Advertisement
Kayan Calon PLTA Terbesar di Asia Tenggara Akan Pasok Listrik IKN, Bahkan se Kalimantan

Advertisement
Harianjogja.com, TANJUNG SELOR—PT Kayan Hydro Energy (KHE) memilih fokus pada penuntasan pembangunan bendungan pertama sebagai infrastruktur pembangkit listrik tenaga air atau hydropower dari Sungai Kayan, Kalimantan Utara pada 2027. Proyek pembangunan PLTA Kayan Cascade tidak hanya mencukupi kebutuhan listrik proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, bahkan hingga seluruh Pulau Kalimantan.
Selanjutnya, PLTA ini nantinya memiliki sumber daya listrik yang terintegrasi dan menjadi sumber listrik utama Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi Kalimantan Utara.
Advertisement
Direktur Operasional Kayan Hydro Energy Khaeroni mengatakan, total kapasitas dari PLTA Kayan sebesar 9.000 megawatt (MW). Dengan kapasitas tersebut, PLTA Kayan diklaim dapat menjadi salah satu PLTA terbesar di Asia Tenggara. "Karena ini ada proyek pemerintah, kami juga harus support. Di IKN, presiden ngomong di sana harus green energy, tidak ada bakar karbon. Pembangkit listrik yang paling stabil adalah pembangkit air. Jadi pas KHE kalau support untuk green-nya," kata Khaeroni di Tanjung Selor, Kalimantan Utara, Minggu (10/12/2023).
Total nilai investasi untuk PLTA Kayan mencapai US$17,8 miliar atau setara Rp275,9 triliun (asumsi kurs Rp15.500 per dolar AS). Dana itu dipakai untuk membangun lima bendungan dengan 5-6 unit turbin pembangkit tiap bendungannya.
Jika diperinci, tahap pertama PLTA Kayan berkapasitas 900 MW, tahap kedua 1.200 MW, tahap ketiga dan keempat masing-masing 1.800 MW, dan tahap kelima 3.300 MW. "Saat ini kami masih fokus [bendungan] Kayan 1. Karena itu bangunnya dari hilir ke hulu. Jadi hilir dulu selesai, 1 tahun sebelum selesai dilakukan pembangunan infrstruktur ke bendungan berikutnya. Simultan sampai bendungan 5," jelas Khaeroni.
Baca Juga:
IKN Bakal Dilengkapi dengan Museum Kelas Dunia
Pembangunan Proyek IKN Membutuhkan BBM 4 Juta Liter per Bulan
Pembangunan di IKN Didesain Ramah Lingkungan
Dia menjelaskan jika diperhitungkan berdasarkan peninjauan dari hasil kunjungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Balai Wilayah Sungai (BWS), hingga Balai Teknik Bendungan, per Agustus 2023, progres untuk pembangunan bendungan pertama paling tidak telah mencapai 27%. Adapun, bendungan tahap pertama ini ditargetkan beroperasi komersial (COD) pada 2027.
Selama proses pembangunan PLTA Kayan, pemilik PT Kayan Hydro Energi (KHE) yang dikenal dengan nama KHE, Tjandra Limanjaya dianugerahi gelar kehormatan masyarakat adat dayak oleh Masyarakat Adat Dayak Nasional (MADN). Penyerahan mahkota sebagai anggota kehormatan diserahkan langsung oleh Presiden Majelis Adat Dayak Nasional Marthin Billa, disaksikan Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalimantan Utara Johny Laing Impang.
Tjandra juga mengamini dengan terbangunnya PLTA Kayan Cascade, yang akan menjadi PLTA terbesar se-Asia Tenggara, yang nantinya akan berguna bukan hanya untuk kemakmuran Indonesia, tapi lebih khusus akan berdampak pada masyarakat Dayak. "Saya percaya, berdirinya PLTA Kayan Cascade ini akan meningkatkan kemakmuran dan ekonomi masyarakat Dayak dan Kalimantan Utara, " kata Tjandra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Jalan Trisik Penghubung Jembatan Pandansimo di Kulonprogo Rusak Berat Akibat Truk Tambang
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement