Advertisement

Survei Perspektif Milenial & Gen Z, 66 Persen Puas Dengan Pemberantasan Judol

Media Digital
Minggu, 20 Oktober 2024 - 00:37 WIB
Abdul Hamied Razak
Survei Perspektif Milenial & Gen Z, 66 Persen Puas Dengan Pemberantasan Judol Judi online / StockCake

Advertisement

JAKARTA—Sebanyak 66 persen anak muda, Generasi Milenial dan Zilenial menyatakan puas dengan pemberantasan judi online yang dilakukan oleh Pemerintah. Kepuasan tertinggi berada pada kategori SES B (sebanyak 81%), dan terendah pada kategori SES C (sebanyak 58%).

SES atau Status Ekonomi dan Sosial adalah ukuran posisi status ekonomi dan sosial seseorang, berdasarkan pendapatan, pendidikan, pekerjaan, dan kelas sosialnya. Kategori SES A1 berpendapatan di atas Rp8 juta, A2 berpendapatan Rp6 juta – Rp8 juta, B berpendapatan kisaran Rp4 juta – Rp6 juta. Sedangkan kategori C pendapatannya Rp2 juta – Rp4 juta. Dan kategori D-E berpendapatan di bawah Rp2 juta.

Advertisement

Berkorelasi dengan ini, sebanyak 79 persen menyatakan puas dengan transformasi digital yang dilakukan pemerintah selama 10 tahun terakhir. Kepuasan tertinggi dirasakan oleh mereka dengan kategori SES A1 (sebanyak 91 persen). Dan terendah dirasakan oleh kategori SES C (sebanyak 76 persen).

Demikian ringkasan singkat mengenai hasil survei Perspektif Gen Z Terhadap Transformasi Digital dan Pemberantasan Judi Online yang dilakukan pada 9-14 Oktober 2024. Metodologi penarikan sampel dilakukan menggunakan stratified random sampling.

Pengambilan data dilakukan melalui online survey form. Sampel menargetkan Generasi Z (yang lahir pada 1997-2012) dan Generasi M (yang lahir pada 1981-1996). Dilakukan uji kelayakan data dengan sampling 20 persen dari total responden dan Margin of Error 3,5 persen. Total responden adalah sebanyak 800 orang dari seluruh Indonesia. Survei ini dirilis oleh Byonz Research and Advisory pada 19 Oktober 2024.

Hasil riset Byonz menunjukkan, kelas C, D dan E atau menengah ke bawah tergolong yang paling rendah merasakan tingkat kepuasan program transformasi digital Pemerintah. Salah satu penyebabnya, mereka belum memanfaatkan teknologi digital secara maksimal. Fitur yang paling digunakan sebatas komunikasi.

Menariknya, masyarakat di kategori ini, tergolong yang banyak memanfaatkan fitur judi online untuk mengadu nasib. Sehingga kelompok menengah ke bawah adalah kalangan masyarakat yang paling memerlukan perhatian dan penanganan khusus terkait literasi digital, dan pemberantasan judi online.

CEO Byonz Research and Advisory, Zagy Yakana Berian mengatakan, ada beberapa catatan penting untuk Pemerintah agar judi online bisa diberantas lebih lanjut. "Pemerintah perlu memperketat kontrol regulasi, menangani eksploitasi finansial oleh bandar global dan menghambat popularitas judi online," katanya, melalui siaran persnya, Minggu (20/10/2024)

Sementara terkait transformasi digital, Zagy berpendapat, masih ada ruang bagi Pemerintah untuk meningkatkan transformasi digital di birokrasi dan keuangan. Serta perlunya menambah pendidikan dan literasi digital kepada masyarakat. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Cek Cuaca di Jogja Minggu 20 Oktober 2024, Siang Hari Hujan Ringan Terjadi di Sleman dan Kota Jogja

Jogja
| Minggu, 20 Oktober 2024, 04:17 WIB

Advertisement

alt

Komunitas Vespa di Jogja Memulai Perjalanan ke Sabang Demi Mendapatkan Biji Kopi Lokal Setiap Daerah

Wisata
| Rabu, 16 Oktober 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement