BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi di Laut Selatan Jawa Tengah, Nelayan di Minta Waspada
Advertisement
Harianjogja.com, CILACAP—Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut ada potensi gelombang tinggi di laut selatan Jawa Barat hingga Jawa Tengah khususnya di wilayah Samudra Hindia. Nelayan diimbau untuk tetap waspada.
"Gelombang tinggi masih berpotensi terjadi karena musim angin timur masih berlangsung hingga saat ini," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Jawa Tengah, Senin (2/9/2024).
Advertisement
Dalam hal ini, kata dia, pola gerak angin yang cenderung searah dengan kecepatan tinggi berpotensi meningkatkan tinggi gelombang laut.
Lebih lanjut, dia mengatakan berdasarkan permodelan, tinggi gelombang laut selatan Jabar-Jateng pada hari Senin (2/9/2024) hingga Selasa (3/9/2024), pukul 19.00 WIB, secara umum diprakirakan berkisar 1,25-2,5 meter atau masuk kategori sedang.
Beberapa hari sebelumnya, tinggi gelombang laut selatan Jabar-Jateng secara umum sempat mencapai kisaran 2,5-4 meter yang masuk kategori tinggi.
"Tinggi gelombang hari Senin (2/9/2024) hingga Selasa (3/4/2024), pukul 19.00 WIB, memang masuk kategori sedang. Akan tetapi pada periode Selasa (3/9/2024), pukul 19.00 WIB, hingga Rabu (4/9/2024), pukul 19.00 WIB, gelombang tinggi kembali berpotensi terjadi di wilayah Samudra Hindia selatan Jabar-Jateng," katanya.
Menurut dia, peningkatan tinggi gelombang tersebut dipicu oleh pola angin yang dominan bergerak arah timur laut hingga tenggara dengan kecepatan 4-20 knot.
BACA JUGA: Kulineran di Jogja, Jangan Lupa Mampir ke Kedai Burger Lokal
Meskipun gelombang tinggi berpotensi terjadi di wilayah Samudra Hindia selatan Jabar-Jateng, dia mengatakan tinggi gelombang di wilayah perairan selatan Sukabumi-Cianjur, perairan selatan Garut-Pangandaran, perairan selatan Cilacap, perairan selatan Kebumen-Purworejo, dan perairan selatan DIY diprakirakan masuk kategori sedang.
"Namun, kami mengimbau para pengguna jasa kelautan khususnya nelayan agar selalu memerhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran sebelum berangkat melaut," katanya.
Berdasarkan analisis, kata Teguh, kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter berisiko terhadap perahu nelayan serta kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter berisiko terhadap tongkang.
Selanjutnya, kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter berisiko terhadap kapal feri serta kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter berisiko terhadap kapal berukuran besar seperti kapal kargo serta kapal pesiar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
- Pengaruh Dukungan Anies Vs Dukungan Jokowi di Pilkada Jakarta 2024, Siapa Kuat?
- Yusril Bantah Mary Jane Bebas, Hanya Masa Hukuman Dipindah ke Filipina
- ASN Diusulkan Pindah ke IKN Mulai 2025
- Pelestarian Naskah Kuno, Perpusnas Sebut Baru 24 Persen
Advertisement
Kisah Ilustrator, Dari Banguntapan, Gundala dan Gojira Menyala di GBK
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Korupsi Dana Bantuan Kesehatan, Eks Kepala Puskesmas di Purbalingga Dihukum 1 Tahun Penjara
- Perang Ukraina Vs Rusia, AS Bakal Hapus Utang Ukraina US$4,65 Miliar
- Ini Lima Nama Pimpinan KPK Periode 2024-2029 yang Ditetapkan DPR
- Resmi! Lima Anggota Dewas KPK Ditetapkan DPR, Ini Daftarnya
- Musim Hujan Tiba, Masyarakat Diminta Waspada Ancaman Demam Berdarah
- Seniman Keluhkan Mahalnya Sewa Panggung Seni, Fadhli Zon Bilang Begini
- Pakar Hukum Sebut Penegak Hukum Harus Kejar hingga Tuntas Pejabat yang Terlibat Judi Online
Advertisement
Advertisement