Advertisement

Promo November

Dampak Serangan Israel ke Iran, Harga Minyak Melonjak

Jessica Gabriela Soehandoko
Jum'at, 19 April 2024 - 10:47 WIB
Abdul Hamied Razak
Dampak Serangan Israel ke Iran, Harga Minyak Melonjak Ilustrasi kilang minyak. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Akibat serangan Israel ke Iran, harga minyak melonjak lebih dari US$3 per barel. Peristiwa ini memicu kekhawatiran bahwa pasokan minyak Timur Tengah dapat terganggu.

Merujuk pada data Bloomberg, Jumat (19/4/2024), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak Maret 2024 menguat 3,60% atau 2,98 poin menjadi US$85,71 per barel pada pukul 09.30 WIB.

Advertisement

Sementara itu, harga minyak Brent kontrak Juni 2024 menguat 3,44% atau 3 poin ke US$90,11 per barel pada pukul 09.29 WIB.

BACA JUGA: Rudal Israel Dilaporkan Hantam Iran, Irak dan Suriah

Baru-baru ini outlet berita ABC News menuturkan bahwa seorang pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa rudal Israel telah menghantam sebuah lokasi di Iran.

Lalu, kantor berita Iran yakni Fars juga melaporkan bahwa ada ledakan yang terdengar di sebuah bandara di kota Isfahan, Iran. Penyebabnya masih belum diketahui.

“Jika laporan ini ternyata benar, maka kekhawatiran akan peningkatan eskalasi minyak lebih lanjut akan semakin meningkat, begitu pula kekhawatiran bahwa kita berpotensi semakin mendekati situasi di mana risiko pasokan minyak menyebabkan gangguan pasokan yang sebenarnya,” jelas kepala strategi komoditas di ING, Warren Patterson, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (19/4/2024).

Diketahui bahwa harga minyak mentah sepanjang tahun ini lebih tinggi. Kenaikan terjadi didorong oleh konflik Timur Tengah yang memburuk dan pemangkasan pasokan dari OPEC+.

BACA JUGA: Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil

Lebih lagi, Timur Tengah juga menyumbang sekitar sepertiga pasokan minyak mentah global. Jika harga energi yang lebih tinggi bertahan, maka dapat meningkatkan risiko bagi perekonomian global dan menciptakan tantangan bagi para gubernur bank sentral.

“Kami terus menyoroti meningkatnya risiko bahwa perang ini akan meningkatkan eskalasi,” jelas kata analis RBC Capital Markets LLC termasuk Helima Croft dalam sebuah catatan sebelum lonjakan harga, dikutip dari Bloomberg. Adapun, ia juga mengatakan bahwa pasokan minyak mungkin terjebak dalam konflik yang meluas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Perluasan RSUD Panembahan Senopati Bantul Tinggal Menunggu Izin Gubernur

Bantul
| Jum'at, 22 November 2024, 15:47 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement