Advertisement
Akibat Truk Pengangkut Tanah Uruk Proyek Tol Jogja-Solo, Jalur Wedi Klaten Menuju Tanjakan Clongop Gunungkidul Rusak Parah
 Jalan alternatif Klaten-Gunungkidul di wilayah Kecamatan Wedi,Klaten, yang mengarah ketanjakan Clongop, Gunungkidul, DIY, rusak parah. Warga yang kesal karena tak kunjung diperbaiki pun menanami jalan tersebut dengan pohon sebagai bentuk protes.  - Espos.
                Jalan alternatif Klaten-Gunungkidul di wilayah Kecamatan Wedi,Klaten, yang mengarah ketanjakan Clongop, Gunungkidul, DIY, rusak parah. Warga yang kesal karena tak kunjung diperbaiki pun menanami jalan tersebut dengan pohon sebagai bentuk protes.  - Espos.
            Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN—Jalan alternatif Klaten-Gunungkidul di wilayah Kecamatan Wedi, Klaten, yang mengarah ke tanjakan Clongop, Gunungkidul, DIY, rusak parah. Warga yang kesal karena tak kunjung diperbaiki pun menanami jalan tersebut dengan pohon sebagai bentuk protes.
Kerusakan itu disebabkan karena dilintasi truk pengangkut tanah uruk untuk proyek jalan tol Jogja-Solo. Dilansir Espos, Minggu (23/3/2025), pohon pisang ditanam warga di wilayah Desa Pasung serta Kadilajo, Kecamatan Wedi. Pohon ditanam di jalan yang berlubang. Selain itu, ada tulisan bernada protes soal kondisi jalan tersebut.
Advertisement
Di antaranya tulisan “Wisata Jalan Berlubang” yang dipasang di depan pohon pisang di tengah jalan ruas wilayah Kadilanggon. Selain itu tulisan “Rem Booss”, “Pastikan Kendaraan Anda Bisa Terbang Lewat Sini", serta “Korban Proyek”.
Salah satu warga Kadilanggon, Wedi, Klaten, Kamto, 38, mengungkapkan pohon-pohon itu ditanam warga di jalan menuju tanjakan Clongop itu pada Jumat-Sabtu (21-22/3/2025). Penanaman pohon pisang di jalan berlubang itu dimaksudkan sebagai penanda agar tak ada lagi warga yang celaka akibat terjatuh di jalan berlubang.
Selain sebagai penanda, penanaman pohon pisang itu sebagai bentuk protes lantaran jalan rusak tak kunjung diperbaiki. Kamto mengungkapkan jalan itu rusak setelah banyak truk pengangkut material untuk uruk proyek jalan tol Jogja-Solo melintas.
Selain menyebabkan jalan berlubang, banyaknya armada bermuatan berat melintas membuat jembatan menuju Desa Kadilanggon ambles dan salah satu sisi dinding jembatan rusak. “Selama ini kan proyek berjalan. Ada perbaikan, nanti dilewati lagi. Perbaikan hanya ditambal,” ungkap Kamto saat berbincang dengan Espos, Sabtu (22/3/2025).
Kamto mengungkapkan sudah tiga kali Lebaran ini jalur Wedi, Klaten, menuju tanjakan Clongop itu dilewati truk uruk tol. Dia menjelaskan sempat ada perbaikan namun sebatas penambalan jalan untuk kepentingan lalu lintas truk uruk.
Kondisi jalan rusak kerap membuat warga celaka. Kamto mengungkapkan sejumlah pengendara terjatuh di jalan yang berlubang. “Harapannya ya tentu jalan segera diperbaiki, apalagi sebentar lagi Lebaran. Apa nunggu ambrol dulu jembatannya?” ungkap dia.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Klaten, Suryanto, mengungkapkan jalur alternatif yang masuk dalam ruas Kadisimo-Gempol itu masuk dalam Memorandum of Understanding (MoU) terkait pengangkutan tanah uruk tol.
Salah satu isi MoU yakni pihak pelaksana tol bertanggung jawab atas kerusakan jalan yang disebabkan pengangkutan material uruk tol. “Itu sebenarnya masuk dalam MoU kami dengan JMJ [PT Jasarmarga Jogja Solo]. Sudah kami tindaklanjuti dengan beberapa kali bersurat tetapi memang belum ada tanggapan,” kata Suryanto.
Suryanto mengungkapkan selain kondisi jalan yang rusak, jembatan di ruas tersebut juga mengalami kerusakan. Dia juga menjelaskan beberapa ruas yang mengalami kerusakan akibat truk uruk jalan tol Jogja-Solo sudah diperbaiki. Seperti pada jalur Mlese-Ngandong di Gantiwarno yang sudah diperbaiki oleh pelaksana jalan tol Jogja-Solo. “Tetapi yang rusak berat yakni Kadisimo-Gempol ini belum,” kata Suryanto.
Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ), Rudy Hardiansyah, mengungkapkan sudah ada MoU serta pelaksana tol bertanggung jawab melakukan perbaikan dampak dari aktivitas proyek jalan tol Jogja-Solo.
Rudy menjelaskan secara terus menerus dilakukan oleh pelaksana tol Jogja-Solo. “Tetapi memang kerusakan berulang. Memang itu terus kami laksanakan secara bertahap dan berulang beberapa kerusakan,” kata Rudy.
Perbaikan di ruas yang terdampak aktivitas proyek tol Jogja-Solo terus dilakukan. Dia memastikan pelaksana bertanggung jawab atas kerusakan jalan. “Sesuai MoU, apa yang menjadi tanggung jawab kami akan kami laksanakan sesuai kesepakatan,” kata Rudy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
 
    
        Gunungkidul Pangkas Anggaran Rapat 2026, Hanya Sajikan Snack
Advertisement
 
    
        Besok, 2 Kereta Pusaka Keraton Jogja Berusia Ratusan Tahun Diarak
Advertisement
Berita Populer
- Tabrakan di JJLS Gunungkidul, Pemotor Tewas di Lokasi Kejadian
- Dasco Bertemu Abu Bakar Baasyir, Bahas Isu Kebangsaan
- Menkes: CKG Menyasar 70 Juta Orang di 2025
- Reformasi Kepatuhan: Cara Target Pajak 2026 Tanpa Kenaikan Tarif
- Petugas Evakuasi 518 Ular di Bantul, Sebagian Besar di Permukiman
- KPK Periksa Anggora DPR RI Rajiv, Saksi Korupsi CSR BI
- Perhiasan Dicuri dari Museum Louvre Masih Belum Ditemukan
Advertisement
Advertisement





















 
            
