Aksi Dokter Mogok di Korsel Bikin Tingkat Penerimaan Publik Terhadap Presiden Turun
Advertisement
Harianjogja.com, SEOUL—Lembaga survei asal Amerika Serikat (AS), Gallup menyatakan tingkat penerimaan terhadap Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol turun menjadi 36%. Pasalnya publik khawatir aksi dokter yang mogok dapat terjadi berlarut-larut.
Menurut survei Gallup yang dilakukan sejak 12-14 Maret 2024 terhadap Yoon, diketahui penilaian positif turun tiga poin persentase, sedangkan penilaian negatif naik tiga poin persentase menjadi 57%. Lembaga jajak pendapat tersebut mengaitkan penurunan tingkat penerimaan Yoon dengan perubahan sentimen publik terhadap rencana pemerintah menambah 2.000 kuota pendaftaran sekolah kedokteran di negara tersebut di tengah kekhawatiran bahwa pemogokan dokter yang berkepanjangan dapat merugikan sistem medis negara tersebut.
Advertisement
Meski dukungan terhadap partai yang mengusung Yoon yakni Partai Kekuatan Rakyat (PPP) tetap berada pada angka 37%, dukungan terhadap partai oposisi utama yakni Partai Demokrat (DP) naik 1% menjadi 32%.
Baca Juga
Pemerintah Korsel Menangguhkan Izin Medis Dokter yang Mogok Kerja
Kemenkes Korsel Laporkan Lima Dokter yang Mogok Kerja ke Polisi
Militer Korsel Bakal Sediakan UGD Jika Dokter Sipil Mogok Massal
Peringkat penerimaan DP akhir-akhir ini berfluktuasi karena meningkatnya dukungan terhadap Partai Inovasi Korea, sebuah partai baru yang dibentuk oleh mantan Menteri Kehakiman Cho Kuk bulan lalu. Partai baru tersebut memimpin jajak pendapat di antara partai-partai kecil dengan dukungan tujuh persen.
“DP dan Partai Inovasi Korea memiliki basis dukungan inti yang sama di antara demografi usia 40-an hingga 50-an dengan satu dari tiga pendukung DP memilih partai Cho sebagai pilihan mereka untuk mendapatkan suara perwakilan proporsional,” kata lembaga jajak pendapat tersebut.
Lebih lanjut dalam hal prospek pemilu, sebanyak 49% responden memperkirakan DP akan meraih mayoritas di parlemen pada pemilu bulan depan. Sementara 40% menyatakan akan mendukung PPP. Di antara pemilih kelas menengah, sebanyak 46% mengatakan mereka memperkirakan DP akan meraih mayoritas.
Mengenai rencana pemerintah untuk menambah lebih banyak kursi di sekolah kedokteran, 47% mengatakan pemerintah harus melanjutkan rencana awalnya. Lalu 41% mengatakan pemerintah harus berkompromi. Hanya enam persen yang mengatakan pemerintah harus mempertahankan status quo terkait jumlah kursi sekolah kedokteran.
Adapun jajak pendapat tersebut dilakukan Gallup terhadap 1.002 orang responden dengan tingkat kepercayaan 95% dan margin kesalahan plus minus 3,1 poin persentase.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
- Pengaruh Dukungan Anies Vs Dukungan Jokowi di Pilkada Jakarta 2024, Siapa Kuat?
- Yusril Bantah Mary Jane Bebas, Hanya Masa Hukuman Dipindah ke Filipina
- ASN Diusulkan Pindah ke IKN Mulai 2025
- Pelestarian Naskah Kuno, Perpusnas Sebut Baru 24 Persen
Advertisement
KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Korupsi Dana Bantuan Kesehatan, Eks Kepala Puskesmas di Purbalingga Dihukum 1 Tahun Penjara
- Perang Ukraina Vs Rusia, AS Bakal Hapus Utang Ukraina US$4,65 Miliar
- Ini Lima Nama Pimpinan KPK Periode 2024-2029 yang Ditetapkan DPR
- Resmi! Lima Anggota Dewas KPK Ditetapkan DPR, Ini Daftarnya
- Musim Hujan Tiba, Masyarakat Diminta Waspada Ancaman Demam Berdarah
- Seniman Keluhkan Mahalnya Sewa Panggung Seni, Fadhli Zon Bilang Begini
- Pakar Hukum Sebut Penegak Hukum Harus Kejar hingga Tuntas Pejabat yang Terlibat Judi Online
Advertisement
Advertisement