Advertisement
Mantan Dirut Pertamina Diperiksa Selama 12 Jam oleh Penyidik Kejagung

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Mantan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution mengaku ditanyai penyidik soal tugas pokok saat menjabat sebagai direktur usai diperiksa selama lebih kurang 12 jam.
Alfian Nasution diperiksa sebagai saksi dalam penyidikan kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) tahun 2018–2023.
Advertisement
"Terkait tugas-tugas pokok," kata Alfian di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat.
Mengenai substansi pertanyaan yang ditanyakan, Alfian meminta awak media untuk menanyakan hal tersebut kepada penyidik.
"Tanya penyidik saja deh," ujarnya.
Ketika awak media bertanya apakah Alfian diperiksa terkait blending bahan bakar minyak (BBM) RON 88 dengan RON 92 yang ada dalam kasus ini, ia membantah.
"Enggak ada," katanya.
Lalu, saat awak media menanyakan data apa saja yang dibawa, Alfian hanya diam dan bergegas masuk ke mobil.
Berdasarkan pantauan pewarta ANTARA, Alfian datang di Gedung Kartika Kejagung pada pukul 09.19 WIB. Lalu, ia terlihat keluar dari gedung tersebut pada pukul 21.35 WIB.
Ketika keluar, Alfian yang menutupi wajahnya dengan masker itu hanya menjawab pertanyaan awak media dengan singkat dan tampak dijemput mobil Innova warna hitam.
Kejagung sedang melakukan penyidikan kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) tahun 2018–2023.
Dalam kasus ini, penyidik telah menetapkan sembilan orang tersangka, yaitu Riva Siahaan (RS) selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Sani Dinar Saifuddin (SDS) selaku Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional, Yoki Firnandi (YF) selaku Direktur Utama PT Pertamina International Shipping, Agus Purwono (AP) selaku VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional, Maya Kusmaya (MK) selaku Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, dan Edward Corne (EC) selaku VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga.
Tersangka lainnya, yakni Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR) selaku beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa, Dimas Werhaspati (DW) selaku Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim, dan Gading Ramadhan Joedo (GRJ) selaku Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Imigrasi Medan Gagalkan Enam WNI Ilegal yang Hendak Bekerja ke Kamboja
- Polisi Bongkar Komplotan Pengoplos Gas Melon di Karawang dan Semarang
- Dua Kapal Wisata tenggelam di China, Tiga Orang Tewas dan 14 Hilang
- Presiden Prabowo Upayakan Turunkan Lagi Biaya Haji hingga di Bawah Malaysia
- Jadwal Prosesi Pemilihan Paus Baru Ditetapkan Rabu, Kardinal Ignatius Suharyo Tiba di Roma
Advertisement

30 Keluarga Mengantre, Gunungkidul Hanya Mendapat 2 Kuota Transmigrasi
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Ini Rangkaian Perayaan Hari Waisak 2025 di Candi Borobudur, Ada Pelepasan 2.569 Lampion
- Ahmad Luthfi Jadikan Kantor Gubernur sebagai Rumah Rakyat
- Houthi Yaman Blokade Udara Menyeluruh Terhadap Israel
- MY Esti Wijayati Sebut Butuh Dukungan Anggaran untuk Atasi Masalah Pendidikan di Daerah 3T
- Polisi Bongkar Komplotan Pengoplos Gas Melon di Karawang dan Semarang
- Imigrasi Medan Gagalkan Enam WNI Ilegal yang Hendak Bekerja ke Kamboja
- Per Februari 2025, BPS Sebut Angka pengangguran di Indonesia Naik 83 Ribu Orang
Advertisement