Advertisement
Kotak Hitam Pesawat dan Helikopter Tabrakan di AS Belum Ditemukan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Para penyelidik hingga kini belum menemukan perekam data penerbangan (kotak hitam) dari pesawat dan helikopter militer yang bertabrakan di udara dan jatuh dekat ibukota Amerika Serikat, Washington, D.C.
"Kami tahu itu ada disana. Rekaman itu ada di bawah air. Ini hal biasa bagi NTSB (Badan Keselamatan Transportasi Nasional). Kami telah berkali-kali menemukan perekam data penerbangan di dalam air," kata Ketua NTSB Jennifer Homendy dalam sebuah pengarahan di Bandara Nasional Ronald Reagan Washington pada Kamis.
Advertisement
Homendy mengatakan badan itu akan terlebih dahulu mengizinkan tim pencarian dan penyelamatan melakukan pekerjaannya sebelum melakukan penyelidikan.
Dia mengatakan, Kamis ini merupakan kali pertama seluruh kru NTSB berada di lokasi kejadian, seraya menambahkan bahwa "kami membiarkan tim pencarian dan penyelamatan melakukan misinya. Kami mundur untuk memungkinkan mereka melakukan misi keselamatan penting mereka."
Homendy juga meminta waktu bagi badan itu untuk memeriksa fakta-fakta dalam penyelidikan kecelakaan tersebut. "Bukan berarti kita tidak punya informasi. Kita punya informasi, kita punya data. Kita punya banyak sekali informasi. Kita perlu memverifikasi informasi. Kita perlu meluangkan waktu untuk memastikan keakuratannya," imbuhnya.
Dia menyatakan bahwa badan tersebut akan menyelidiki "manusia, mesin, dan lingkungan" untuk menentukan penyebab tabrakan, dan berkata: "Kami akan melihat semua manusia yang terlibat dalam kecelakaan ini."
Sementara itu anggota NTSB Todd Inman mengatakan badan itu berupaya memberikan laporan awal dalam waktu 30 hari. "Tim investigasi kami akan berada di tempat kejadian selama diperlukan untuk memperoleh semua bukti yang mudah rusak dan semua temuan fakta yang diperlukan untuk membawa kami pada kesimpulan tentang kemungkinan penyebab," katanya.
Inman melanjutkan bahwa saat ini, timnya sedang memeriksa puing-puing, dan tidak ada yang menunjukkan bahwa mungkin ada seluncuran atau tembakan yang dikerahkan.
Otoritas belum menemukan kotak-kotak perekam dari pesawat. "Kami mungkin akan memiliki lebih dari satu kotak hitam, begitulah istilahnya. Menurut pemahaman kami, helikopter Sikorsky dilengkapi dengan beberapa bentuk perangkat perekam," katanya.
Pada Rabu malam, sebuah pesawat penumpang American Airlines dan helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat AS bertabrakan di udara dekat bandara dan jatuh di Sungai Potomac. Pesawat yang membawa 60 penumpang dan empat awak itu sedang dalam perjalanan dari Kansas, sementara helikopter sedang dalam penerbangan latihan sambil membawa tiga personel militer.
Presiden AS Donald Trump pada Kamis mengonfirmasi bahwa tidak ada yang selamat dari kecelakaan itu sementara pihak berwenang terus menyelidiki penyebabnya. NTSB adalah badan investigasi pemerintah independen yang bertanggung jawab atas investigasi kecelakaan transportasi sipil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kesepakatan Gencatan Senjata, Hamas Bebaskan Tiga Sandera
- Penghematan Belanja ASN, Anggaran Makan Bergizi Naik Rp100 Triliun di APBN 2025
- Putusan Dismissal Sengketa Pilkada Dijadwalkan Dibacakan MK pada 4-5 Februari 2025
- Mantan Bos Sriwijaya Air Diduga Bersekongkol di Kasus Timah, Didakwa Terima Uang Rp1 Triliun
- Pemasangan Pagar Laut Menimbulkan Kerusakan, Ini Daftarnya Menurut BRIN
Advertisement
Foto Dipakai Tanpa Izin Hotel Bintang di Jogja, Kanwil Kemenkum DIY Dorong Fotografer Daftarkan Hak Cipta Karya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Menkop Budi Arie Ungkap 8 Koperasi Bermasalah, Rugikan Anggota Rp26 Triliun
- Bantuan Masyarakat Indonesia untuk Palestina Sudah Tiba di Gaza
- Begini Pernyataan Puan Maharani soal Wacana Kampus Kelola Tambang
- Menteri ATR/BPN Copot 6 Pejabat yang Terlibat Kasus Pagar Laut Tangerang, Ini Daftarnya
- Sekolah Swasta Bakal Dilibatkan dalam SPMB
- Menteri Nusron Wahid Sebut SHM dan GHB Pagar Laut Tangerang Diterbitkan Dua Desa
- Ini 4 Jalur SPMB 2025, Ada Jalur Domisili Pengganti Zonasi pada PPDB
Advertisement
Advertisement