Eskalasi Konflik Israel vs Hizbullah Meningkat, Ini yang Dilakukan AS
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Eskalasi konflik antara Israel dan Hizbullah ke Ibu Kota Lebanon, Beirut yang terus meningkat mendapat perhatian dari Amerika Serikat (AS).
Israel berniat membalas serangan roket mematikan yang diluncurkan Hizbullah di Dataran Tinggi Golan. Demikian disampaikan oleh 5 pejabat Lebanon dan Iran, ditambah diplomat Timur Tengah dan Eropa.
Advertisement
BACA JUGA: Biden Menilai Terlalu Dini Klaim Penembakan Trump sebagai Upaya Pembunuhan
AS berupaya keras untuk mencegah perang besar-besaran antara Israel dan gerakan Hizbullah di Lebanon, setelah serangan di Golan yang diduduki Israel menewaskan 12 pemuda pada akhir pekan lalu.
Israel dan AS menyalahkan Hizbullah atas serangan roket tersebut, meskipun kelompok itu membantah untuk bertanggung jawab.
Fokus diplomasi AS saat ini, dilakukan untuk mendesak agar serangan Israel tidak menargetkan Beirut yang berpenduduk padat, ke pinggiran selatan kota yang menjadi pusat kekuasaan Hizbullah, atau infrastruktur utama seperti bandara dan jembatan.
Wakil Ketua Parlemen Lebanon, Elias Bou Saab, mengatakan dia telah menghubungi mediator AS Amos Hochstein sejak serangan di Golan, dan mengatakan bahwa Israel dapat menghindari ancaman eskalasi besar dengan menyelamatkan ibu kota dan sekitarnya.
"Jika mereka menghindari warga sipil dan menghindari Beirut serta daerah pinggirannya, maka serangan mereka dapat diperhitungkan dengan baik," katanya, dilansir Reuters, pada Selasa (30/7/2024).
Pejabat Israel juga sudah mengatakan bahwa negara mereka menargetkan Hizbullah, tetapi tidak ingin menyeret kawasan itu ke dalam perang habis-habisan.
Sementara itu, kedua diplomat Timur Tengah dan Eropa itu mengatakan Israel tidak membuat komitmen apapun untuk menghindari serangan terhadap Beirut, daerah pinggirannya, atau infrastruktur sipil.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan tidak akan memberikan keterangan spesifik untuk langkah tersebut, meskipun saat ini pihaknya tengah mencari solusi untuk mengakhiri semua serangan lintas batas.
"Dukungan kami terhadap keamanan Israel sangat kuat dan tidak tergoyahkan terhadap semua ancaman yang didukung Iran, termasuk Hizbullah," kata seorang juru bicara AS.
Juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan bahwa Israel memiliki hak penuh untuk menanggapi serangan di Golan, tetapi tidak ada yang menginginkan perang yang lebih luas.
"Mengenai pembicaraan selama akhir pekan, tentu sudah membicarakannya dan kami membicarakannya di berbagai tingkatan, tetapi saya tidak akan merinci inti pembicaraan tersebut," ucapnya.
Sementara itu, Kantor Perdana Menteri Israel tidak menanggapi permintaan komentar, sementara Hizbullah juga menolak berkomentar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
- Pengaruh Dukungan Anies Vs Dukungan Jokowi di Pilkada Jakarta 2024, Siapa Kuat?
- Yusril Bantah Mary Jane Bebas, Hanya Masa Hukuman Dipindah ke Filipina
- ASN Diusulkan Pindah ke IKN Mulai 2025
- Pelestarian Naskah Kuno, Perpusnas Sebut Baru 24 Persen
Advertisement
Jadwal Terbaru KA Bandara YIA Xpress Jumat 22 November 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tiga Tol Akses ke IKN Dibuka Fungsional Mulai 2025, Belum Dikenakan Tarif
- Khawatir Muncul Serangan Udara, Italia Tutup Sementara Kedubesnya di Ukraina
- Korupsi Dana Bantuan Kesehatan, Eks Kepala Puskesmas di Purbalingga Dihukum 1 Tahun Penjara
- Perang Ukraina Vs Rusia, AS Bakal Hapus Utang Ukraina US$4,65 Miliar
- Ini Lima Nama Pimpinan KPK Periode 2024-2029 yang Ditetapkan DPR
- Resmi! Lima Anggota Dewas KPK Ditetapkan DPR, Ini Daftarnya
- Musim Hujan Tiba, Masyarakat Diminta Waspada Ancaman Demam Berdarah
Advertisement
Advertisement