Advertisement

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Tewas Dibunuh Israel

Aprianto Cahyo Nugroho
Jum'at, 18 Oktober 2024 - 14:07 WIB
Ujang Hasanudin
Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Tewas Dibunuh Israel Yahya Sinwar. - Antara

Advertisement

Bisnis.com, JAKARTA – Israel mengonfirmasi telah membunuh pemimpin Hamas Yahya Sinwar dalam operasi di Jalur Gaza pada Kamis (17/10/2024).

Melansir Reuters, (Jumat (18/10/2024), Militer Israel mengatakan bahwa mereka telah membunuh Sinwar dalam operasi di Jalur Gaza selatan pada hari Rabu. “Setelah menyelesaikan proses identifikasi mayat, dapat dipastikan bahwa Yahya Sinwar telah tewas,” demikian ungkap militer Israel.

Advertisement

Tewasnya Hamas menandai keberhasilan besar bagi Israel dan peristiwa penting dalam konflik yang telah berlangsung selama setahun ini. Para pemimpin negara-negara Barat mengatakan bahwa kematiannya memberikan kesempatan untuk mengakhiri perang, namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa perang akan terus berlanjut.

Tidak ada komentar langsung dari Hamas, namun sumber-sumber internal Hamas mengatakan bahwa indikasi dari Gaza menunjukkan bahwa Sinwar telah terbunuh dalam sebuah operasi Israel.

Di Israel, keluarga para sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza mengatakan bahwa mereka berharap adanya gencatan senjata untuk membawa pulang para tawanan, namun mereka juga khawatir bahwa orang-orang yang mereka cintai berada dalam bahaya yang lebih besar.

BACA JUGA: Uni Eropa Mengecam Kebijakan AS Soal Israel di Gaza

Di Gaza, yang digempur tanpa henti oleh pasukan Israel selama setahun, penduduk mengatakan mereka yakin perang akan terus berlanjut, tetapi mereka berpegang teguh pada harapan untuk menentukan nasib sendiri.

Presiden AS Joe Biden, yang berbicara dengan Netanyahu melalui telepon untuk mengucapkan selamat kepadanya, serta Presiden Prancis Emmanuel Macron, mengatakan bahwa kematian Sinwar membuka peluang berakhirnya konflik di Gaza yang telah berlangsung lebih dari setahun.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller mengatakan AS ingin memulai pembicaraan mengenai proposal untuk mencapai gencatan senjata dan mengamankan pembebasan para sandera. Miller menyebut Sinwar sebagai “penghalang utama” untuk mengakhiri perang.

“Hambatan itu jelas telah disingkirkan. Tidak dapat memprediksi bahwa itu berarti siapa pun yang menggantikan (Sinwar) akan menyetujui gencatan senjata, tetapi hal itu menghilangkan apa yang selama beberapa bulan terakhir ini menjadi penghalang utama untuk mencapai gencatan senjata,” ungkap Miller.

Netanyahu, yang berbicara di Yerusalem sesaat setelah kematiannya dikonfirmasi, mengatakan bahwa kematian Sinwar menawarkan peluang perdamaian di Timur Tengah, namun memperingatkan bahwa perang di Gaza belum berakhir dan Israel akan terus berlanjut hingga para sanderanya dikembalikan.

“Kepada keluarga sandera, saya ucapkan: Ini adalah momen penting dalam perang. Kami akan melanjutkan dengan kekuatan penuh sampai semua orang yang Anda cintai, orang-orang yang kami cintai, berada di rumah,” tegas Netanyahu.

Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mengatakan kematian Sinwar adalah pencapaian militer dan moral yang luar biasa bagi Israel.

Dia menyebut Sinwar sebagai pembunuh massal yang bertanggung jawab serangan pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 orang. Israel merespons serangan tersebut dengan operasi militer ke Gaza hingga saat ini, yang menewaskan lebih dari 46.000 warga Palestina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kecelakaan di Tol Ungaran, Satu Pengasuh dan 3 Santri Ponpes Bin Baz Piyungan Meninggal Dunia

Bantul
| Jum'at, 18 Oktober 2024, 16:02 WIB

Advertisement

alt

Komunitas Vespa di Jogja Memulai Perjalanan ke Sabang Demi Mendapatkan Biji Kopi Lokal Setiap Daerah

Wisata
| Rabu, 16 Oktober 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement