Advertisement
Terdampak Serangan di Konflik Runtuhnya Rezim Bashar Al-Assad, Begini Kondisi KBRI Damaskus

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus masih dalam kondisi aman meski sempat terdampak serangan di tengah keruntuhan rezim Bashar Al-Assad akibat serangan kelompok oposisi.
“Terdapat peluru nyasar yang mengenai atap gedung KBRI dan tembus hingga ruang rapat, namun tidak ada WNI yang terluka,” kata Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha dilansir Antara, Minggu (8/12/2024).
Advertisement
Dari 1.162 WNI yang tercatat masih bertahan di Suriah, terdapat 19 WNI pekerja migran saat ini berada di shelter KBRI Damaskus, kata Judha. Direktur PWNI Kemlu mengatakan, pertempuran di Damaskus yang memanas mulai Minggu pagi mulai mereda setelah Assad dipastikan melarikan diri keluar Damaskus.
BACA JUGA : Dampak Israel Serang Lebanon, 13.500 warga Suriah Kembali ke Negaranya
Namun, situasi keamanan masih sangat dinamis, terlebih karena sempat terjadi ledakan besar di sekitar Damaskus yang diduga berasal dari serangan udara pasukan Israel, kata dia.
KBRI Damaskus sebelumnya memastikan bahwa semua WNI di Suriah ada dalam kondisi aman di tengah eskalasi perang saudara yang mencapai Ibu Kota Suriah. WNI di Suriah diimbau untuk senantiasa tenang, tidak bepergian dari rumah untuk sementara, dan tetap menjaga komunikasi dengan Perwakilan RI.
KBRI Damaskus juga telah menetapkan Siaga 1, status keamanan tertinggi, untuk seluruh wilayah Suriah menyusul eskalasi peperangan yang terjadi. Sebelumnya, Siaga 1 hanya diterapkan pada beberapa wilayah seperti Aleppo dan Hama. Rezim Bashar Al-Assad di Suriah dipastikan jatuh pada Minggu setelah pasukan militer rezimnya kehilangan kendali atas Kota Damaskus yang diserbu pasukan oposisi bersenjata sejak Sabtu.
BACA JUGA : Rudal Israel Dilaporkan Hantam Iran, Irak dan Suriah
Pertempuran di Damaskus menjadi babak akhir dari perang saudara Suriah yang berlangsung sejak 2011. Eskalasi pertempuran antara pasukan rezim dengan kelompok oposisi pecah pada 27 November lalu dari kawasan pedesaan di barat Aleppo di Suriah utara.
Cepatnya pergerakan kelompok oposisi mengejutkan pasukan militer Suriah, dan rezim Al-Assad pun kehilangan kendali terhadap satu per satu wilayah di negara itu, dimulai dari Idlib, Aleppo pada 30 November, dan Hama pada 5 Desember.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- KPK Periksa Kepala Divisi PSBI Setelah Pulang dari Ibadah Haji
- Komandan Senior Korps Garda Revolusi Iran Gugur Akibat Serangan Rudal Israel di Teheran
- Kasus Kuota Haji Khusus, KPK Bidik Pejabat Kemenag yang Punya Agensi Umrah
- Mendikdasmen Akan Kembalikan Formasi Pengawas Sekolah
- Korupsi Chromebook: KPK Buru Eks Stafsus Nadiem Makarim, Jurist Tan ke Luar Negeri
Advertisement

BPJS Ketenagakerjaan Yogyakarta dan Kejaksaan Sleman Perkuat Sinergi Tagih Piutang Iuran Perusahaan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- KPK Sita 2 Senjata Api Saat Menggeledah Rumah Tersangka Korupsi
- Malaysia Perluas Jangkauan Wisata Medis ke Jogja, Ini Alasannya
- Pantau Gencatan Senjata Iran-Palestina, China Tak Ingin Meningkatnya Ketegangan Timur Tengah
- Israel Habiskan Rp3,2 Triliun Per Hari untuk Cegat Rudal Iran Lewat Iron Dome
- Isu Ekonomi dan Korupsi Jadi Prioritas Masyarakat Indonesia Tahun 2025
- Israel dan Iran Saling Klaim Kemenangan
- SAR Temukan Pendaki Asal Brasil Dalam Kondisi Meninggal Dunia di Gunung Rinjani
Advertisement
Advertisement