Megawati Usul Sistem Pemilu Diubah Jadi Proposional Tertutup, Ini Alasannya
Rabu, 31 Juli 2024 - 08:47 WIB
Ujang Hasanudin
Megawati Soekarnopoetri / Antara /Fikri Yusuf
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengusulkan agar sistem pemilu diubah dari proporsional terbuka menjadi proporsional tertutup.
Dengan demikian, masyarakat hanya akan mencoblos partai politik (parpol) dalam ajang pemilihan legislatif (pileg). Nantinya, parpol terpilih yang akan tentukan siapa kadernya yang akan duduk di kursi parlemen.
"Mohon beribu maaf, tolonglah saya itu ke KPU sudah dari kapan minta jangan proporsional terbuka, karena apa? Itu yang dijadikan itu menurut saya enggak jelas [kerja anggota dewan], bukan perintah partai," jelas Megawati dalam Mukernas Perindo di iNews Tower, Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2024).
Presiden ke-5 RI ini menilai, dengan sistem proporsional terbuka, hanya calon anggota dewan yang banyak uang yang terpilih. Alhasil, calon anggota dewan pilihan utama partai malah sering gagal.
Oleh sebab itu, Megawati meminta partai politik tidak hanya mementingkan lolos ke parlemen namun juga kualitas parlemen. Jika anggota dewannya tidak berkualitas maka hanya berdampak negatif untuk kemajuan bangsa.
"Jadi mbok dipikirkan gitu loh, bukan hanya untuk jadi saja, harus punya kualitas. Bagaimana kita akan mengatakan hal-hal yang sangat urgen, urusan Republik ini, kalau kualitasnya saja begitu," katanya.
Sebagai informasi, pada akhir 2022 dan awal-awal 2023 menang sempat heboh wacana perubahan proporsional terbuka menjadi tertutup. Saat itu, aturan proporsional terbuka dalam UU No. 7/2017 tentang Pemilu digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK).
PDIP memang menjadi satu-satunya yang dukung wacana perubahan sistem proporsional terbuka menjadi tertutup itu. Sementara itu, delapan partai politik parlemen lainnya menyatakan penolakan atas wacana perubahan sistem pemilu tersebut.
MK sendiri pada akhirnya menolak gugatan perubahan sistem pemilu tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
- Pengaruh Dukungan Anies Vs Dukungan Jokowi di Pilkada Jakarta 2024, Siapa Kuat?
- Yusril Bantah Mary Jane Bebas, Hanya Masa Hukuman Dipindah ke Filipina
- ASN Diusulkan Pindah ke IKN Mulai 2025
- Pelestarian Naskah Kuno, Perpusnas Sebut Baru 24 Persen
Advertisement
Dorong Pilkada Lebih Fair dan Bermartabat, PDIP Kulonprogo Bentuk Satgas OTT Politik Uang
Sleman
| Kamis, 21 November 2024, 19:47 WIB
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB
Advertisement
Berita Populer
- Pemerintah Upayakan Iuran BPJS Kesehatan untuk Pekerja Migran
- Wamen Komdigi: Potensi Transaksi Judi Online di Indonesia Capai Rp700 Triliun
- Beberkan Alasan Tetap Tersenyum Saat Jadi Tersangka, Tom Lembong Tuils Surat dari Penjara
- Hadapi Gugatan PTUN, Begini Respons Ketum Golkar Bahlil
- Wapres Gibran Ajak Anak Panti Asuhan ke Toko Buku, Tanamkan Baca Buku Sejak Dini
- Dari Brasil, Presiden Prabowo Tiba di Inggris, Agenda Bertemu Raja Charles III
- Menko Zulhas Optimistis Swasembada Gula Tercapai Sebelum 2028
Advertisement
Advertisement