Advertisement
Penyidik KPK Sita 4 Properti di Kasus Pemerasan dan Suap Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Sebanyak empat properti berupa tanah dan bangunan milik tersangka korupsi mantan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah (RM) disita penyidik KPK. Penyitaan itu dilakukan merupakan pengembangan penyidikan dugaan korupsi berupa pemerasan dan gratifikasi di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu.
"Pada tanggal 21 Februari 2025, penyidik KPK telah melakukan penyitaan terhadap satu bidang tanah beserta rumah yang berlokasi di Depok Jawa Barat serta 3 tiga bidang tanah yang berlokasi di Kota Bengkulu yang diduga milik tersangka," kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
Advertisement
Tessa mengungkapkan taksiran nilai empat properti yang disita tersebut sekitar Rp4,3 miliar. Penyitaan ini merupakan upaya penyidik komisi antirasuah untuk pemulihan keuangan negara akibat tindak pidana yang dilakukan oleh tersangka RM.
BACA JUGA : Tambang MBLB Kulonprogo Dipantau KPK, BKAD Maksimalkan Akan Tata Kelolanya
Tessa mengatakan penyidik masih terus menelusuri dan mendalami informasi-informasi terkait aset-aset milik tersangka RM yang diduga diatasnamakan pihak lain atau di bawah penguasaan pihak lain.
"Penyidik tidak akan segan-segan mengenakan tindak pidana pencucian uang kepada siapapun bilamana ada pihak-pihak yang sengaja menyembunyikan aset milik para tersangka yang diduga berasal dari hasil tindak pidana," ujarnya.
KPK juga menyampaikan terima kasih yang sebesar besarnya kepada pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan masyarakat yang turut membantu kelancaran kegiatan penyitaan pada perkara tersebut.
Penyidik KPK pada Minggu (24/11/2024) menetapkan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah (RM) dan dua orang lainnya sebagai tersangka dalam perkara dugaan korupsi berupa pemerasan dan gratifikasi di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu.
Dua tersangka lainnya, yaitu Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu Isnan Fajri (IF) dan ajudan (Adc) Gubernur Bengkulu Evrianshah (EV).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Gizi Nasional Butuh Tambahan Rp25 Triliun per Bulan untuk Percepatan MBG
- AHY Pimpin Lagi Partai Demokrat Periode 2025-2030
- Jepang Berkomitmen Mendukung Program Makan Bergizi Gratis Indonesia
- MK Sebut Menteri Desa Ikut Campur Pilkada Serang, Kemenangan Istrinya Dibatalkan
- Susunan Lengkap Pengurus BPI Danantara, Rosan Roeslani CEO dan Pandu Sjahrir CIO
Advertisement

Antisipasi Kepadatan Saat Lebaran, Dishub DIY Fokus Arus Lalu Lintas di Kalasan
Advertisement

Sempat Ditutup Akibat Cuaca Ekstrem, Ranu Regulo di Kawasan Bromo Tengger Semeru Dibuka Kembali
Advertisement
Berita Populer
- Ini Kata Menteri Pekerjaan Umum Soal Pembukaan Tol Solo-Jogja Fungsional Saat Lebaran
- Profil Tony Blair, Mantan Perdana Menteri Inggris Ditunjuk Presiden Prabowo sebagai Pengawas Danantara
- MK Sebut Menteri Desa Ikut Campur Pilkada Serang, Kemenangan Istrinya Dibatalkan
- Jepang Berkomitmen Mendukung Program Makan Bergizi Gratis Indonesia
- AHY Pimpin Lagi Partai Demokrat Periode 2025-2030
- Polisi Diduga Memerkosa Dua Anak di Kaimana Papua Barat, Ditangkap di Maluku
- Polri Sebut Kemungkinan Ada Tersangka Lagi dalam Kasus Pagar Laut
Advertisement
Advertisement