Advertisement
IKN Dikritik Anies Kerena Hanya Menguntungkan ASN, Begini Respons Otorita dan Kemen PUPR
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Calon Presiden (Capres) nomor urut 1 Anies Baswedan menyebut megaproyek Ibu Kota Nusantara (IKN) hanya bakal dirasakan dan memberi keuntungan untuk aparat negara.
Sebagaimana diketahui, pasangan calon (Paslon) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) memang menjadi satu-satunya yang tidak mencantumkan IKN dalam visi misinya melenggang di kontestasi pemilihan umum 2024 kali ini.
Advertisement
Alasannya, Anies memandang bahwa pembangunan IKN belum layak dikategorikan sebagai proyek prioritas. "Kalau di sini [IKN] dirasakan aparat negara yang bekerja untuk negara, sementara yang kita perlu lakukan yaitu negara bekerja untuk rakyat. Ini kan fasilitas untuk penyelenggara negara," kata Anies baru-baru ini, dikutip Selasa (12/12/2023).
BACA JUGA: Otorita IKN Klaim Investor Korea Tertarik Bangun PLTN
Menanggapi hal tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali menegaskan bahwa pada dasarnya, pembangunan IKN dilakukan guna mewujudkan titik-titik pertumbuhan baru di Indonesia.
Kendati demikian, dalam proses pembangunannya memang diperlukan waktu yang tidak sebentar. Karenanya, wajar bila saat ini proses pembangunan IKN dinilai menyita perhatian khalayak.
"Yang jelas kan sudah diarahkan, Presiden menyampaikan bahwa ini bukan sekadar memindahkan ibu kota. Tetapi memindahkan pusat pertumbuhan, umumnya kalau kita baca teori, kita baca yg namanya ibu kota itu pasti akan menyedot perhatian," tuturnya saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Senin (11/12/2023).
Sementara itu, hal senada juga disampaikan oleh Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) yang menilai bahwa apa yang disampaikan Anies merupakan hal yang keliru.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, menjelaskan, berbagai fasilitas umum dan infrastruktur dasar yang telah dibangun di IKN diperuntukkan bagi seluruh masyarakat.
"Ini salah pahamnya, mungkin dinilai fasilitas di IKN itu hanya untuk ASN. Padahal tidak, karena jelas IKN ini nanti pasti akan ada warga yang tinggal dan bekerja di sana. Bekerja di RS, hotel, shopping mall, kita juga akan siapkan fasilitas untuk itu. Jadi IKN bukan kota ASN, IKN itu kota baru untuk pertumbuhan ekonomi ke depan," ujarnya saat ditemui di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Senin (11/12/2023).
Agung juga menekankan, sejumlah sarana penunjang ekosistem IKN mulai dari rumah sakit hingga sejumlah pusat perbelanjaan yang tengah di bangun nantinya bakal dapat dirasakan tak hanya masyarakat di IKN melainkan masyarakat dari Balikpapan hingga Samarinda.
"Balikpapan kan tolnya nyambung tahun depan, 50 menit [waktu tempuh Balikpapan ke IKN]. Kalau layanan di IKN ini lebih bagus, bisa menarik warga di luar IKN dan bahkan, ini visi ke depan bagaimana bisa membuat masyarakat Indonesia tidak lagi harus berobat ke luar negeri. Jadi, ini satu contoh bahwa IKN dibangun bukan untuk kota ASN, tapi kota yang jadi pusat pengembangan ekonomi sekitarnya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- World Water Forum 2024, Presiden WWC: Saatnya Jadi Pendekar Air
- Kementerian Agama Segera Membuka SMA Katolik Negeri
- Puing Reruntuhan Helikopter Presiden Iran Ditemukan, Dilaporkan Tak Ada Tanda Kehidupan
- Pilkada Jawa Timur, Golkar Resmi Mengusung Khofifah-Emil Dardak
- Pesawat Jatuh di BSD, Kemenhub: Penjelasan Detail Tunggu Koordinasi
Advertisement
Pemda DIY Siapkan Rp1 Miliar untuk Beasiswa Perguruan Tinggi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kronologi Pesawat Jatuh di Lapangan Sunburst BSD: Berangkat dari Banten Tujuan Pondok Cabe
- Penjelasan KNKT Terkait Pesawat Jatuh di Lapangan Sunburst Bumi Serpong Damai
- Gempa Tremor Terus Terjadi di Gunung Ile Lewotolok
- Pesawat Jatuh di BSD: KNKT Lakukan Analisa Percakapan Pilot dengan Petugas ATC
- IOF Kembangkan Sport Tourisme Berbasis Komunitas di DIY
- Helikopter Ditumpangi Presiden Iran Jatuh, Rusia Kirim Pesawat Canggih Bantu Pencarian
- KPK Sita Rumah Direktur Alsintan, Diduga Terkait Korupsi SYL di Kementan
Advertisement
Advertisement