Advertisement
Indonesia Kalah dari Malaysia dalam Wisata Halal, Ini Buktinya
 Pengunjung memadati kawasan Masjid Raya Sheikh Zayed di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Senin (24/4/2023). (Solopos.com - Wahyu Prakoso).
                Pengunjung memadati kawasan Masjid Raya Sheikh Zayed di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Senin (24/4/2023). (Solopos.com - Wahyu Prakoso).
            Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa Indonesia masih kalah dengan Malaysia dalam konteks wisata halal.
Airlangga tidak menampik bahwa wisata halal sudah berkembang di sejumlah wilayah di Indonesia. Hanya saja, dia menjelaskan bahwa wisatawan dari Timur Tengah masih lebih suka berlibur ke Malaysia daripada Indonesia.
Advertisement
"Nah, ini kan perlu kita dorong karena objeknya [objek wisata] kita jauh lebih banyak daripada di Malaysia," ujar Airlangga dalam acara Sarasehan Ekonomi Islam Indonesia di Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2025).
Padahal, dia menyampaikan bahwa pasar makanan dan minuman halal Indonesia sudah memiliki pasar mancanegara yang sangat luas dari Brunei, Jepang, hingga Korea Selatan.
Menurut Airlangga, hanya Indonesia negara yang mengatur produk halal dalam undang-undang. Negara lain, sambungnya, hanya mengatur soal produk non-halal.
Oleh sebab itu, politisi Partai Golkar itu pun meyakini wisata halal Indonesia juga bisa lebih menarik lebih banyak wisatawan mancanegara seperti dari Timur Tengah.
BACA JUGA: Wujudkan DIY sebagai Destinasi Wisata Ramah Muslim
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meyakini industri halal merupakan suatu potensi ekonomi yang sangat luar biasa besar. Kendati demikian, dia menekankan industri halal membutuhkan dukungan baik dari sisi kebijakan maupun regulasi.
Ketua umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia itu pun mengungkapkan sejumlah kebijakan yang sudah dilakukan pemerintah untuk mendukung industri halal yaitu pembangun kompleks industri yang berbasis kepada industri yang halal.
"Ini masih menghadapi beberapa kendala namun mungkin bisa diatasi seperti permintaan insentif-insentif yang dilakukan baik dari sisi perpajakan yang sebetulnya ini juga kita lakukan, maupun dari berbagai insentif lainnya," jelas Sri Mulyani pada kesempatan yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
 
    
        Buang Sampah Sembarangan, Dua Warga di Bantul Didenda Rp200 Ribu
Advertisement
 
    
        Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- DPRD Sleman Dorong Penguatan Sarana dan Layanan Pendidikan Inklusif
- Dua Tersangka Korupsi Drainase Manahan Solo Terancam 20 Tahun Penjara
- Kepulauan Karibia Diterjang Badai, Puluhan Orang Meninggal
- Sosiolog UGM Sebut Judi Online Mudah Jerat Kelompok Rentan
- Proses Dekontaminasi Radioaktif 22 Pabrik di Cikande Selesai
- Korban Baku Tembak Polisi Vs Geng Narkoba di Brasil Tembus 128 Orang
- Pebalap Astra Honda Siap Melesat di JuniorGP Barcelona
Advertisement
Advertisement





















 
            
