Otorita IKN Klaim Pembangunan Tidak Merusak Hutan Kalimantan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengklaim proyek Infrastruktur Kota Nusantara (IKN) tidak menyebabkan kerusakan hutan karena dibangun di area hutan monokultur.
Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam IKN Myrna Asnawati Safitri, menjelaskan lokasi pembangunan IKN saat ini berada di hutan monokultur. Meskipun IKN tidak ada, hutan tersebut tetap akan ditebang setiap 6-7 tahun untuk kepentingan industri kertas. Dengan demikian, IKN dianggap tidak merusak lingkungan.
Advertisement
BACA JUGA : FPHJ Mendesak KHDPK Dibatalkan karena Bermudarat
"Saat ini, lokasi pembangunan IKN merupakan hutan monokultur. Meski IKN tidak ada, tetap akan ditebang setiap 6-7 tahun untuk industri kertas. Jadi, IKN tidak menyebabkan kerusakan pada alam," ujar Myrna saat berbicara dalam acara Nusantara Fair 2024 di Jakarta yang dikutip dari Antara, Minggu (28/1/2024).
Myrna juga menjelaskan hutan Kalimantan, yang dikenal sebagai heart of Borneo, meluas dari barat hingga utara. Namun, lokasi IKN tidak termasuk dalam wilayah tersebut. Lokasi pembangunan IKN dihubungkan sebagai bagian dari ekosistem. Dalam konteks pemahaman mengenai definisi hutan, Myrna menyoroti perbedaan pandangan.
Ia menyebut bahwa definisi hutan dapat bervariasi, tergantung dari sudut pandang masyarakat. "Pemahaman mengenai definisi hutan dapat berbeda. Orang Jakarta mungkin menganggap beberapa pohon sudah disebut hutan, tetapi orang Kalimantan mungkin tidak setuju. Jadi, semuanya tergantung pada cara kita mendefinisikan hutan," jelasnya.
Myrna menyebut bahwa pembangunan IKN menggunakan hutan hanya mencakup 40.000 hektar dari total luas lahan IKN sebesar 252.000 hektar. "Dari total lahan IKN sebesar 252 ribu hektar, pembangunan IKN hanya menggunakan 40.000 hektare, dan ini sebagian besar adalah hutan monokultur. Jadi, pembangunan IKN di lokasi ini dianggap tidak merusak hutan," katanya.
BACA JUGA : Rotan di Hutan Wonosadi Dibiarkan Tumbuh Liar
Sebelumnya, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, Bambang Susantono, menyampaikan bahwa upaya restorasi hutan yang dilakukan Indonesia di wilayah Ibu Kota Nusantara mendapat apresiasi dari komunitas internasional. Ia menekankan bahwa 65 persen dari luas IKN Nusantara akan diubah menjadi hutan, mengubah hutan-hutan produksi monokultur menjadi hutan tropis sebagai bagian dari upaya mengurangi deforestasi dan meningkatkan reforestasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
- Pengaruh Dukungan Anies Vs Dukungan Jokowi di Pilkada Jakarta 2024, Siapa Kuat?
- Yusril Bantah Mary Jane Bebas, Hanya Masa Hukuman Dipindah ke Filipina
- ASN Diusulkan Pindah ke IKN Mulai 2025
- Pelestarian Naskah Kuno, Perpusnas Sebut Baru 24 Persen
Advertisement
Dorong Pilkada Lebih Fair dan Bermartabat, PDIP Kulonprogo Bentuk Satgas OTT Politik Uang
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Pemerintah Upayakan Iuran BPJS Kesehatan untuk Pekerja Migran
- Wamen Komdigi: Potensi Transaksi Judi Online di Indonesia Capai Rp700 Triliun
- Beberkan Alasan Tetap Tersenyum Saat Jadi Tersangka, Tom Lembong Tuils Surat dari Penjara
- Hadapi Gugatan PTUN, Begini Respons Ketum Golkar Bahlil
- Wapres Gibran Ajak Anak Panti Asuhan ke Toko Buku, Tanamkan Baca Buku Sejak Dini
- Dari Brasil, Presiden Prabowo Tiba di Inggris, Agenda Bertemu Raja Charles III
- Menko Zulhas Optimistis Swasembada Gula Tercapai Sebelum 2028
Advertisement
Advertisement