Advertisement
Festival Gunung Slamet Kampanyekan Kelestarian Lingkungan
Advertisement
Harianjogja.com, PURBALINGGA— Pemkab Purbalinggak mengampanyekan pelestarian lingkungan hidup, khususnya air, melalui prosesi pengambilan air dari Tuk Sikopyah yang menjadi rangkaian kegiatan Festival Gunung Slamet (FGS) VII
Ditemui setelah prosesi pengambilan air dari Tuk Sikopyah di Desa Wisata Lembah Asri Serang (D'LAS), Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Sabtu, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Purbalingga Mukodam mengakui pengambilan air dari mata air (tuk) Sikopyah merupakan hal yang unik dan mengandung makna yang dalam.
Advertisement
"Bahwa mata air Sikopyah yang menjadi salah satu mata air sumber kehidupan masyarakat Serang dan sekitarnya ini harus dilestarikan oleh seluruh masyarakat terutama di Desa Serang dan sekitarnya," katanya.
Menurut dia, hal itu dilakukan agar mata air Sikopyah tetap memberikan manfaat dan berkelanjutan bagi generasi saat ini maupun generasi yang akan datang.
Selain itu, kata dia, manfaat untuk pelestarian alam khususnya vegetasi dan budi daya pertanian juga harus memerhatikan keberlangsungan sumber mata air Sikopyah.
"Menjadi hal yang sangat penting kalau ini menjadi budaya untuk memelihara keberlangsungan dan keberadaan mata air Sikopyah agar manfaatnya terus berlanjut," katanya.
Dia mengatakan sejak dahulu masyarakat Desa Serang dan sekitarnya menerima manfaat cukup besar keberadaan lereng Gunung Slamet dengan memanfaatkannya untuk budi daya sayuran.
BACA JUGA: Gunung Slamet Berstatus Waspada, Pendaki Diminta Patuhi Larangan
Akan tetapi, kata dia, kegiatan budi daya sayuran itu tetap harus memerhatikan kelestarian lingkungan secara berimbang.
"Tidak hanya diambil manfaatnya, tetapi harus dipelihara. Penanaman sayuran tentu harus diikuti dengan penggunaan air yang hemat, sedangkan memelihara harus dengan menanam tanaman keras lainnya yang produktif misalkan kopi, durian, dan manggis," katanya.
Menurut dia, hal itu untuk mengendalikan agar sayuran yang tidak memiliki akar yang dalam dan mudah dipanen dalam waktu singkat, jika diikuti dengan penanaman tanaman keras akan menyimpan air dan menahan erosi.
Dengan demikian, kata dia, wilayah Serang yang menjadi sentra sayuran itu tidak berakibat negatif bagi daerah bawah khususnya di aliran sungai, sehingga dapat meminimalisasi pendangkalan.
"Oleh karena itu, kalau ini diterapkan, kelestarian lingkungan tetap terjaga," katanya.
Ia mengatakan prosesi pengambilan air Tuk Sikopyah dirangkai dengan makan bersama nasi berlauk 3G, yakni gandul (pepaya), gundil (tempe goreng tanpa tepung), dan gereh (ikan asin).
Khusus untuk sayur pepaya, kata dia, erat kaitannya dengan peningkatan aktivitas Gunung Slamet seperti saat sekarang yang masih berstatus Waspada.
"Masyarakat Serang seandainya Gunung Slamet itu menunjukkan aktivitas yang meningkat, hampir seluruh keluarga di Serang memasak gandul, dan diyakini kalau sudah memasak gandul, 'batuk-batuknya' Gunung Slamet itu akan segera mereda," katanya.
Mukodam mengharapkan dengan berbagai keunikan yang ditampilkan dalam FGS VII tersebut, Festival Gunung Slamet ke depan tetap menjadi bagian dari Kharisma Event Nusantara (KEN).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Sekjen PBB Kutuk Israel karena Melarang UNWRA di Palestina
- Suswono Cagub Nomor 1 Pilkada Jakarta Dilaporkan ke Polisi, Dianggap Merendahkan Nabi Muhammad
- Pengungsi Rohingya di Aceh Jadi Peristiwa Terkuaknya Kasus Perdagangan Orang
- Klarifikasi Kemenkeu soal Pernyataan Anggito Terkait Mobil Maung untuk Menteri dan Pejabat Eselon I
- Mantan Presiden Dibolehkan Jadi Juru Kampanye, Jokowi Jadi Jurkam di Pilkada?
Advertisement
Jadwal Layanan SIM Keliling Gunungkidul Rabu 30 Oktober 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Hujan Guyur Sebagian Kota Besar Hari Ini
- Di Persidangan, Kuasa Hukum Guru Honorer Supriyani Ungkap Permintaan Rp50 Juta Aparat Kepolisian
- Israel Serang Iran, DK PBB Gelar Sidang Darurat
- Komisi VII Minta Menag Nasaruddin Umar Jalin Hubungan Baik dengan DPR
- Korban Tewas Akibat Serangan Israel ke Lebanon Capai 2.710 Orang
- PAFI Bitung Perkuat Sektor Kesehatan Melalui Apoteker
- Korban Tewas di Gaza Lebih dari 43.000 Orang, Joe Biden Baru Bilang Perang Harus Diakhiri
Advertisement
Advertisement