Advertisement
Menkes: Kasus Covid-19 Naik, Penyebaran Cepat & Fatality Rate Sangat Rendah
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kasus Covid-19 tercatat kembali naik dalam beberapa pekan terakhir, baik di sejumlah negara tetangga maupun di Indonesia. Diketahui varian Covid-19 ini mudah menular tetapi fatality rate-nya sangat kecil.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan berdasarkan hasil identifikasi, terdapat banyak penyebaran Covid-19 yang masuk dari negara tetangga, baik orang-orang yang berkunjung ke Indonesia maupun WNI yang telah berkunjung ke negara-negara tetangga. Mobilitas masyarakat antarnegara itu membuat Covid-19 sub varian EG telah masuk ke Indonesia. Virus itu termasuk dalam varian Omicron, dengan sub varian seperti EG.1 maupun EG.5.
Advertisement
"Yang perlu saya informasikan di sini, ini bukan varian baru. Sub varian EG, variannya tetap Omicron. Ciri-cirinya itu menyebarnya cepat tetapi fatality rate-nya sangat rendah," ujar Budi di Menteng, Jakarta Pusat, dikutip pada Minggu (17/12/2023).
Berdasarkan penjelasan itu, virus corona sub varian EG memiliki karakteristik mudah menular tetapi tidak mematikan. Apabila terdapat kasus kematian akibat sub varian tersebut, biasanya disebabkan oleh komorbid atau penyakit yang telah diderita sebelum terinfeksi Covid-19. Dia mengimbau masyarakat untuk mengutamakan pencegahan, yakni dengan menambah dosis vaksin (booster) demi perlindungan ekstra terhadap Covid-19. Terlebih, orang-orang berisiko tinggi, seperti yang memiliki komorbid, lansia, dan mereka yang sering bepergian ke luar negeri diimbau untuk melakukan booster vaksin Covid-19.
Baca Juga:
Kasus Covid-19 Tembus 1.983 Kasus
Kasus Covid-19 Meningkat, Permintaan Vaksinasi Diklaim Ikut Naik
Angka Covid-19 di Bantul Naik, Belum Ada Arahan Prokes di Pantai Parangtritis
Masyarakat pun dapat menggunakan masker apabila merasa tidak enak badan, maupun jika di sekitarnya ada orang yang batuk-batuk atau baru kembali dari luar negeri. Budi juga mengimbau agar mereka yang merasa tidak enak badan dengan gejala seperti Covid-19 untuk segera melakukan tes PCR. "Kalau ternyata positif, jangan khawatir, isolasi saja supaya tidak nularin temen-teman sekerja, atau di rumah harusnya 5—6 hari sudah sembuh, toh obat-obatannya juga sudah ada di rumah sakit," ujar Budi.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebutkan kasus positif COVID-19 di Jakarta tercatat sekitar 200 kasus per hari dalam pekan ini. Hampir 90% kasus positif Covid-19 di Jakarta adalah orang tanpa gejala dan bergejala ringan. Adapun, Direktur Penyakit Menular World Health Organization (WHO) Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama melaporkan terdapat 9 varian covid yang kini mendominasi penularan di dunia. Perinciannya, empat Variants Of Interest (VOI) dan lima Variants Under Monitoring (VUM) sebagai varian SARS-CoV-2 penyebab COVID-19. "Singapura menyatakan bahwa sampai akhir November 2023 lebih dari 70% kasus Covid-19-nya disebabkan varian EG.5 dengan sub-lineage HK.3," ujar Yoga, dikutip dari Antara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pengakuan Kedaulatan Palestina, Beberapa Negara Uni Eropa Bakal Deklarasi Bareng
- Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang, Kementerian PPPA Turun Tangan
- KPU Purworejo Digugat ke PTUN Oleh Caleg Nasdem
- Usulan Presidential Club Prabowo Didukung Zulkifli Hasan
- Kepala Rutan Nonaktif KPK Ajukan Praperadilan Kasus Pungli
Advertisement
Pilkada 2024, Masa Pendaftaraan PPS di 33 Kalurahan di Bantul Diperpanjang
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Mensos: Musyawarah Desa Pengusulan Bansos untuk Hindari Penyalahgunaan Data
- 10 Orang Terjebak Banjir Luwu Berhasil Dievakuasi Tim SAR
- Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Operasional KRL Jogja Solo Ditambah Jadi 30 Perjalanan
- Empat Kades di Bojonegoro Jadi Tersangka Korupsi, Tilap Dana Pembangunan Jalan Total Senilai Rp1,2 M
- Saksi Bongkar Fakta SYL Bayar ART hingga Beli Sapi Rp360 Juta dari Patungan Pegawai Kementan
- Korsleting Listrik Diduga Picu Kebakaran Kandang Ayam di Semarang, 7.000 Anak Ayam Mati Terpanggang
- AstraZeneca Tarik Besar-besaran Vaksin Covid-19 Buatannya, Ini Alasannya
Advertisement
Advertisement