Advertisement
Fenomena Ikan Menepi di Pantai Bengkulu, BMKG: Ada Anomali Suhu Laut

Advertisement
Harianjogja.com, BENGKULU—Fenomena ikan berukuran kecil yang akhir-akhir ini berada di pinggir pantai menjadi pembicaraan publik. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Fatmawati Bengkulu menyebut fenomena itu disebabkan karena adanya anomali suhu laut.
"Dari data BMKG suhu muka laut pada 26 Oktober memang mengalami penurunan, dengan selisih anomali minus satu dari biasanya, kemungkinan itu yang menyebabkan ikan-ikan ini menepi," kata Prakirawan BMKG Fatmawati Bengkulu, Anjasman di Kota Bengkulu, Sabtu (28/10/2023).
Penyebab fenomena anomali suhu laut karena adanya angin dari wilayah Australia bergerak menuju Indonesia sehingga menyebabkan suhu muka laut menjadi lebih dingin dari biasanya, namun fenomena anomali tersebut jarang terjadi dan hanya terjadi saat musim kemarau.
BACA JUGA: Kemarau Panjang Membawa Berkah Bagi Pengusaha Air Bersih di Gunungkidul, Omzet Penjualan Meningkat
Sementara itu, salah seorang warga Kelurahan Berkas, Davit, menerangkan bahwa ikan-ikan berukuran kecil terlihat berada di pinggir kawasan Pantai Panjang Kota Bengkulu.
Advertisement
"Memang benar kejadian ikan terdampar di Pantai Berkas, kalau orang sini bilang itu karena perubahan iklim sehingga air laut menjadi dingin, ikan kemudian mabuk dan terdampar," sebut dia.
Diketahui, sejak beberapa bulan terakhir, Provinsi Bengkulu memasuki musim kemarau yang menyebabkan sejumlah wilayah mengalami kekeringan.
Selain wilayah, musim kemarau juga menyebabkan sejumlah lahan persawahan di tujuh wilayah dari sembilan kecamatan di wilayah tersebut telah terdampak kekeringan dengan total luas sawah sebanyak 675 hektare.
"Terdapat tujuh wilayah dari sembilan kecamatan yang memiliki lahan persawahan di Kota Bengkulu dan semua wilayah terbuat saat ini sudah terdampak kekeringan," ujar Kepala Bidang Tanaman pangan hortikultura Dispangtan Kota Bengkulu Linda Asmarni.
BACA JUGA: Permukaan Air Tanah di Jogja Semakin Menurun, Ini Penjelasan Pakar UGM
Tujuh wilayah yang terdampak kekeringan tersebut yaitu Kecamatan Muara Bangkahulu seluas 280 hektare, Kecamatan Singaran Pati sebanyak 176 hektare.
Kemudian Kecamatan Ratu Agung 16 hektare, Kecamatan Sungai Serut 128 hektare, Kecamatan Kampung melayu 18 hektare, Kecamatan Selebar 51 hektare dan Kecamatan Gading Cempaka enam hektare.
Dengan banyaknya lahan persawahan di Kota Bengkulu yang alami kekeringan, terang Linda, sehingga diperkirakan hampir semua petani akan gagal panen karena padi yang di taman mati.
"Sepertinya sudah bisa dipastikan akan gagal panen karena kondisi kemarau tahun ini yang cukup lama, sehingga sumber air mengering, meski berbagai upaya sudah dilakukan," sebutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- FBI Gerebek Rumah Mantan Penasihat Trump
- Prabowo Singgung Soal Kebocoran Anggaran Pendidikan di Hadapan Ribuan Guru
- Kasus Pemerasan Wamenaker, Tarif Sertifikat K3 Rp275 Ribu jadi Rp6 Juta
- Tunjangan Rumah Rp50 Juta Viral, Anggota DPR: Kami Ini Cuma Menerima
- Kurikulum Sekolah Rakyat Bernama MEME, Ini Penjelasannya
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Berangkat dari Stasiun Palur, Hari Ini
Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Seusai Pertemuan Putin-Trump di Alaska, Penyelesaian Konflik Rusia-Ukraina Segera Tercapai
- Sayap Pesawat Boeing 737 Delta Air Line Patah Saat Akan Mendarat di Texas
- PBNU Minta KPK Tak Ragu Geledah Kasus Korupsi Kuota Haji
- KPK Umumkan Status OTT Wamen Immanuel Ebenezer Hari Ini
- Israel Dikecam Italia karena Bangun Permukiman Baru di Tepi Barat
- KPK Sita 22 Kendaraan Mewah Terkait OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer
- Peringatan Keras Konsekuesi Rencana Israel Kuasai Kota Gaza
Advertisement
Advertisement