Advertisement
Ilmuwan Ciptakan Baterai yang Bisa Dimakan dari Kacang Almond

Advertisement
Harianjogja.com, MILAN—Para ilmuwan di Italia telah mengembangkan baterai yang dapat dimakan. Rupanya, baterai ini menggunakan kacang almond sebagai bahannya.
Melansir Euronews, inovasi baterai yang diciptakan oleh ilmuwan di Institut Teknologi Italiana ini nantinya ditujukan untuk bidang medis. Seperti diketahui, beberapa peralatan medis perlu dimasukkan ke dalam tubuh manusia saat tindakan operasi, termasuk yang berukuran sangat kecil, seperti kamera dan biosensor.
Advertisement
Inovasi ini dapat membuka peluang baru untuk memberi daya pada perangkat medis yang dapat dikonsumsi. Selain kacang almond, baterai ini juga mengandung bahan lainnya, seperti biji capers, arang aktif, rumput laut, daun emas, dan lilin lebah yang dapat dicerna sepenuhnya oleh tubuh manusia tanpa risiko kesehatan.
BACA JUGA: Ilmuwan Temukan Sungai Paling Gelap di Dunia
Penggunaan perangkat yang dapat dimakan dalam proses medis bukanlah suatu hal yang tidak pernah terdengar sebelumnya. Perangkat yang dapat dicerna seperti biosensor, kamera, dan sistem penghantaran obat sudah ada, namun biasanya tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia. Oleh karena itu, jika timbul komplikasi selama proses pencernaan, intervensi bedah mungkin diperlukan untuk melepas alat tersebut.
Di sinilah penggunaan baterai yang dapat dimakan berperan, karena baterai terbuat dari barang-barang yang mudah terurai di dalam tubuh. Elektroda inti pada perangkat ini terdiri dari riboflavin, vitamin yang ditemukan dalam almond, dan quercetin, suplemen makanan yang ditemukan dalam biji capers.
Aplikasi potensial lainnya selain perangkat kesehatan dapat mencakup pemantauan kualitas makanan dan robot lunak yang dapat dimakan.
BACA JUGA: Ada Burger yang Bisa Dimakan Sekaligus Bungkusnya, Mau?
Prototipe baterai beroperasi pada tegangan 0,65 volt, yang terlalu rendah untuk menimbulkan masalah di dalam tubuh manusia. Ini memberikan arus 48 mikroamp hingga 12 menit dan dapat memberi daya pada LED kecil atau perangkat elektronik mini lainnya.
Tim kini berupaya untuk meningkatkan kapasitas serta mengecilkan perangkat menjadi wadah berukuran pil yang lebih mudah ditelan. Prototipe baterai yang dapat dimakan ini dijelaskan dalam makalah yang diterbitkan para ilmuwan di Advanced Materials.
Para ilmuwan mengatakan bahwa ini adalah baterai isi ulang dan dapat dimakan pertama yang dikembangkan sejauh ini. Inovasi baterai ini dapat menginspirasi orang lain untuk menciptakan opsi serupa, atau bahkan menemukan cara baru untuk membuat baterai yang dapat dimakan dari bahan lain yang ditemukan dalam makanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Euronews
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ulang Tahun ke-90, Dalai Lama Ingin Hidup hingga 130 Tahun
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Senin (7/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Nurmala Kartini Sjahrir, Adik Luhut yang Diunggulkan jadi Dubes Indonesia di Jepang, Berikut Profilnya
- Sekolah Rakyat Dibangun Mulai September 2025, Dilengkapi Dapur dan Asrama
- 29 Penumpang Belum Ditemukan, Manajemen KMP Tunu Pratama Jaya Minta Maaf
- DPR RI Bentuk Tim Supervisi Penulisan Ulang Sejarah
- Kemensos: Anak Jalanan Jadi Target Utama Ikuti Sekolah Rakyat
- Banjir di DKI Jakarta Rendam 51 RT
- Kementerian PKP Siapkan Rp43,6 Trilun untuk Merenovasi 2 Juta Rumah Tak Layak Huni
Advertisement
Advertisement