Advertisement
Kasus Covid-19 Melonjak di Beberapa Negara, Kementerian Kesehatan: Akibat Varian Baru
![Kasus Covid-19 Melonjak di Beberapa Negara, Kementerian Kesehatan: Akibat Varian Baru](https://img.harianjogja.com/posts/2023/12/07/1157437/covid19-ilustrasi-freepik.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kasus Covid-19 melonjak di sejumlah negara. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan adanya pergeseran dominasi varian baru dalam lonjakan kasus Covid-19 belakangan ini.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa pemerintah telah mendeteksi adanya subvarian baru, yakni EG2 dan EG5.
Advertisement
“Sudah mulai ada pergeseran dominasi varian baru. Ada subvarian baru EG2 dan EG5,” katanya, Kamis (7/12/2023).
Menurutnya, subvarian itu terdeteksi di samping subvarian Omicron XBB 1.5 yang juga menjadi penyebab gelombang infeksi Covid-19 di Eropa dan Amerika Serikat. Hal itulah yang kemudian menjadi penyebab utama kenaikan kasus Covid saat ini. “Ada kenaikan dari rata-rata 40-60 [kasus] minggu kemarin menjadi 237 kasus,” jelas Nadia.
Itu sebabnya, Kemenkes kembali mengimbau masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes).
BACA JUGA: Buntut Kericuhan Suporter, PSIS Semarang Protes Disanksi Laga Tanpa Penonton
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu menyatakan masyarakat perlu waspada apabila mengalami gejala penyakit yang mengarah pada Covid-19.
“Yang sakit, sekarang mewajibkan diri sendiri pakai masker, cuci tangan pakai sabun, menjaga imunitas dengan konsumsi makanan bergizi seimbang, kemudian jaga jarak, apalagi kalau sedang sakit agar tidak menularkan,” kata Maxi dalam keterangannya, dikutip Kamis (7/12/2023).
Selain itu, Maxi juga mengimbau masyarakat yang belum agar melakukan vaksinasi Covid-19, yang masih dapat diperoleh gratis hingga akhir 2023.
“Tahun depan, [vaksin] hanya untuk kelompok rentan seperti lansia dan orang dengan penyakit penyerta serta immunocompromised, orang yang memiliki masalah dengan sistem imun,” pungkasnya.
Berdasarkan data Kemenkes per 6 Desember 2023, rata-rata kasus harian Covid-19 di Indonesia bertambah sebanyak 35-40 kasus. Sementara, pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit tercatat antara 60-131 orang. Saat ini, bed occupancy rate atau tingkat keterisian rumah sakit adalah sebesar 0.06%, diiringi oleh angka kematian 0-3 per harinya. (Sumber: Bisnis.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
- Air Bersih di IKN Bisa Langsung Diminum Dialirkan dari IPA Sepaku
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182727/ka-yia-xpress.jpg)
Jadwal Kereta Bandara YIA Berikut Cara Membeli Tiketnya, Sabtu 27 Juli, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja,
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Jumlah Korban Jiwa Dampak Topan Gaemi di Filipina Mencapai 14 Orang
- Program Makan Bergizi Prabowo-Gibran Diklaim Mampu Menumbuhkan Agro Industri di Perdesaan
- Korban Tewas Kerusuhan di Bangladesh Mencapai 201 Orang, Sebagian Besar Luka Tembak
- Bolone Mase "Gibran" Dukung Dico di Pilwalkot Semarang
- PBB: Korban Jiwa Dampak Panas Ekstrem Diperkirakan Mencapai 500 Ribu Orang Pertahun
- Museum Song Terus Menambah Keberagaman Wisata di Pacitan
- Kejagung Limpahkan Tersangka Direktur SMIP ke Kejari Pekanbaru dalam Kasus Importasi Gula
Advertisement
Advertisement