Advertisement
Zoom Kembali PHK 150 Formasi Pekerjaan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pengembang aplikasi Zoom telah memangkas 150 posisi pekerjaan di perusahaan pekan ini. Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal tak terhindarkan pada awal 2024.
Gelombang PHK kali ini jumlah karyawan yang dipangkas kurangi dari 2% dari total tenaga kerjanya saat ini. Setelah menjadi aplikasi konferensi video yang disorot kala pandemi, Zoom disebut kesulitan mempertahankan pertumbuhan pendapatan yang tinggi.
Advertisement
Perusahaan penyedia perangkat lunak ini telah berupaya melakukan diversifikasi layanan dengan menawarkan rangkaian aplikasi yang lebih luas untuk bisnis, seperti perangkat lunak pusat kontak dan obrolan persisten yang mirip dengan Slack dari Salesforce. Zoom Phone, salah satu taruhan sekunder terpenting perusahaan, baru-baru ini mencapai 7 juta pengguna berbayar. Namun, penawaran-penawaran baru ini belum mempercepat pertumbuhan secara signifikan.
BACA JUGA : PHK Sepihak Jurnalis Akurat.co Berlanjut ke Meja Hijau
Namun, Juru Bicara Zoom menyebutkan bahwa PHK yang terjadi kali ini tidak berlaku di seluruh perusahaan. Di sisi lain, Zoom justru akan terus menambah orang pada tahun 2024 di berbagai bidang seperti kecerdasan buatan, penjualan, dan teknik.
"Kami secara rutin mengevaluasi tim kami untuk memastikan keselarasan dengan strategi kami. Sebagai bagian dari upaya ini, kami mengambil kembali peran untuk menambah kemampuan dan terus merekrut karyawan di bidang-bidang penting di masa depan," ujar Juru Bicara, dikutip dari Bloomberg.
Sebelumnya, pada Februari 2023 lalu, Zoom telah mengurangi jumlah karyawan sebesar 15% sehingga jumlah tenaga kerjanya menjadi lebih dari 7.000 orang dari sekitar 8.500 orang. Perusahaan yang berbasis di San Jose, California, ini belum mengungkapkan total jumlah karyawannya sejak Januari 2023.
Tak hanya Zoom, sejumlah nama besar seperti Microsoft, Google Alphabet, Amazon.com dan Salesforce telah mengumumkan pengurangan tenaga kerja. Secara terpisah pada 1 Februari 2024, perusahaan perangkat lunak Okta mengatakan akan memberhentikan 7% stafnya untuk mengurangi biaya. Gelombang baru PHK awal tahun ini menunjukkan bagaimana perusahaan teknologi kini lebih cepat memecat pekerjanya dan dengan cepat mengubah prioritasnya dibandingkan sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Maskapai Sebut 241 Meninggal dan Hanya 1 Orang yang Selamat dari Kecelakaan Pesawat Air India
- Mulai Juli 2025, Maskapai Jetstar Asia Tutup Operasional
- KPK Dalami Dugaan Pidana Korporasi Anak Usaha KAI
- Satu Penumpang Pesawat Air India Boeing 787-8 Dreamline yang Hidup adalah Warga Negara Inggris
- Prabowo Pastikan Belum Ada Rencana Mau Reshuffle Kabinet
Advertisement

Dinkes DIY Terbitkan SE Kewaspadaan Covid, Masyarakat Diminta Terapkan PHBS
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- KPK Duga Korupsi Dana Operasional Papua Rp1,2 Triliun Dibelikan Pesawat Jet Pribadi
- Usut Potensi Pelanggaran Tambang di Raja Ampat, Kejagung Tunggu Laporan Masuk
- Wow! Gaji Hakim Tahun Ini Naik Hingga 280 Persen
- Trump Kerahkan Tim Respons Khusus Milik ICE ke 5 Kota Basis Pendukung Demokrat
- Anggaran MBG Tahun Depan Bisa Menembus Rp300 Triliun
- Prabowo Akan Kurangi Anggaran TNI Polri Demi Naikkan Gaji Hakim
- Motor Terpidana Korupsi Rafael Alun Laku Terjual Rp211 Juta di Pelelangan
Advertisement
Advertisement