa di Hari Lahir Pancasila
- Donald Trump Curhat Presiden China Xi Jingping Susah Diajak Bicara Apalagi Bersepakat
- Hadirkan Internet Murah, Kementerian Komdigi Melelang Frekuensi 1,4 GHz
Advertisement
Advertisement