Advertisement

Promo November

3 Siswa SMKN 4 Semarang yang Jadi Korban Penembakan Aktif di Sekolah

Newswire
Selasa, 26 November 2024 - 18:37 WIB
Abdul Hamied Razak
3 Siswa SMKN 4 Semarang yang Jadi Korban Penembakan Aktif di Sekolah Ilustrasi. - freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SEMARANG–Tiga siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Semarang diduga menjadi korban penembakan polisi. Ketiganya tercatat sebagai siswa yang aktif di sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah Uswatun Hasanah, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan penelusuran prestasi akademis siswa tersebut di sekolah.

Advertisement

"Berdasarkan hasil penelusuran kegiatan siswa selama mengikuti pembelajaran di sekolah, ketiga siswa dimaksud tidak menunjukkan tanda-tanda atau indikasi bahwa mereka mengalami hambatan belajar," katanya, Selasa (26/11/2024).

BACA JUGA: Viral, Siswa SMKN di Semarang Meninggal Dunia Diduga Ditembak Polisi

"Bahkan, siswa tersebut aktif mengikuti kegiatan sekolah, antara lain sebagai anggota tim paskibra (pasukan pengibar bendera pusaka)," ujarnya.

Seorang siswa SMKN 4 Semarang meninggal dunia akibat luka tembak pada Minggu (24/11/2024) dini hari, sedangkan dua siswa lainnya harus mendapatkan perawatan akibat luka tembak yang dideritanya.

Tiga siswa tersebut adalah GR (Kelas XI Teknik Mesin) yang meninggal dunia, kemudian S (Kelas XI Teknik Ketenagaan Listrik) mengalami luka tembak di tangan dan A (Kelas XII Teknik Ketenagaan Listrik) yang luka tembak di dada.

Uswatun menyampaikan bela sungkawa yang mendalam kepada keluarga GR, siswa yang meninggal dunia akibat insiden tersebut. Pelajar yang tercatat sebagai warga Kembangarum, Kota Semarang, tersebut telah dimakamkan oleh keluarganya di Sragen pada Minggu (24/11/2024) siang.

Menurut dia, peristiwa penembakan tersebut terjadi pada hari libur sehingga anak-anak tersebut berada dalam pengawasan keluarga masing-masing sehingga sekolah belum mengetahui aktivitas ketiganya yang berakibat tertembak.

"Mempertimbangkan peristiwa terjadi pada hari libur, maka dinas atau sekolah pada posisi menunggu penjelasan lebih lanjut dari keluarga dan atau pihak berwajib untuk memastikan agar pemberitaan tidak menjadi simpang siur," katanya.

Disdikbud, kata dia, mempercayakan penanganan kasus tersebut kepada pihak berwajib, dan meyakini bahwa peristiwa tersebut akan mendapatkan penanganan sebagaimana mestinya.

"Kepada kedua siswa yang masih dalam perawatan maka dinas atau sekolah akan memberikan pendampingan, termasuk trauma healing bantuan pengobatan sebagaimana mestinya," kata dia.

Selain itu, Uswatun juga memastikan kedua siswa tersebut akan tetap mendapatkan layanan pembelajaran sebagaimana mestinya.

Sebelumnya, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menyebutkan bahwa GR, siswa SMKN 4 Semarang yang meninggal dunia akibat luka tembak itu, diduga merupakan pelaku tawuran di sekitar wilayah Simongan, Semarang Barat pada Minggu (24/11/2024) dini hari.

Ia menjelaskan peristiwa tersebut bermula ketika anggota Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang yang pulang melintas di lokasi tawuran sehingga berupaya melerai.

Namun, kata dia, ada upaya untuk menyerang anggota yang akan melerai tersebut sehingga dilakukan tindakan tegas yang mengakibatkan korban mengalami luka tembak di bagian pinggul dan tidak tertolong.

Anggota yang menembak tersebut, kata dia, langsung memberikan pertolongan bersama beberapa lawan tawuran korban dengan membawanya ke rumah sakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Tingkatkan Respons Penanganan Korban, Dispar DIY dan RSA UGM Latih 70 Pengelola Wisata Air

Bantul
| Selasa, 26 November 2024, 20:27 WIB

Advertisement

alt

Merasakan Lumernya Cokelat dari Jogja

Wisata
| Senin, 25 November 2024, 08:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement